Wulan saat menyiapkan ayam krispi (Foto: BAZNAS)

Perjuangan Wulan Capai Kemandirian Ekonomi Bersama ZChicken BAZNAS

16/12/2024 | Humas BAZNAS

Di sebuah sudut jalan di Kelurahan Cicadas, Kota Bandung, aroma harum ayam krispi yang baru saja diangkat dari penggorengan menyeruak ke udara. Suara letupan minyak masih terdengar ketika Wulan, seorang perempuan bersahaja dengan senyum yang tak pernah lepas dari wajahnya, membungkus pesanan pelanggan. Gerai kecil itu, tempat ia berjualan ayam krispi ZChicken, adalah saksi bisu perjuangan dan perubahan besar dalam hidupnya.

“Hari ini lumayan ramai, mungkin sebentar lagi stok ayam saya habis,” ucapnya sambil melayani pembeli. Ia berbicara dengan nada riang, tetapi tangannya cekatan membungkus pesanan, menghitung uang kembalian, dan sesekali menyapa pelanggan tetap yang datang. Keakraban itu tumbuh dari rutinitas, dari perjuangan sehari-hari yang tak pernah berhenti.

Tak mudah bagi Wulan untuk sampai ke titik ini. Sebelum ada ZChicken, hidupnya penuh dengan kesederhanaan yang kadang terasa mencekik. Bersama suaminya, ia mencari nafkah dengan bekerja serabutan.

“Kami kerja apa saja, asal halal. Tapi, kadang penghasilan cuma cukup buat makan sehari-hari,” kenangnya dengan sorot mata yang menunjukkan keikhlasan. Namun, di balik kesederhanaan itu, ia menyimpan mimpi: mimpi untuk hidup lebih baik, untuk bisa menyekolahkan anak-anaknya tanpa harus selalu dihantui kekhawatiran soal uang.

Langkah besar pertama terjadi ketika ia menerima bantuan dari BAZNAS. Bantuan itu datang seperti hujan di tengah kemarau panjang. Tidak hanya berupa modal usaha, tetapi juga pelatihan dan bimbingan untuk memulai bisnis ZChicken. “Awalnya saya takut. Takut nggak bisa jalan, takut rugi, takut nggak ada yang beli,” ungkapnya.

Namun, ia memberanikan diri, dengan harapan besar bahwa usaha ini bisa menjadi jalan keluar dari kesulitan hidup yang selama ini ia hadapi.

Setiap pagi, sebelum matahari benar-benar muncul, Wulan sudah memulai aktivitasnya. Ia meracik bumbu dengan takaran yang tepat, memastikan setiap potongan ayam terselimuti tepung krispi yang nantinya akan menjadi daya tarik utama dagangannya. Ia menggoreng ayam dengan hati-hati, memastikan setiap sisi matang sempurna.

"Kalau kualitasnya terjaga, pembeli pasti akan balik lagi," katanya sambil tersenyum.

Hari-hari pertama membuka gerai ZChicken tidak mudah. Ia harus bersaing dengan pedagang lain di sekitar tempat tinggalnya. Belum lagi tantangan mengatur modal yang masih terbatas. Namun, perlahan-lahan, pelanggan mulai berdatangan. Mereka yang mencoba ayam krispi buatannya memuji rasanya yang gurih dan teksturnya yang renyah. “Rasanya beda, ya, Bu. Enak banget,” ujar salah seorang pelanggan suatu hari, dan kata-kata itu menjadi penyemangat bagi Wulan untuk terus bertahan.

Sekarang, setiap hari ia bisa membawa pulang omzet hingga Rp230.000. “Saya nggak pernah kebayang bisa punya penghasilan sebesar ini,” katanya, kali ini dengan suara yang sedikit bergetar. Bukan hanya angka itu yang membuatnya terharu, tetapi juga perubahan besar yang kini ia rasakan. Dari seseorang yang dulunya hanya bisa membantu suami seadanya, kini ia menjadi tulang punggung keluarga yang mampu memberikan kehidupan lebih baik untuk anak-anaknya.

