Kisah Inspiratif Wahyudi, Mustahik BAZNAS dari Penyewa Kini Jadi Pemilik Lapak Ayam Potong

Kisah Inspiratif Wahyudi, Mustahik BAZNAS dari Penyewa Kini Jadi Pemilik Lapak Ayam Potong

17/01/2024 | Humas BAZNAS RI

"Alhamdulillah", itulah kata pertama yang diucapkan Wahyudi, mustahik BAZNAS Microfinance Desa (BMD) Kalimantan Barat, usai akad jual beli pembelian lapak yang selama ini ia sewa. 

Berawal dari hanya menjual ikan segar di lapak yang biasa ia sewa dengan biaya Rp85.000/hari, dalam sehari Wahyudi bisa meraup keuntungan hingga Rp100 ribu-Rp200 ribu. Namun, biaya sewa lapak yang tinggi membuat usahanya sulit berkembang.

Hampir 50 persen keuntungan digunakan untuk membayar sewa lapak. Bahkan tak jarang beliau mengalami kerugian untuk menutupi biaya sewa lapak yang berlokasi di Desa Kuala Dua, Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat. 

"Dengan setengah keuntungan yang digunakan menyewa lapak, tentu cukup memberatkan untuk perkembangan usaha saya," kata Wahyudi.

Seakan menjawab doanya, Wahyudi dipertemukan dengan program BAZNAS Microfinance Desa (BMD). 

BAZNAS Microfinance Desa (BMD) adalah program pembiayaan produktif kepada para mustahik dengan prinsip nonprofit dalam rangka pengembangan usaha.

Dari BMD, Wahyudi mendapatkan bantuan pembiayaan sebesar Rp2.000.000. Dana tersebut beliau gunakan untuk modal jualan ayam potong.

"Alhamdulillah, berkat bantuan pembiayaan dari BAZNAS perlahan saya mampu bangkit," katanya. 

Menjelang akhir tahun penjualan ayam potong Wahyudi meningkat drastis karena bertepatan dengan perayaan natal dan tahun baru. Dalam sehari ia mampu meraup keuntungan Rp400 ribu - Rp750 ribu di akhir tahun. 

Dari penjualan ini dia menabung dan mengembangkan skala penjualannya. Hingga akhirnya pada 8 Januari 2024, telah terkumpul uang yang cukup untuk membeli lapak yang ia sewa.

"Sungguh terasa seperti mimpi mas, saya sewa lapak itu selama hampir 5 tahun. Akhirnya doa saya selama ini diijabah dan lapak tersebut jadi milik saya. Alhamdulillah bantuan dari BAZNAS itu menjadi pembuka jalan rezeki bagi saya," katanya. 

Ia mengatakan selama ini memang sudah punya ide untuk jualan ayam potong, namun karena biaya sewa lapak yang besar membuatnya kesulitan mengumpulkan modal untuk memulai jualan ayam potong. 

"Karena itu begitu saya mendapatkan kabar bahwa pengajuan saya disetujui, saya tidak pikir dua kali lagi, saya modalkan semua untuk memulai jualan ayam. Terima kasih BAZNAS, terima kasih muzaki," pungkasnya.

Dapatkan Update Berita dan Informasi Penyaluran Zakat, Infak, dan Sedekah.

Follow us

Copyright © 2024 BAZNAS

Kebijakan Privasi   |   Syarat & Ketentuan   |   FAQ