Saida merupakan salah satu penerima manfaat dari program BAZNAS Microfinance Desa (BMD) (Foto: BAZNAS)
Beri Harapan Baru, Kini Saida Bangkit Lebih Kuat Bersama BAZNAS
30/08/2024 | Humas BAZNASKetika Pandemi Covid-19 hampir meluluhlantakkan ekonominya, Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI hadir menyelamatkan Saida dan memberikan kesempatan baru untuknya membangun kembali usaha kecil miliknya.
Saida, ibu dengan dua anaknya merupakan salah satu penerima manfaat dari program BAZNAS Microfinance Desa (BMD) yang membuka usaha kue basah di daerah Jalan Kebon Kelapa, Utan Kayu Selatan, Jakarta Timur.
Saida, seorang ibu berusia 48 tahun, tak menyangka hidupnya akan berubah drastis sejak bergabung dengan BAZNAS pada akhir 2019. Sebelumnya, Saida hanyalah seorang penjual makan di kantin sekolah yang mengandalkan pendapatan hariannya yang tidak seberapa.
Kisah Saida dimulai ketika pandemi COVID-19 melanda Indonesia. Akibat dari kebijakan pembatasan yang diterapkan, sekolah-sekolah ditutup dan kantin tempat Saida berdagang pun ikut terhenti operasinya.
Dalam situasi yang serba sulit itu, Saida nyaris kehilangan sumber penghasilannya. Namun, nasib baik berpihak padanya ketika ia diperkenalkan kepada program BAZNAS Microfinance Desa (BMD).
"Waktu Pandemi Covid itu kondisi ekonomi keluarga saya sedang hancur sekali, karena sekolah ditutup akhirnya saya membuka usaha kue basah kecil-kecilan di pinggir jalan," kenang sedih Saida.
Modal yang kecil, membuat Saida harus puas dengan pendapatannya yang sedikit. Jangankan untuk bangkit dan maju, untuk bertahan saja Saida sudah bersyukur pada saat itu.
"Bahkan saat itu untuk modalnya saja, saya harus jual handphone saya yang pada saat itu handphone tersebut sangat diperlukan untuk belajar anak saya. Saat itu penghasilanya masih kecil, ya karena modalnya juga kecil jadinya kue-kue basah yang saya jual masih sedikit," kenang Saida.
"Dan sampai akhirnya, saya dikenalkan program BMD BAZNAS oleh teman saya yang merupakan mitra BAZNAS, sekaligus yang menitipkan dagangan kue basahnya ke saya. Dari situ, alhamdulilah sekarang dapat bantuan dari BAZNAS, dan usaha semakin berkembang dan pendapatannya juga meningkat," lanjut Saida.
BAZNAS memberikan Saida bantuan permodalan, pendampingan, serta pemasaran produk dagangannya. Saida juga diberikan kesempatan untuk bergabung dalam pasar halal yang dikelola oleh BAZNAS, di mana ia bisa memasarkan produk-produknya seperti sarapan pagi, kue-kue basah, dan snack box. Tak hanya itu, Saida juga menjadi salah satu pemasok snack box untuk berbagai acara dan event yang diselenggarakan oleh BAZNAS.
Dengan bantuan permodalan tersebut, Saida memanfaatkannya secara bijak. Langkah pertamanya adalah membeli beberapa peralatan dapur dan meja untuk mendukung usahanya. Sisanya digunakan sebagai modal untuk produk dagangannya.
Saida tidak hanya mengandalkan modal yang diberikan, namun juga memanfaatkan lokasi dagangnya di Kebon Kelapa Jakarta Timur yang strategis. Ini menjadi salah satu kunci suksesnya menarik lebih banyak pelanggan, meski harus bersaing dengan banyak pedagang lain yang menjajakan produk serupa dengan harga yang mungkin lebih murah atau dengan variasi produk yang lebih lengkap.
Namun, Saida menyadari bahwa persaingan bukanlah hal yang harus ditakuti, melainkan dihadapi dengan strategi yang tepat. Dengan modal yang berlipat ganda dari BAZNAS, ia mampu memperluas variasi produk yang dijual, sehingga lebih banyak menarik minat pembeli. Saida percaya bahwa semakin banyak produk yang ditawarkan, semakin besar pula peluang untuk mendapatkan lebih banyak pelanggan.
"Alhamdulilah walaupun mungkin banyak pedagang yang menjual kue basah seperti saya, saya tidak khawatir. Sepenting terus berikhtiar beri kualitas terbaik, ditambah saya juga ada bantuan permodalan, sekaligus BAZNAS juga membantu pemasaran dagangan saya," ujar Saida.
Hal tersebut yang memberi Saida ketenangan pikiran dan kesempatan untuk fokus pada pengembangan kualitas produknya.
"Sebelumnya mendapatkan bantuan dari BAZNAS RI penghasilan saya sehari hanya Rp100 ribu per hari. Kini, alhamdulilah saya bisa dapat Rp300-500 ribu perharinya dari usaha kue basah ini," lanjut Saida.
Saida kini tidak hanya membantu suaminya menopang kebutuhan keluarga, tetapi juga bisa memenuhi kebutuhan kedua anaknya dengan lebih baik.
Selain itu, Saida juga memiliki harapan besar untuk masa depan usahanya. Dengan lokasi dagang yang strategis, ia berencana untuk memaksimalkan waktu operasional warungnya, dari pagi hingga malam hari, agar bisa mendapatkan penghasilan yang lebih besar. Saida optimis bahwa dengan kerja keras dan bantuan dari BAZNAS, ia bisa mencapai tujuan tersebut.
"Sekarang, saya juga jualan nasi uduk untuk nambah-nambah penghasilan juga. Jadi, setelah dagang kue basah ini, sorenya saya jualan nasi uduk," ujar Saida.
Di balik itu semua, Saida tetap menyadari pentingnya bersedekah. Ia menyadari, bantuan yang diterimanya dari BAZNAS berasal dari orang-orang yang menyisihkan sebagian rezekinya untuk berzakat. Oleh karena itu, Saida merasa terpanggil untuk berbagi rezeki dengan orang lain yang membutuh melalui sedekah, sebagai wujud syukur atas perkembangan usahanya sekaligus bantuan yang diterimanya.
"Saya belajar bahwa tanpa bantuan ini, saya mungkin belum ada apa-apanya. Oleh karena itu, sebisa mungkin jika ada rezeki dari dagang, saya akan bersedekah," ucap Saida.
"Saya sangat berterima kasih kepada BAZNAS karena telah membantu saya mengembangkan usaha ini. Mudah-mudahan ke depannya BAZNAS bisa membantu lebih banyak masyarakat kecil," ujarnya penuh haru.
Melalui bantuan BAZNAS, Saida tak hanya mendapatkan modal dan bimbingan, tapi juga sebuah pelajaran hidup yang tak ternilai. Kini, ia bisa terus berkembang dengan usahanya, sekaligus berkontribusi untuk masyarakat sekitarnya. BAZNAS telah membuktikan bahwa bantuan yang tepat sasaran dapat mengubah hidup seseorang, seperti yang terjadi pada Saida.
Dapatkan Update Berita dan Informasi Penyaluran Zakat, Infak, dan Sedekah.