Safrina Ila Madania, Melangkah Pasti dari Bilik Sederhana Menuju Panggung Prestasi

Di balik langkah-langkah cepat di lorong kampus Universitas Brawijaya, ada seorang mahasiswi yang tengah membawa semangat besar dan cita-cita tinggi. Namanya Safrina Ila Madania, mahasiswa S1 Kebidanan yang bukan hanya menekuni dunia akademik, tetapi juga menorehkan prestasi di tingkat nasional dan internasional. Lebih dari sekadar nama di lembar absen, Safrina adalah representasi dari semangat muda yang tak mengenal kata "menyerah".

Safrina adalah salah satu penerima Beasiswa Cendekia BAZNAS, program yang menjadi jembatan bagi banyak mahasiswa berprestasi dari keluarga sederhana untuk terus menuntut ilmu. Dari rumah yang penuh doa dan dukungan sederhana orang tua, Safrina menapaki jalannya dengan gigih, membuktikan bahwa keterbatasan ekonomi bukanlah hambatan untuk mencetak sejarah pribadi.

Salah satu pencapaian gemilang Safrina datang dari Lomba Essay Ilmiah Nasional NCMSC 2024, di mana ia meraih Juara 2 dengan karya bertajuk Eco Smart Pads. Bukan sekadar karya tulis ilmiah, Eco Smart Pads adalah sebuah inovasi medis yang bisa menyelamatkan nyawa ibu pascamelahirkan.

"Produk ini adalah underpad biodegradable yang terbuat dari kapas dan umbi suweg. Fungsinya untuk mendeteksi dini perdarahan pascamelahirkan," ujar Safrina. Tantangannya tidak mudah — ia harus memastikan bahwa materialnya mampu menyerap dengan baik dan terurai dalam waktu tujuh hari.

Proyek ini bukan hanya soal teknologi, tapi juga kepedulian terhadap lingkungan. Dalam bayangannya, inovasi ini bisa diproduksi massal dan digunakan di Puskesmas seluruh Indonesia. “Saya ingin ini menjadi alat bantu di garda terdepan pelayanan ibu dan anak,” kata Safrina penuh harap.

Tak berhenti di satu titik, Safrina terus melangkah maju. Ia berhasil meraih Silver Medal di Kompetisi Poster Internasional UNICEF X FIKES UB 2024 lewat karyanya tentang pencegahan wasting (gizi buruk) pada anak. Tak hanya itu, ia juga menjadi Finalis Poster Publik Nasional AXONIC 2024 di Universitas Negeri Malang dengan pendekatan manajemen stres melalui metode "4G" dan "GERCEP".

Ada pula kenangan manis sebagai pemateri seminar karya tulis ilmiah di Pondok Pesantren Nurul Islam Antirogo. Baginya, membagikan ilmu adalah bagian dari rasa syukur atas apa yang telah ia capai. “Berbagi bukan karena saya sudah tahu banyak, tapi karena saya ingin tumbuh bersama,” katanya.

Tak ketinggalan, ia juga memboyong Juara 3 Poster Publik RTGA 2023 di Fakultas Kedokteran UB dengan topik gagal ginjal akut pada anak—isu yang sangat mengusik hatinya ketika melihat data bahwa hanya 116 dari 326 pasien anak yang berhasil sembuh. “Saya tidak ingin hanya menyampaikan data, tapi juga menggugah empati,” ujarnya.

Kisah Safrina tak akan lengkap tanpa menyebut peran besar kedua orang tuanya. Meski berasal dari keluarga sederhana, dukungan mereka tak pernah putus. “Kadang mereka hanya menelepon untuk bertanya ‘Bagaimana kondisi hari ini?’ Tapi bagi saya, itu cukup untuk menguatkan,” kata Safrina dengan mata berbinar.

Ia juga sangat menghargai peran teman-temannya. “Sebelum kompetisi, teman-teman satu jurusan sering jadi penonton pertama presentasi saya. Masukan dari mereka sangat membantu,” ucapnya dengan senyum hangat.

Jika harus merangkum filosofi hidupnya dalam satu kata, Safrina memilih “YAKIN”. Bukan sekadar kata motivasi, baginya keyakinan adalah motor utama untuk bergerak maju meski dalam kondisi sulit. “Yakin bisa melakukannya, yakin bisa mendapatkannya, karena yakin bisa mengubah segalanya,” tegasnya.

Kini, ia menatap masa depan dengan penuh harapan. Mimpinya sederhana namun berdampak besar: melihat Eco Smart Pads digunakan secara luas demi keselamatan para ibu di Indonesia. Ia percaya, “Prestasi bukan soal bakat, tapi seberapa besar kemauan kita untuk belajar dan bangkit dari kegagalan.”