Dari Ternak hingga Bengkel, Zaenal Bangkit Bersama Balai Ternak BAZNAS Sijunjung
Dari Ternak hingga Bengkel, Zaenal Bangkit Bersama Balai Ternak BAZNAS Sijunjung
04/07/2025 | Humas BAZNASPedalaman Kabupaten Sijunjung, Sumatera Barat, tersimpang semangat kemandirian tumbuh bersama gemuruh knalpot dan suara kambing. Sosok Zaenal, seorang petani, peternak, sekaligus montir rumahan, menjadi bukti nyata bagaimana program Balai Ternak BAZNAS mampu mengubah nasib dan membuka harapan baru bagi masyarakat kecil.
Hari-hari Zaenal dimulai lebih awal dari kebanyakan orang. Saat matahari baru mulai menembus celah pepohonan, ia sudah turun ke ladang dan kandang. Namun siapa sangka, selepas mengurus ternak dan lahan, ia masih menyempatkan diri menjalankan usaha bengkel motor sederhana di rumah. Bukan perkara mudah, namun semua dijalani dengan tekun—demi keluarga dan masa depan yang lebih baik.
Bengkel dari Hati, untuk Warga Sekitar
Bengkel motor milik Zaenal bukan sekadar tempat servis kendaraan. Bengkel itu adalah jawaban atas kebutuhan masyarakat sekitar yang selama ini kesulitan mencari tempat perbaikan sepeda motor. Jarak yang jauh dari pusat kota dan akses jalan yang belum memadai membuat warga harus menempuh perjalanan panjang hanya untuk membetulkan kerusakan ringan.
Melihat peluang ini, Zaenal tak tinggal diam. Berbekal keterampilan yang dipelajari secara otodidak dan dari pengalaman memperbaiki motornya sendiri, ia membuka bengkel kecil di sudut rumah. Peralatan yang digunakan masih sederhana, namun cukup untuk menangani berbagai kerusakan ringan seperti servis ringan, ganti oli, dan perbaikan rem.
Dalam sebulan, bengkel ini bisa menghasilkan pendapatan kotor antara Rp800.000 hingga Rp1.200.000. Bagi keluarga Zaenal, angka ini sangat berarti. Pendapatan dari bengkel menjadi tambahan yang membantu mencukupi kebutuhan sehari-hari, terutama di masa sulit saat harga bahan pokok melonjak.
Peran Besar BAZNAS dalam Mengubah Arah Hidup
Meski bengkel motor menjadi sumber tambahan pendapatan, titik balik kehidupan Zaenal sebenarnya bermula dari keterlibatannya dalam program Balai Ternak BAZNAS di Sijunjung. Program ini memberikan bantuan berupa bibit ternak, pelatihan, dan pendampingan kepada masyarakat kurang mampu agar bisa mandiri secara ekonomi.
Melalui Balai Ternak, Zaenal tak hanya mendapat ilmu peternakan yang aplikatif, tapi juga suntikan semangat untuk terus berkembang. Ia mulai memahami cara pengelolaan ternak yang baik, mencatat perkembangan hewan, serta mengatur pola pakan dan kebersihan kandang. Semua itu berdampak langsung pada peningkatan kualitas dan produktivitas ternaknya.
Namun yang paling terasa adalah perubahan cara pandang. “Saya jadi lebih percaya diri,” ujarnya. “Dulu rasanya sulit untuk punya harapan, tapi sekarang saya tahu bahwa usaha saya bisa membawa perubahan.”
BAZNAS tidak sekadar memberi bantuan, tetapi juga membina dengan pendekatan humanis dan jangka panjang. Pendamping dari BAZNAS rutin melakukan kunjungan untuk memantau perkembangan ternak dan memberikan arahan. Dukungan seperti inilah yang membuat Zaenal merasa tidak berjalan sendiri.
Mimpi dan Rencana ke Depan
Meski sudah memiliki dua sumber penghasilan—ternak dan bengkel—Zaenal tidak berpuas diri. Ia memiliki mimpi besar: ingin mengembangkan usaha bengkel dengan alat yang lebih lengkap dan modern agar pelayanan kepada warga sekitar semakin optimal. Di sisi lain, ia juga ingin agar peternakannya terus berkembang, sehingga mampu mencukupi kebutuhan keluarga secara berkelanjutan.
Zaenal juga berharap bisa menjadi contoh bagi warga lain, terutama generasi muda di desanya, untuk tak ragu memulai usaha sendiri, sekecil apa pun itu. “Kalau ada kemauan, pasti ada jalan. Apalagi kalau dibantu seperti ini sama BAZNAS,” katanya, tersenyum.
Bukti Nyata Pemberdayaan Mustahik
Kisah Zaenal menjadi bukti bagaimana BAZNAS melalui program Balai Ternak bukan hanya membantu dari sisi ekonomi, tapi juga membentuk karakter dan pola pikir mandiri. Ia bukan lagi mustahik yang bergantung pada bantuan, melainkan telah berubah menjadi individu produktif yang mampu memberi manfaat bagi lingkungannya.
Program pemberdayaan seperti ini penting untuk terus dikembangkan, karena sejatinya zakat bukan hanya untuk konsumsi, tapi juga untuk investasi sosial jangka panjang. Dana zakat yang dikelola dengan amanah dan tepat sasaran oleh BAZNAS menjadi jalan bagi ribuan orang seperti Zaenal untuk bangkit dari keterbatasan.
Zaenal hanyalah satu dari sekian banyak penerima manfaat program Balai Ternak BAZNAS yang sukses menciptakan perubahan hidup. Cerita ini adalah cermin bahwa semangat, kerja keras, dan dukungan yang tepat mampu membuahkan hasil luar biasa. Di balik suara kambing dan dengung mesin bengkel, ada harapan yang terus hidup—karena di Sijunjung, zakat telah menggerakkan perubahan.
Dapatkan Update Berita dan Informasi Penyaluran Zakat, Infak, dan Sedekah.
Follow us
