Dari Warung Bumbu ke Usaha Mandiri, Anis dan Perjalanan Hidup yang Diubah BAZNAS
Dari Warung Bumbu ke Usaha Mandiri, Anis dan Perjalanan Hidup yang Diubah BAZNAS
31/07/2025 | Humas BAZNASSebuah warung kecil berdisi di sebuah sudut Desa Bulungan, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah. Warung itu kini mulai ramai pengunjung. Di balik etalase berisi aneka barang kebutuhan sehari-hari itu, berdiri seorang perempuan muda penuh semangat: Anis Kholilatul Fitri, 27 tahun, seorang ibu satu anak yang berhasil mengubah takdir ekonominya lewat program Zmart BAZNAS.
Kisah Anis bukan sekadar cerita tentang dagang-mendagang. Ini adalah potret tentang bagaimana zakat yang dikelola dengan tepat dapat menjadi bahan bakar perubahan hidup—bukan hanya bagi satu individu, tetapi juga bagi keluarganya dan komunitas di sekitarnya.
Awalnya Hanya Jual Bumbu Dapur
Sebelum mengenal program Zmart dari Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS), Anis hanya menjual bumbu dapur seadanya: bawang, empon-empon, minyak goreng. Warungnya kecil dan modalnya pun terbatas. Untuk sekadar menambah stok atau menambah variasi barang, Anis harus berpikir seribu kali.
“Dulu ya cuma jual bumbu. Nggak bisa nambah dagangan karena modal pas-pasan,” ujar Anis saat ditemui di warungnya, Senin (28/7/2025), oleh pendamping Zmart Kabupaten Jepara, Ahmad Zaenal Mustofa.
Namun semua berubah ketika Anis mendapat bantuan modal dari program Zmart BAZNAS. Dari situ, pintu harapan mulai terbuka lebar.
Dukungan BAZNAS Mengubah Segalanya
Melalui Zmart, BAZNAS tidak hanya memberikan modal usaha. Program ini juga meliputi pendampingan usaha, pelatihan manajemen sederhana, serta bantuan penataan warung agar lebih menarik. Anis adalah salah satu penerima manfaat yang memanfaatkan peluang ini dengan maksimal.
“Alhamdulillah, sejak ikut Zmart, dagangan saya bertambah banyak. Sekarang ada mie instan, sabun, sampo, dan banyak lainnya. Omzet juga ikut naik,” katanya penuh rasa syukur.
Dari yang sebelumnya hanya mendapatkan Rp250.000–Rp300.000 per hari, kini warung Anis bisa menghasilkan lebih dari Rp300.000 setiap harinya. Bahkan pada akhir pekan, omzetnya bisa menyentuh angka Rp500.000.
Strategi dan Ketekunan Menentukan Arah
Sukses yang diraih Anis bukan tanpa perjuangan. Ia sempat berpindah-pindah lokasi dagang karena tempat awalnya—yakni di rumah sendiri—kurang strategis. Setelah mencoba beberapa opsi, Anis akhirnya menetap di pinggir jalan kabupaten, tepatnya di samping rumah orang tuanya di RT 8 RW 1.
“Sudah dua tahun terakhir saya berjualan di sini. Tempatnya lebih strategis, banyak yang lewat. Alhamdulillah, rezeki jadi lancar,” ucapnya.
Penempatan lokasi yang tepat menjadi salah satu kunci kesuksesan Anis, selain kerja keras dan konsistensi menjaga kualitas dagangan serta pelayanan.
Zmart BAZNAS: Membawa Zakat pada Arti yang Lebih Luas
Program Zmart adalah salah satu wujud nyata komitmen BAZNAS dalam memberdayakan pelaku usaha mikro melalui pengelolaan zakat produktif. Tidak hanya membantu orang untuk “bertahan hidup”, Zmart dirancang agar mereka bisa naik kelas dan perlahan melepaskan ketergantungan dari bantuan sosial.
“Zmart bukan cuma soal modal. Ini tentang mengubah cara pandang penerima manfaat, memberi mereka keterampilan, semangat, dan keberanian untuk mandiri,” ujar Ahmad Zaenal Mustofa, pendamping Zmart Jepara.
Program ini juga membantu memperluas akses pasar, mengajarkan pencatatan keuangan sederhana, dan menyusun strategi promosi lokal. Bagi Anis, semua ilmu tersebut menjadi sangat berguna untuk pengembangan usahanya.
Kini warung Anis tak hanya tempat berjualan, tetapi juga menjadi simbol perubahan. Ia menjadi contoh nyata bahwa jika diberi kesempatan dan dibimbing dengan baik, masyarakat kecil bisa berkembang dan berdaya.
“Semoga warung ini makin maju. Saya ingin bisa bantu keluarga dan juga masyarakat sekitar,” harap Anis.
Kisah Anis juga menjadi pengingat bahwa zakat bukan hanya tentang berbagi harta, melainkan tentang membangun masa depan. Dan itulah yang dilakukan BAZNAS melalui Zmart: mengubah zakat menjadi alat pemberdayaan yang nyata.
Zmart, Langkah Nyata BAZNAS Membangun Kemandirian Umat
Melalui program Zmart, BAZNAS menunjukkan bagaimana pengelolaan zakat secara profesional dapat menghasilkan dampak luar biasa. Ribuan pelaku UMKM di berbagai daerah telah merasakan manfaatnya. Dari warung kecil, kaki lima, hingga penjual di desa-desa terpencil—mereka mendapatkan harapan baru untuk bangkit dan mandiri.
Anis hanyalah salah satu dari banyak cerita sukses yang lahir dari tangan-tangan zakat. Di balik setiap rak mie instan dan botol sabun yang dijual di warungnya, tersimpan kisah tentang perjuangan, keberanian, dan peran lembaga zakat yang visioner.
Zakat bukan hanya tentang memberi. Zakat adalah investasi sosial untuk masa depan. Dan melalui Zmart, BAZNAS membuktikan bahwa perubahan besar bisa dimulai dari warung kecil di pinggir jalan desa.
Dapatkan Update Berita dan Informasi Penyaluran Zakat, Infak, dan Sedekah.
Follow us