Meski sukses mulai menyapanya, Wulan tidak pernah berhenti belajar. Dari pelatihan yang ia ikuti, ia memahami pentingnya mengatur keuangan dengan baik. “Kalau dulu, setiap dapat uang langsung habis. Sekarang, saya sisihkan sebagian untuk tabungan,” tuturnya. Tabungan itu ia rencanakan untuk keperluan sekolah anak-anaknya. Baginya, pendidikan adalah investasi terbesar yang bisa ia berikan.

Ada kebanggaan tersendiri dalam setiap langkah yang ia tempuh. Ketika pelanggan datang dan memuji ayam buatannya, ketika stok habis sebelum sore tiba, ketika ia bisa membeli kebutuhan keluarga tanpa harus berhutang, semua itu menjadi bukti nyata bahwa perjuangannya tidak sia-sia. “Saya bersyukur banget. Ini semua bukan karena saya saja, tapi juga karena dukungan dari BAZNAS dan pelanggan-pelanggan saya,” katanya dengan tulus.

Meski begitu, Wulan tidak ingin berhenti di sini. Ia punya mimpi besar untuk masa depan. Ia ingin gerainya berkembang, mungkin membuka cabang di tempat lain, atau setidaknya memiliki tempat yang lebih luas dan nyaman. “Kalau usaha ini makin besar, saya juga bisa bantu orang lain yang butuh pekerjaan,” ujarnya.

Ketika ditanya apa yang menjadi motivasi terbesarnya, Wulan menjawab tanpa ragu: anak-anaknya. “Saya ingin mereka bisa sekolah tinggi, jadi orang yang sukses. Mereka nggak perlu merasakan susah seperti saya dulu,” katanya. Air mata hampir tumpah di sudut matanya, tetapi ia segera menghapusnya dengan punggung tangan.

Di gerainya yang sederhana, Wulan mengajarkan banyak hal tanpa perlu mengucapkannya. Ia mengajarkan tentang kerja keras, tentang keberanian untuk bermimpi, dan tentang bagaimana doa yang tulus bisa membuka jalan. Dalam setiap potongan ayam krispi yang ia jual, ada kisah panjang perjuangan yang mungkin tidak diketahui oleh para pelanggannya.

Kini, setiap kali melihat gerai kecil itu dipenuhi pembeli, Wulan merasa bahwa mimpinya mulai menjadi kenyataan. Namun, ia sadar bahwa perjalanan masih panjang. “Saya masih harus belajar banyak, tapi saya yakin, kalau kita terus berusaha, Allah pasti kasih rezeki,” katanya dengan keyakinan yang tak tergoyahkan.

Gerai ZChicken milik Wulan mungkin hanya sebuah gerai kecil di pinggir jalan, tetapi bagi dirinya dan keluarganya, tempat itu adalah simbol harapan. Tempat itu adalah bukti bahwa siapa pun, dengan keberanian untuk mencoba dan semangat yang tak pernah padam, bisa mengubah hidupnya.

Ketika malam tiba dan gerai mulai sepi, Wulan duduk di bangku kecil di samping gerainya, melihat ke arah jalan yang perlahan-lahan mulai lengang. Ia tersenyum, bukan karena hari ini ia berhasil menjual semua ayamnya, tetapi karena ia tahu, besok adalah hari baru dengan peluang baru yang menantinya. Dalam keheningan itu, ia kembali merancang mimpinya, berharap suatu hari, gerainya yang kecil ini bisa tumbuh menjadi lebih besar, membawa lebih banyak kebahagiaan bagi orang-orang yang ia cintai.

Dapatkan Update Berita dan Informasi Penyaluran Zakat, Infak, dan Sedekah.

Follow us

Copyright © 2025 BAZNAS

Kebijakan Privasi   |   Syarat & Ketentuan   |   FAQ