Beta Moeslimah, saat aktif bersama Sumatra Sustainable Support (SSS) Pundi Sumatera dan Lembaga Beasiswa BAZNAS yang melakukan pendampingan untuk suku anak dalam
Selamat Jalan Sang Pejuang Sosial
06/08/2020 | MarkomRombongan keluarga, kerabat, dan rekan seperjuangan, mengiringi pengantaran Beta Moeslimah, menuju tempat peristirahatan terakhirnya. Ya, Beta telah tiada, Sang Pejuang Sosial itu kini telah pergi, berada di pangkuan Sang Ilahi.
Beta Moeslimah merupakan gadis yang ceria, berani, mencintai alam, senang berpetualang, dan gemar berinteraksi dengan setiap orang. Namun yang paling terpenting, Beta adalah seorang yang selalu peduli kepada sesamanya, selalu berjuang akan keadilan sosial yang bisa dirasakan oleh semuanya.
Ia adalah relawan aktif bersama Sumatra Sustainable Support (SSS) Pundi Sumatera dan Lembaga Beasiswa BAZNAS dalam melakukan pendampingan untuk komunitas adat Orang Rimba, atau yang juga biasa disebut Suku Anak Dalam (SAD) di Jambi.
Riuh suara anak-anak terdengar, di balik ruangan kecil yang bukan sebuah gedung, lebih mirip seperti sebuah balai, atau pendopo. Sejumlah anak-anak SAD tengah belajar bersama Beta, mengerjakan PR, mempersiapkan pelajaran untuk hari besoknya, juga mengajar membaca dan berhitung kepada anak yang berumur 5 sampai 6 tahun di sana.
Ini merupakan keseharian Beta di komunitas adat Suku Anak Dalam. Di waktu sore menjelang malam, Beta juga sering mengajar anak-anak mengaji dari keluarga yang telah mualaf, bekal keahliannya dalam bertilawah menjadi nilai lebih dalam mengajari anak-anak dari komunitas adat ini. Saat ini, Beta juga tengah memperjuangkan dua anak SAD yang akan melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi di salah satu kampus di Kota Jambi.
Namun, tak hanya sebatas hal pendidikan saja, Beta juga membantu setiap masyarakat komunitas adat yang membutuhkan bantuan, misalnya saja, ia juga ikut membantu masyarakat dalam mengembangkan budidaya ikan yang diperuntukan agar masyarakat adat tersebut bisa memiliki penghasilan tambahan dari ikan yang dibudidaya itu.
Dewi Yunita Widiarti, Direktur Program SSS Pundi Sumatera mengenang indah kisah kala ia dan Beta kerja bersama. Ia menuturkan, Beta ialah sosok yang tak kenal lelah dalam aksi sosial, terutama di komunitas adat Suku Anak Dalam tempat ia mengabdi ini.
Dalam sebuah rapat terakhir bersama Pundi Sumatera, Dewi mengenang, Beta terlihat masih seperti biasanya, tak ada yang berubah dari sosok dirinya. Menuangkan ide-ide, menjelaskan skema program, dan lain sebagainya. `Pokoknya dia waktu rapat terakhir itu semangat banget dia komitmen betul, tak ada raut wajah letih, atau mengeluh,`katanya dengan nada terbata-bata, menahan sesak di dada dan air mata yang akan jatuh dari kelopaknya.
Dewi telah banyak bertemu dan kenal banyak relawan, namun Beta memberikan kesan dan pelajaran berbeda bagi dirinya. Di kala anak muda seumurannya lebih banyak menghabiskan waktu untuk hal-hal yang tidak bermanfaat, Beta lebih memilih untuk aktif giat sosial, membantu sesamanya. Sebuah pilihan yang tak banyak diambil oleh anak muda, namun Beta memilih itu, tanpa keluh kesah terucap dari bibirnya yang selalu menebar senyuman itu.
Selepas kepergian Beta, Dewi diberitahu oleh masyarakat adat SAD, bahwa mereka tengah melakukan kegiatan “Melangun”. Melangun adalah sebuah bentuk sistem sosial masyarakat Suku Anak Dalam ketika anggota keluarganya ada yang meninggal. Beta memang sudah sangat dekat dengan komunitas Suku Anak Dalam dan sudah dianggap seperti saudara sendiri.
Melangun memiliki banyak makna, namun Melangun yang dilakukan Suku Anak Dalam kali ini ialah merupakan bentuk rasa cinta kepada orang yang meninggal. SAD pergi meninggalkan daerah komunitasnya, melakukan perjalanan ke daerah lain untuk mengatasi rasa kesedihan akibat ditinggalkan oleh Beta.
Beta Moeslimah kini telah tiada, namun jasanya berbekas selalu ada, dan terukir seiring berjalannya kehidupan komunitas Suku Anak Dalam di Kabupaten Bungo, tepatnya di Desa Dwi Karya Bakti, Kecamatan Pelepat, Provinsi Jambi. Giat sosial yang selama ini ia lakukan akan terus menjadi amal jariyah, anak-anak yang biasa mengaji dengannya, akan menjadi saksi di hari akhir nanti, akan tulus dan semangatnya Beta merangkul saudara-saudaranya tanpa ada rasa lelah dan pamrih. Selamat jalan Beta Moeslimah.
Innalillahi wainna ilaihi rajiun. Allahummaghfirlaha warhamha wa ‘afiha wa’fu anha wakrim nuzulaha, wa wassi’ madkhalaha, waghsilha bilmai was salji, wal baradi, wa naqqihi minal khathaya, kama yunaqqas saubul abyadu minad danas. Wa abdilha daran khairan min dariha wa ahlan khairan min ahliha, wa zaujan khairan min zaujiha, wa adkhilha jannata wa a’idzha min adzabil qabri, wa adzabin nari.
Dapatkan Update Berita dan Informasi Penyaluran Zakat, Infak, dan Sedekah.
Follow us
