Subandi berhasil mengolah kotoran kambing menjadi barang bernilai (Foto: BAZNAS)

Kotoran Kambing Diolah Jadi Barang Bernilai Jual di Tangan Peternak BAZNAS Ini

31/03/2021 | Markom BAZNAS

Kotoran kambing yang dirasa menjijikkan bagi sebagian orang, berhasil disulap oleh Subandi, peternak binaan Lembaga Pemberdayaan Peternak Mustahik (LPPM) BAZNAS, menjadi barang bernilai ekonomis. Subandi sukses mengolahnya menjadi pupuk kandang lalu menjualnya kepada petani. Tanpa rasa jijik dan bau, dia menjalani rutinitasnya mengolah kotoran itu sembari beternak kambing.

 

Subandi yang tergabung dalam kelompok Balai Ternak BAZNAS di Kampung Rukti Endah, Kecamatan Seputih Raman, Kabupaten Lampung Tengah, Lampung, awalnya bukanlah seorang peternak, melainkan pekerja di sebuah toko furniture. Namun karena tokonya bangkrut serta gajinya terakhir tak dibayarkan, dia harus memutar otak untuk menghidupi keluarganya. Pekerjaan apapun dia lakoni, asalkan halal. Penghasilan yang tak menentu membuat dia dan keluarga hidup pas-pasan bahkan sering kurang. 

 

Hingga pada akhirnya di bulan September 2019, Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) melalui LPPM BAZNAS hadir dan membuka seleksi peternak mustahik. Berbekal kegigihan dan keseriusannya, Subandi diterima dan tergabung dalam kelompok ternak Lumintu yang merupakan salah satu kelompok ternak di Balai Ternak BAZNAS di Kampung Rukti Endah. 

 

Subandi mendapat tugas sebagai operator kandang di kelompok ini. Ide untuk mengolah kotoran kambing menjadi pupuk kandang pun bermula.

 

“Sayang sekali bila kotoran kambing itu dibuang begitu saja. Ketika itu, tiba-tiba saja terpikir ingin mencoba mengolahnya menjadi pupuk kandang,” ujar Subandi menceritakan pengalamannya.

 

Sebagai anggota Balai Ternak BAZNAS, Subandi memperoleh modal sembilan ekor kambing. Lima ekor jantan dan empat ekor betina. Ini adalah pengalaman pertama Subandi menjadi peternak. Namun, ia bertekad serius menjalaninya. Ia rajin mengikuti pelatihan dan pendampingan berternak dari LPPM BAZNAS. 

 

Subandi pembelajar yang cepat, karena ditunjang tekad dan keseriusannya dalam berternak. Pada Juni 2020, kambing Subandi telah berkembang menjadi 12 ekor. Subandi selalu terlihat riang menjalani aktivitasnya sebagai peternak. Perlahan, dia telah paham teknik berternak yang baik. Mulai dari merawat kambing hingga bagaimana mengawinkan kambing untuk bereproduksi. 

 

Bagi Subandi bekerja itu bagian dari ibadah. Karenanya, mesti dilakukan sebaik-baiknya tanpa ada keluh kesah. Berapapun hasil yang diperoleh syukuri agar berkah. Itulah yang menjadikan Subandi senantiasa bersemangat menjalani aktivitasnya sebagai peternak. 

 

“Jadikan setiap aktivitas sebagai ibadah mengharap ridha Allah. Dengan begitu, bekerja akan penuh dengan keikhlasan, hati menjadi bahagia, dan hasilnya menjadi berkah,” pungkas Subandi membagikan rahasianya dalam berternak.

Dapatkan Update Berita dan Informasi Penyaluran Zakat, Infak, dan Sedekah.

Follow us

Copyright © 2024 BAZNAS

Kebijakan Privasi   |   Syarat & Ketentuan   |   FAQ