Tukiyem saat mengurus domba di Balai Ternak BAZNAS Magelang (Foto: BAZNAS)
Cerita Tukiyem, Srikandi Peternak Asal Magelang yang Berkembang Bersama BAZNAS
09/04/2021 | Markom BAZNASMenjadi tulang punggung keluarga tidaklah mudah, terlebih bagi seorang wanita. Itulah yang dirasakan Tukiyem, wanita asal Magelang yang terus berjuang untuk menghidupi keluarganya. Setelah suaminya meninggal dunia delapan tahun lalu, Tukiyem harus bekerja keras untuk menafkahi dua putranya, Nurul Huda dan Ahmad Nurrifai. Kesehariannya sebagai peternak dan bekerja serabutan membuatnya kerap kesulitan memenuhi kebutuhan kedua anaknya.
Meski begitu, Tukiyem tak patah arang. Baginya apapun pekerjaan yang penting halal dan bisa dilakukan akan diambilnya, demi biaya sekolah Nurul dan Ahmad agar bisa mencapai cita-citanya.
Kehidupan Tukiyem mulai mendapat titik terang pada tahun 2018 saat berkesempatan bergabung jadi salah satu salah satu peternak mustahik Balai Ternak BAZNAS Magelang. Ia menjadi peternak perempuan satu-satunya dari 20 peternak yang tergabung dalam Balai Ternak BAZNAS Magelang.
Kesempatan ini menjadi harapan baru bagi Tukiyem untuk memperbaiki kehidupannya. Sehari-hari bersama peternak mustahik lainnya Tukiyem memberikan pakan ternak, mengumpulkan kotoran ternak untuk dijadikan pupuk, memeriksa kondisi ternak, dan melakukan pencatatan kondisi hewan ternak.
Beternak memang bukan dunia baru bagi Tukiyem. Sejak kecil ia sudah terbiasa diajak beternak oleh orangtuanya, sehingga membuat Tukiyem sangat dekat dengan domba. Bagi Tukiyem beternak bukan hanya tentang membesarkan bobot domba yang dirawat, tapi juga tentang harapan untuk mengubah perekonomian keluarga.
Berkat bergabung menjadi peternak Balai Ternak BAZNAS, kini banyak perubahan yang Tukiyem rasakan. Kerja kerasnya menjadi peternak dan petani ladang di Desa Banyusidi, Kecamatan Pakis, bisa mencukupi kebutuhan ekonomi keluarganya dan menyekolahkan kedua anaknya.
Di bawah naungan Balai Ternak BAZNAS, Tukiyem dan para peternak lainnya memperoleh bantuan sembilan ekor domba untuk pembibitan. Meski menjadi satu-satunya peternak perempuan di Balai Ternak BAZNAS Magelang, tak menyurutkan semangatnya terus belajar cara beternak yang baik, mulai dari manajemen pakan, kesehatan ternak, hingga reproduksi ternak.
Pendamping dari BAZNAS tentang ilmu seputar peternakan juga rutin dihadirinya. Hal tersebut membuat Tukiyem semakin giat untuk merawat domba di Balai Ternak BAZNAS Magelang.
“Buah adanya pendampingan intensif dari LPPM BAZNAS, Balai Ternak Magelang sudah panen lebih dari sepuluh kali dalam setahun. Sehingga, saya tidak lagi kesusahan memberikan uang saku untuk anak-anak saya setiap harinya,” katanya.
Tukiyem dan petenak lainnya biasanya sangat merindukan momen menjelang kurban. Artinya, inilah waktunya ia menjual kambing-kambingnya. Pada masa ini harga jual kambing bagus.
Ketangguhan Tukiyem sebagai peternak perempuan tidak hanya menginspirasi peternak mustahik BAZNAS, tapi juga Komunitas Ibu Cerdas Indonesia (KICI). Pada Desember 2019, Tukiyem, mendapatkan penghargaan sebagai Tokoh Ibu Inspiratif di bidang peternakan dari Komunitas Ibu Cerdas Indonesia (KICI).
Penghargaan tersebut diberikan pada 8 Desember 2019 yang diserahkan langsung oleh ketua KICI, Ratih Sanggarwati dan Eny selaku pemilik BNF training center di Pusat Pelatihan Domba Bhumi Naerya, di Dusun Kemiribo, Desa Tritis, Sleman, DIY.
Penghargaan ini sebagai bentuk apresiasi dari KICI kepada Tukiyem. Ia mendapatkan tambahan satu ekor domba untuk bisa dirawat dan dikembangkan.
Berkat kegigihan dan dedikasinya dalam dunia peternakan, kini jumlah ternak yang dimiliki dan dirawat oleh Tukiyem sebanyak dua belas ekor. Tukiyem sangat bersyukur bisa menjadi bagian dari Balai Ternak Magelang, sehingga meningkatkan kapasitas dirinya. Tukiyem bermimpi untuk terus menjadi peternak perempuan yang tangguh dan berdaya.
Dapatkan Update Berita dan Informasi Penyaluran Zakat, Infak, dan Sedekah.