BAZNAS RI Perbaiki Sarana Belajar Madrasah di Garut, Dorong Kolaborasi Masyarakat

Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI melaksanakan monitoring pelaksanaan Program Madrasah Layak Belajar (MLB) tahun 2025 di Kabupaten Garut, Provinsi Jawa Barat. Kegiatan ini mencakup tujuh madrasah ibtidaiyah penerima manfaat program yang menjadi bagian dari upaya BAZNAS RI untuk memastikan program berjalan dengan baik dan tepat sasaran.

Seluruh madrasah penerima manfaat menunjukkan antusiasme tinggi dalam menyambut kedatangan tim monitoring BAZNAS. Para kepala madrasah dan dewan guru merasa gembira serta tersentuh dengan perhatian yang diberikan secara langsung. Bagi mereka, kunjungan ini bukan sekadar kegiatan evaluasi, tetapi juga wujud nyata dukungan terhadap kemajuan pendidikan di lingkungan madrasah.

Selama proses renovasi dan kegiatan monitoring berlangsung, muncul berbagai kisah menarik yang mencerminkan kuatnya semangat kebersamaan. Dukungan tidak hanya datang dari pihak madrasah, tetapi juga dari berbagai elemen masyarakat — mulai dari yayasan, organisasi kemasyarakatan, hingga wali murid — yang turut berkontribusi dengan tenaga, pikiran, maupun dana. Bahkan, sejumlah alumni madrasah ikut ambil bagian dalam proses pembangunan.

Kepala MIS Dayeuhmanggung Cilawu, Deni Hakim, menuturkan, “Kami sangat bersyukur atas bantuan Program MLB 2025 ini. Tidak hanya dari BAZNAS, tetapi juga dari berbagai pihak yang ikut peduli. Setelah menerima bantuan MLB, para alumni datang memberikan dukungan berupa 20 sak semen untuk mempercepat proses renovasi. Bantuan ini sangat berarti bagi kami dan menjadi bukti bahwa semangat gotong royong masih kuat di lingkungan madrasah.”

Bantuan Program MLB 2025 menjadi stimulus penting dalam mewujudkan madrasah yang lebih layak bagi peserta didik. Lebih dari sekadar pembangunan fisik, program ini juga menumbuhkan solidaritas sosial dan menggugah kepedulian para donatur untuk turut berpartisipasi.

Salah satu momen inspiratif terjadi di MIS Persis 73 Garogol. Para wali murid secara sukarela bergotong royong membantu proses renovasi. Tidak hanya itu, para ibu wali murid bergiliran menyediakan konsumsi bagi para pekerja setiap hari berdasarkan jadwal per kelas. Inisiatif ini menjadi bukti nyata bahwa semangat gotong royong dan kepedulian terhadap pendidikan masih hidup dan mengakar kuat di masyarakat madrasah Garut.