Peluang bisnis bisa muncul dari mana saja. Seperti halnya Listyani, salah seorang mustahik penerima manfaat permodalan dari Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) yang jeli memanfaatkan celah untuk meraup jutaan rupiah hingga memiliki puluhan reseller. 

Pandai membaca peluang dan kebutuhan pasar menjadi salah satu alasan bisnis yang dijalankan bisa berkembang hingga kini. Seperti kita ketahui, rempeyek menjadi salah satu camilan kegemaran masyarakat Indonesia yang memiliki banyak penggemarnya. 

Bermula dari keinginan Listyani untuk membantu suami menambah pendapatan keluarga, kini bisnis rempeyek yang dinamainya Peyek Delta bisa berkembang pesat. 

"Saat itu saya menjual peyek hanya ke teman-teman dekat saja lewat WA, iseng bantu suami," ujar Listyani kepada pendamping BMD Jabon Mekar, di desa Pondok Udik, Kec. Kemang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (10/5/2023).

Kini Listyani mampu memproduksi 100 kg rempeyek dalam sepekan, baik rempeyek kemasan toples maupun kemasan plastik. Ia juga berhasil meraup omzet mencapai Rp5.500.000 per bulannya. 

Hadir sejak 2015 silam, bisnis rempeyek yang dikelolanya telah berkembang semakin besar hingga sudah memiliki pelanggan tetap mulai dari kantin rumah sakit, kantin sekolah, rumah makan dan puluhan reseller di sekitar kecamatan Kemang, Parung, dan Rancabungur.

"Saat ini varian rempeyek Peyek Delta sudah berkembang. Ada rempeyek kacang tanah, rempeyek teri medan, rempeyek udang rebon, rempeyek kacang hijau, rempeyek kedelai hitam, dan rempeyek teri cabai," jelasnya. 

Bantuan yang disalurkan BAZNAS dapat dirasakan manfaatnya oleh Listyani, terlebih saat suaminya sakit dua tahun lalu sehingga hanya bisnis rempeyeknya yang menjadi sumber utama pendapatan keluarganya. 

Melihat bisnis yang dijalankan berkembang dengan pesat, Listyani merasa bangga. Listyani juga merasa terbantu dengan adanya program permodalan usaha dari BAZNAS yang bekerja sama dengan DKM Musholla Attaubah tersebut.