Di ICONZ ke-8, BAZNAS RI Paparkan Peta Jalan Zakat 2045 bagi Kesejahteraan Umat

Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI menargetkan zakat menjadi instrumen utama untuk perubahan signifikan dalam menjamin kualitas hidup umat Islam, terutama para penerima manfaat (mustahik) di Indonesia pada 2045 mendatang.

Hal tersebut disampaikan Pimpinan BAZNAS RI Bidang Perencanaan, Kajian, dan Pengembangan, Prof. (HC) Dr. Zainulbahar Noor, SE., M.Ec., dalam Plenary Session, Konferensi Zakat Internasional ke-8 atau The 8th International Conference on Zakat (ICONZ) 2024 di ITB Bandung, Kamis (19/12/2024).

Zainulbahar mengatakan, tujuan besar Peta Jalan Zakat 2045 adalah menciptakan sistem zakat yang sempurna dan seimbang. Katanya, zakat seharusnya menyentuh langsung kehidupan masyarakat, khususnya para mustahik. 

"Kami berharap pada tahun 2045, umat Islam di Indonesia akan menjadi lebih kuat dan makmur melalui kekuatan zakat yang dikelola dengan baik di negara kita tercinta," ujar Zainulbahar.

Dia mengungkapkan, untuk target divisi dalam Peta Jalan Zakat 2045, BAZNAS menetapkan rencana mengumpulkan zakat berdasarkan potensi yang telah dihitung dan diteliti sebagai alat utama dalam mengurangi kemiskinan hingga mencapai 0 persen. 

"Ini adalah target yang sangat ideal, tetapi harus kita upayakan dengan segala kemampuan. Selain itu, kami juga berambisi untuk memimpin gerakan zakat di seluruh dunia," katanya.

Zainulbahar mengaku sangat bangga bahwa Indonesia, melalui BAZNAS, mengambil inisiatif untuk mengorganisasi Zakat dan Wakaf Forum, yang diikuti tidak kurang dari 60 negara di seluruh dunia. Karena itu, Indonesia harus memiliki strategi pengelolaan zakat yang sangat kuat dan sistematis.

"Oleh karena itu, kami berdiskusi dengan ITB mengenai bagaimana menyadarkan orang bahwa zakat adalah salah satu komponen yang sangat penting dalam kehidupan umat Islam di Indonesia, serta memiliki dampak besar pada seluruh negara," kata Zainulbahar.