Dari Dapur Kecil ke Peluang Besar, Kisah Sitti Halija Ibu Rumah Tangga yang Tak Kenal Menyerah

Dari Dapur Kecil ke Peluang Besar, Kisah Sitti Halija Ibu Rumah Tangga yang Tak Kenal Menyerah

22/07/2025 | Humas BAZNAS

Setiap pagi di Dusun Manggai, Maros, aroma bubur hangat berpadu dengan semangat seorang ibu yang tak pernah lelah. Di balik hiruk-pikuk kehidupan desa, ada sosok Sitti Halija, 44 tahun, yang menjalani hari-harinya dengan keteguhan hati seorang ibu, istri, dan sekaligus pedagang kecil yang bermimpi besar.

Pagi-pagi benar, Sitti memulai rutinitasnya — menyiapkan kebutuhan empat anaknya yang masih bersekolah, membantu sang suami yang berjualan bubur keliling, lalu bergegas membuka warung kecilnya. Bukan warung besar dengan plang mencolok, tapi lapak sederhana yang jadi saksi perjuangannya bertahun-tahun.

Dulu, warung itu hanyalah tempat singgah warga sekitar untuk sekadar membeli kebutuhan harian. Tapi perlahan, berkat kegigihan Sitti, warung itu bertransformasi. Kini, bersih, lebih rapi, dan menghadirkan menu andalan yang mulai digemari: nasi kuning ZChicken.

“Awalnya saya sendiri yang jualan makanan di sekitar sini. Tapi sekarang, makin banyak tetangga juga ikut jualan, bahkan ada yang tepat di sebelah outlet saya,” tuturnya sembari tersenyum, tanpa sedikit pun nada keluhan.

Persaingan tak membuatnya mundur. Justru memacunya untuk lebih kreatif dan bersemangat.
“Alhamdulillah, Bu… rezeki itu sudah ada yang atur. Tugas kita hanya terus berusaha,” ucap Sitti, dengan tatapan penuh keyakinan.

Bagi Sitti, berdagang bukan sekadar soal mencari penghasilan. Lebih dari itu, ini adalah caranya menjaga martabat keluarga, memastikan pendidikan keempat buah hatinya tetap berlanjut, dan memberi contoh tentang arti kerja keras kepada lingkungan sekitarnya.

Usahanya tak berjalan sendiri. Pendamping dari BAZNAS Maros hadir memberikan semangat, dukungan pemasaran, bahkan membuka jalan agar Sitti bisa dilibatkan dalam berbagai kegiatan BAZNAS di wilayah Bantimurung — salah satunya sebagai penyedia konsumsi.

Kini, setiap nasi kuning yang terhidang di warungnya bukan hanya sekadar dagangan. Ia adalah simbol perjuangan, harapan, dan ketulusan. Sitti Halija membuktikan, di balik warung kecil bisa tersimpan impian besar — asal dijalani dengan niat tulus, semangat pantang menyerah, dan keyakinan bahwa setiap usaha takkan pernah sia-sia.

“Insyaallah, selama kita mau berusaha, Allah pasti bukakan jalan,” tutup Sitti, seraya kembali melayani pelanggan pagi itu — dengan senyum yang selalu menguatkan harapan.

Dapatkan Update Berita dan Informasi Penyaluran Zakat, Infak, dan Sedekah.

Follow us

Copyright © 2025 BAZNAS

Kebijakan Privasi   |   Syarat & Ketentuan   |   FAQ