Reni manfaatkan buah lemon jadi minuman segar (Foto: BAZNAS)

Bantu Imunitas di Masa Pandemi, Sirup Lemon Mustahik BAZNAS Diburu Pembeli

21/04/2021 | Markom BAZNAS

Desa Sukawargi di Kabupaten Garut, Jawa Barat, jadi salah satu desa penghasil lemon. Di desa itu, para petani menanam lemon California dan lemon lokal.  Namun dua lemon ini memiliki perbedaan. Lemon California memiliki kandungan air lebih banyak dibanding lemon lokal yang memiliki tingkat keasaman lebih tinggi. 

 

Umumnya, para petani menjual buah lemonnya kepada Badan Usaha Milik Daerah (BUMD). Melimpahnya lemon di Desa Sukawargi membuat Reni, seorang pelaku usaha mikro binaan Lembaga Pemberdayaan Ekonomi Mustahik (LPEM) BAZNAS jeli melihat peluang usaha. 

 

Sebelum bergabung menjadi mitra BAZNAS, Reni bercerita dirinya berpikir untuk meningkatkan nilai jual buah lemon di desanya dengan membuat minuman sari buah lemon.

 

Ibu tiga orang anak ini langsung mengeksekusi idenya. Reni bergerak membeli lemon dari para pemasok. Namun, memproduksi sendiri minuman sari lemon tidaklah mudah. Berkali-kali uji coba untuk menemukan formula sari lemon dilakukan. Tak terhitung sudah berapa kilo lemon dihabiskan untuk menemukan formula sari lemon yang tepat.

 

Sampailah di mana Reni menemukan formula yang tepat untuk sari lemon. Ia lantas memberi nama produksi Silegar, singkatan dari sirup lemon Garut. Silegar dalam jumlah besar diproduksi Reni. Namun di tengah jalan ia menemukan kendala.

 

Cup sealer yang ia gunakan dalam kemasannya tidak bisa menjaga citra rasa minuman. Akibatnya, komplain dari para reseller datang dan Reni merugi hingga Rp3 juta. Tapi Reni tidak berhenti di situ.

 

Ia lantas memproduksi sari lemon dalam kemasan botol berukuran 330 ml. Kali ini, usahanya berhasil karena botol kemasan kedap udara dan tidak merusak citra rasa, komplain dari reseller juga nihil. Dengan semangatnya, Reni memasarkan Silegar secara online. 

 

Tapi ia kembali mendapat kendala, buah lemon yang diperas secara manual membuatnya kesusahan, sampai pada pertengahan 2019, ia mendapat kesempatan bergabung dengan LPEM BAZNAS Kabupaten Garut.

 

Reni bercerita, usai bergabung dengan LPEM BAZNAS, ia mendapat berbagai pembinaan dan pendampingan untuk usaha sari lemonnya. Reni banyak mendapatkan pengetahuan bagaimana ia mengembangkan bisnisnya, salah satunya adalah mengenai pengemasan produk yang lebih modern agar Silegar miliknya bisa tahan lama.

 

"Alhamdulillah, produk olahan kami sudah merambah pasar luar kota," kata Reni.

 

Pandemi Covid-19 pada awal 2020 mungkin mendatangkan malapetaka bagi orang banyak, tapi tidak untuk Reni. Dengan bantuan LPEM BAZNAS, ia mendapat kesempatan besar untuk terus memasarkan produknya. Sari lemon yang memiliki banyak vitamin C dibutuhkan oleh masyarakat untuk meningkatkan daya tahan tubuh di masa pandemi.

 

Sukses dengan manisnya Silegar. Reni bahkan menginisiasi Kelompok Wanita Tani (KWT) Desa Sukawargi untuk ikut memproduksi minuman sari lemon. Kesuksesan Reni mengembangkan Silegar dengan pendampingan dari LPEM BAZNAS membuat Silegar miliknya sudah dipasarkan ke luar kota.

 

"Saya bersyukur, kini produk minuman Silegar sudah dipasarkan ke luar kota. Semoga usaha ini terus berkembang dan maju," ucap Reni. Saat ini ia tengah mengurus berbagai perizinan, seperti sertifikasi halal dari MUI, untuk memperkuat brand image produk Silegar miliknya.

Dapatkan Update Berita dan Informasi Penyaluran Zakat, Infak, dan Sedekah.

Follow us

Copyright © 2024 BAZNAS

Kebijakan Privasi   |   Syarat & Ketentuan   |   FAQ