Berkat Bantuan Modal BAZNAS, Usaha Geprek Mas Didi Jadi Ramai Pelanggan

Didi, warga Desa Teluk, Kecamatan Karangawen sekaligus pemilik usaha dari “Geprek Mas Didi”, berkat bantuan permodalan dan pendampingan yang diberikan oleh Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS), kini usahanya menjadi ramai pelanggan.

Usaha warung kuliner ini sudah beliau jalani lebih dari 2 tahun. Buka mulai jam 10 pagi - 8 malam. Menyajikan berbagai menu menggoda seperti ayam geprek, ayam goreng, ayam bakar, tahu tempe goreng, nila - bawal bakar/goreng, dengan harga terjangkau mulai dari Rp8.000 hingga Rp13.000 per porsi. Menu andalannya, yakni ayam geprek.

"Warung saya buka setiap hari dari jam 10 pagi-8 malam. Alhamdulillah sekarang tambah rame, tadinya ada 1 orang karyawan sekarang nambah lagi 1 orang karyawan," ungkap Didi.

Perhari dulu biasanya menghabiskan 5 kg ayam, sekarang menghabiskan 10-15 kg ayam. Kalau lagi rame bisa habis 20 kg ayam dengan omzet perharinya Rp 1.600.000 - Rp 1.800.000.

"Terima kasih kepada BAZNAS terutama kepada karyawan BMD Bedono yang telah membantu dan mendampingi usaha kami. Semoga selalu diberikan kesehatan dan maju terus BAZNAS," ucapnya.

Pemasaran produk dilakukan secara offline dan online melalui platform seperti WhatsApp. Tak hanya itu, pesanan juga datang dari berbagai instansi, mulai dari karyawan pabrik di sekitar warung, toko, hingga instansi guru-guru sekolahan.

Bantuan dari BAZNAS dimanfaatkan Didi untuk membeli peralatan tambahan dan bahan baku agar kapasitas produksi meningkat. Selain memberikan bantuan pembiayaan, BMD Bedono juga membantu proses legalitas mulai NIB dan Sertifikasi Halal.

"Alhamdulillah produk ayam geprek Mas Didi sudah kita bantu untuk NIB nya, sekarang masih proses untuk sertifikasi halalnya" ungkap Muhammad Alip selaku pendamping dari BMD Bedono.

BAZNAS Microfinance Desa (BMD) adalah program pembiayaan produktif kepada para mustahik dengan prinsip nonprofit dalam rangka pengembangan usaha serta diharapkan jadi solusi dalam meningkatkan penghasilan.