BAZNAS hadir membantu Nenek Sainah yang tinggal sebatang kara (Foto: BAZNAS)
BAZNAS Beri Senyuman kepada Nenek Sainah yang Tinggal Sebatang Kara
02/04/2021 | Markom BAZNASNamanya Sainah, kini usianya sudah menginjak 79 tahun. Dia tinggal seorang diri di sebuah rumah sederhana yang jauh dari kata layak, di Kampung Pemagarsari, RT 01 RW 001, Desa Parung, Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Akses menuju rumahnya cukup sulit, berada di tengah pemukiman padat penduduk dan harus melewati gang selebar satu setengah meter.
Saat kami, tim Layanan Aktif BAZNAS menemuinya, terlihat jelas betapa rentanya Nenek Sainah. Untuk berjalan pun dia sudah kesulitan, harus membungkuk dan tertatih. Bicaranya sudah tak jelas, begitu pula dengan pendengarannya yang kurang baik akibat faktor usia. Itu membuat kami harus sedikit membesarkan suara agar terdengar olehnya.
Hidup sebatang kara sepeninggal suami tentu tak mudah dilakoni Sainah. Di usianya yang sudah senja, dia masih harus berpikir bagaimana mencari nafkah sekadar untuk makan. Beruntung dia memiliki tetangga yang peduli, Nenek Sainah kerap diberi bantuan tiap bulan untuk makan sehari-hari. Namun dia sungkan terus bergantung hidup kepada orang lain, dan ingin bekerja di tetangga meski hanya bersih-bersih semampunya, seperti menyapu dan mengepel. Tapi tetap saja para tetangga tak tega memberinya pekerjaan mengingat kondisi Sainah yang berusia senja.
Padahal tempat tinggal Nenek Sainah sendiri sungguh memprihatinkan. Rumahnya kotor dan tidak terawat. Bagian depan tembok rumahnya berlapis semen dan batako, hanya kamar Nenek Sainah saja yang dindingnya dilapisi tembok bercat hijau, dan itu pun sudah keropos. Ditambah gelapnya ruangan kamar akibat minim penerangan. Debu ada di mana-mana, juga kecoa dan tikus yang terlihat sering berkeliaran. Kasur yang ditempatinya untuk tidur pun jauh dari kata nyaman. Berdebu, apek, kotor, dan tidak empuk lagi. Satu-satunya barang elektonik yang dimiliki Nenek Sainah hanyalah sebuah dispenser minimalis, itu pun sudah terlihat usang. Untuk memasak sehari-hari, dia masih menggunakan kayu bakar, yang tiap harinya harus dicari di sekeliling rumah. Tapi dengan keadaan yang dijalani, tidak terlihat kesedihan dari raut mukanya, Sainah tetap tersenyum ketika BAZNAS mendatangi rumahnya.
Di siang itu BAZNAS membersihkan rumah Sainah, dari teras, kamar, dapur, hingga barang-barang Sainah yang berdebu dan lapuk. Kebanyakan sudah tidak layak pakai.
"Seneng alhamdulillah, banyak terima kasih biar banyak rezekinya, seneng udah gak ada tikus, gak ada kecoa," kata Nenek Sainah dengan terbata. Raut bahagia jelas terpancar dari wajahnya yang uzur.
“Alhamdulillah, senang sekali rumah nenek sudah bersih dan kelihatan terang,” kata Nenek Sainah dengan tersenyum.
Selain membersihkan rumah, BAZNAS juga memberikan bantuan berupa perlengkapan rumah tangga seperti kasur, alat memasak, dan peralatan kebersihan. BAZNAS juga akan terus memantau Nenek Sainah di kemudian hari.
Apresiasi positif diberikan warga sekitar atas langkah BAZNAS yang terjun langsung membantu Sainah. "Terima kasih kami ucapkan kepada tim BAZNAS yang sudah membantu Nenek Sainah, kebetulan beliau seorang diri hidupnya. Mudah-mudahan ke depan program-program yang BAZNAS lakukan bisa lebih banyak bermanfaat, mengingat kondisi pandemi membuat ekonomi jadi sulit," kata ketua RT tempat Nenek Sainah tinggal, Budiman.
Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) melalui program Layanan Aktif BAZNAS (LAB) sebagai program Divisi Pendistribusian dan Pendayagunaan Zakat (DPP), hadir untuk menyalurkan dana zakat yang ditunaikan masyarakat kepada mereka yang membutuhkan.
Layanan Aktif BAZNAS (LAB) adalah program layanan darurat sosial untuk mustahik dengan model penanganan tepat sasaran, tepat waktu dan tepat penanganan. BAZNAS melalui berbagai programnya, termasuk Layanan Aktif BAZNAS akan terus menebar manfaat dan hadir di tengah masyarakat, sesuai visi BAZNAS untuk menyejahterakan umat.
Dapatkan Update Berita dan Informasi Penyaluran Zakat, Infak, dan Sedekah.