Jajang sangat bersyukur ekonomi keluarganya berubah sejak mengenal BAZNAS (Foto: BAZNAS)

Berkat BAZNAS, Jajang Raup Jutaan Rupiah dari Berternak Domba dan Ciptakan Peluang Bisnis Baru

31/07/2024 | Humas BAZNAS

Siapa sangka, kehidupan Jajang, pria paruh baya asal Bogor ini berubah 180 derajat setelah bergabung dengan program Balai Ternak yang diinisiasi oleh Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS). Dari seorang kuli bangunan berpenghasilan rendah, kini Jajang bisa memberikan kehidupan yang lebih layak dan baik bagi keluarganya dari penghasilannya berternak domba.

Jajang (54 tahun), bapak dari empat orang anak ini merupakan salah satu peternak binaan BAZNAS yang tergabung dalam kelompok Madani Farm di Kampung Lembur Situ, Desa Cimande Hilir, Kecamatan Caringin, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

"Dulu saya hanya seorang kuli bangunan, sekarang alhamdulillah sudah menjadi peternak domba binaan Balai Ternak BAZNAS Bogor,” ucap Jajang.

Sebelum menjadi peternak binaan BAZNAS, Jajang bercerita, setiap hari, dirinya harus berjibaku dengan kehidupan yang keras. Sebagai kuli bangunan dengan penghasilan yang tidak menentu. Kadang ia bisa membawa pulang uang sekitar Rp50 ribu hingga Rp100 ribu perhari, namun seringkali dirinya pulang dengan tangan hampa. Tentu saja, hal tersebut menjadi beban tersendiri baginya. Hatinya pedih melihat wajah istri dan anak-anaknya yang menanti dengan penuh harap. Beban hidup seakan menindih pundaknya.

Pilihan hidupnya bagaikan jalan buntu. Bekal pendidikan dan keterampilan yang minim membuat Jajang tidak punya pilihan lain, selain bekerja menjadi kuli bangunan dan pekerjaan kasar.

Saat harapan seakan sirna, secercah harapan hadir kepada Jajang, ketika program Balai Ternak BAZNAS hadir pada November 2018. Dengan semangat, Jajang langsung mendaftar dan mengikuti serangkaian seleksi.

“Alhamdulillah, setelah melalui beberapa proses, saya diterima menjadi anggota kelompok ternak Balai Ternak BAZNAS Bogor,” ucap Jajang penuh rasa syukur.

Babak kehidupan baru Jajang dimulai, usai dirinya diterima sebagai peternak binaan BAZNAS. Dengan pemberian modal sembilan ekor domba dan semangat yang membara, ia tekun mengikuti pembinaan dan pendampingan dari BAZNAS. Lantas ia terapkan dalam merawat hewan ternaknya.

"Saat ini sudah ada 30 domba. Dan setiap minggunya, alhamdulilah ada saja domba yang terjual," ujar Jajang.

Keberhasilan Jajang dalam beternak domba tidak hanya mengubah hidupnya sendiri, tetapi juga membuka peluang bagi keluarganya. Kini, putranya, Munir, turut mengembangkan usaha peternakan domba, sementara Jajang fokus pada usaha kuliner toge goreng.

"Alhamdulilah, berkat dari penjualan domba, saya bisa memperoleh penghasilan bersihnya sekitar Rp5,7 juta per bulannya. Dari penghasilan tersebut, saya kumpulkan dan alhamdulilah uangnya bisa terkumpul guna menyewa tempat dan membuat kios untuk berdagang toge goreng khas Bogor," jelas Jajang.

"Berdagang toge goreng jadi pemasukkan tambahan untuk saya dan keluarga. Dari penghasilan toge goreng, saya dapat keuntungan bersihnya sekitar Rp250 ribu perharinya," lanjutnya.

Tidak berhenti di situ, Jajang terus mencari peluang baru dengan mengembangkan usahanya dengan menanam sayuran (bayam dan kangkung) dan ikan di sekitar kandang ternak.

Berkat ilmu yang diperoleh dari pembinaan BAZNAS, ia dan peternak binaan BAZNAS lainnya berhasil mengelola kotoran domba menjadi pupuk organik yang menyuburkan tanamannya. Selain itu, pendampingan dari BAZNAS bahkan telah membawanya dan peternak lainnya untuk membudidayakan ikan nila dan lele.

Berkat pendampingan intensif dari BAZNAS, Jajang yang dulu hanya bisa membayangkan memiliki kehidupan yang layak bersama keluarga, kini telah berhasil mewujudkan impiannya.

Dari peternak domba, petani sayur, hingga pebudidaya ikan, Jajang terus belajar dan berkembang. Bahkan, ia kini memiliki usaha sampingan yang cukup menjanjikan, yaitu berjualan toge goreng.

"Saya berharap usaha ternak ini terus berkembangkan dan saya bermimpi bisa punya farm sendiri bersama Munir (putranya).  Saya juga berharap bisa menjadi seorang muzaki yang sukses dan dapat bekerja sama dengan Balai Ternak BAZNAS Bogor untuk membantu sesama," harap Jajang.

"Terima kasih saya sampaikan kepada BAZNAS atas bantuannya. Saya sangat bersyukur dengan adanya program ini. BAZNAS tidak hanya memberikan modal, tapi juga memberikan banyak ilmu yang sangat bermanfaat bagi saya dan peternak lainnya," pungkasnya.

Balai ternak menjadi salah satu dari banyaknya program pemberdayaan ekonomi mustahik yang digagas oleh BAZNAS. Jajang  (peternak binaan BAZNAS) menjadi wujud nyata bahwa zakat bisa mengentaskan kemiskinan, serta mengubah kehidupan mustahik menjadi lebih baik dan sejahtera.

Dapatkan Update Berita dan Informasi Penyaluran Zakat, Infak, dan Sedekah.

Follow us

Copyright © 2025 BAZNAS

Kebijakan Privasi   |   Syarat & Ketentuan   |   FAQ