Kampung Batik Cibuluh Binaan BAZNAS Bantu Mustahik Berdaya
Kampung Batik Cibuluh Binaan BAZNAS Bantu Mustahik Berdaya
15/04/2023 | AdminKegemaran Dina Ayu dengan batik membuahkan hasil manis, tak hanya untuk dirinya namun juga lingkungan sekitar di Cibuluh, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor, Jawa Barat.
Bermula dari usaha batik yang ia rintis sejak tahun 2014 bersama sang ibunda, kini Dina berhasil mengubah sebuah kampung tanpa potensi, menjadi sebuah kampung yang mampu memberdayakan potensi ibu-ibu dalam membatik. Kampung itu bernama Kampung Batik Cibuluh, yang menjadi kawasan eduwisata setelah menghasilkan berbagai motif batik khas Bogor yang cukup terkenal.
"Batik Cibuluh berawal dari 2014, saat saya dan ibu saya ingin membuat sebuah usaha di bidang batik. Tapi karena Kota Bogor bukan wilayah penghasil batik, kita terkendala dengan SDM. Lalu kita coba mencari kerja sama dengan Pemkot Bogor dengan membentuk sebuah pelatihan yang melibatkan warga sekitar. Awalnya kita melatih warga Tegallega Bogor. Setelah di sana terbentuk kelompok batik, akhirnya kami melatih warga Cibuluh," kata Dina yang juga founder Kampung Batik Cibuluh, dalam sebuah wawancara di acara Wisata Ramadhan BAZNAS, di Bogor, Jawa Barat, Sabtu (15/4/2023).
Dari situlah lantas terbentuk ibu-ibu perajin, mereka sudah mulai produksi batik dan punya karya. Kendala lain yang dihadapi wanita berusia 27 tahun itu adalah ketika ketiadaan tempat yang tak strategis untuk berjualan. Sampai akhirnya, Dina bertemu dengan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS).
Pada tahun 2019, Dina dibantu BAZNAS untuk membangun Kampung Batik Cibuluh menjadi kawasan tematik, selain untuk mempromosikan batik, juga sebagai sarana meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar.
"Alhamdulillah, dengan adanya pendampingan dari BAZNAS, kami sangat terbantu dari sisi promosi tentunya. Karena BAZNAS tak hanya memfasilitasi di awal saja, namun juga melakukan pendampingan dari manajemen bisnisnya, bagaimana mem-branding kampung ini menjadi kampung wisata yang dikenal orang, banyak sekali keuntungan yang kami rasakan setelah menjadi binaan BAZNAS," katanya.
Pertumbuhan ekonomi pun dirasakan para kelompok batik Cibuluh yang berjumlah sembilan kelompok. Bahkan, omzet bulanan kelompok berada di kisaran Rp50 juta hingga Rp120 juta. Hal ini berimbas pada meningkatnya pendapatan ibu-ibu mustahik yang bisa mencapai Rp10 juta hingga Rp20 juta.
"Kami sangat bersyukur sekali dengan pencapaian ini. Ke depannya kami akan menggencarkan event agar terus mengingatkan masyarakat luas akan Kampung Batik Cibuluh, yang kedua kita ingin menambah kelompok baru, dan merambah potensi wilayah lain, tak hanya batik, namun juga kuliner, konfeksi, dan lainnya," ucapnya.
Sinta, salah satu perajin di Kampung Batik Cibuluh turut senang dengan kehadiran BAZNAS di wilayahnya. Menurut wanita berusia 46 tahun itu, BAZNAS telah memberikan manfaat lebih, tak hanya membantu di awal, namun juga memberdayakan para ibu rumah tangga untuk terus berkarya.
"BAZNAS itu memberi manfaat dalam membantu komunitas batik kami. Selain bisa mendayagunakan ibu-ibu menjadi produktif dan juga bisa mendapatkan penghasilan juga. Serta, BAZNAS sering melakukan banyak promosi terhadap produk yang kami produksi," ucap Sinta.
"Kami berterima kasih dan untuk para muzaki tidak perlu ragu untuk menyalurkan zakatnya ke tempat-tempat yang sudah menjadi binaan BAZNAS. Karena alhamdulillah amanah dari BAZNAS benar-benar kita gunakan sebaik-baiknya untuk perkembangan Kampung Batik Cibuluh ini," katanya.
Dapatkan Update Berita dan Informasi Penyaluran Zakat, Infak, dan Sedekah.
Follow us
