Yusmaniar, mustahik BAZNAS pedagang bebek dan ayam goreng.
BAZNAS Bantu Usaha Bebek dan Ayam Goreng Bu Yusmaniar Hasilkan Belasan Juta
14/06/2023 | adminSiapa menyangka Bu Yusmaniar bisa meraup penghasilan Rp 10-11 juta per bulan dari usaha bebek dan ayam goreng. Sebelumnya kondisi ekonomi ibu tiga anak ini sempat terpuruk.
Yusmaniar (53 tahun) bahkan sempat tak mampu melunasi biaya sekolah anak-anaknya lantaran tak punya uang. Tapi berkat bantuan modal usaha dari Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) kini ia berhasil bangkit dan membalikkan keadaan.
Yusmaniar adalah bukti bahwa usaha yang sungguh-sungguh dan tak kenal lelah tidak pernah mengkhianati hasil.
Berawal dari rajin mencoba berbagai resep makanan, Yusmaniar memulai usaha. Kini ia telah mantap dengan usaha kuliner bebek dan ayam goreng.
Yusmaniar memulai semua usaha demi menghidupi ketiga anaknya. Saat ini penghasilannya telah cukup untuk menghidupi keluarga serta biaya anak-anaknya melanjutkan sekolah.
"Alhamdulillah, di tengah saya jatuh-bangun menjalankan usaha, saya bertemu dengan BAZNAS," kisah Yusmaniar.
Bagi Yusmaniar dukungan yang diberikan BAZNAS sangat membantunya. Bukan hanya secara materil tapi juga moril. Tim BAZNAS diakuinya terus menguatkan mentalnya agar konsisten menjalankan usaha.
"Dukungan BAZNAS sangat berarti untuk saya dalam menjalankan usaha sehingga bisa sampai pada titik ini," kata Yusmaniar ditemui di kediaman yang juga sekaligus menjadi tempat usaha di kawasan Matraman, Jakarta Timur.
Yusmaniar berkisah betapa di saat awal menjalankan usaha ia pernah merasa jatuh di titik terendah.
Pernah hampir putus asa, tapi dia langsung ingat anak-anaknya.
"Anak saya mesti makan. Saya tidak mau putus asa. Kalau saya putus asa bagaimana anak-anak saya," ujarnya.
Demi anak-anak, Yusmaniar kerap tidak memikirkan kesehatannya karena baginya yang terpenting anak-anak sehat dan bisa sekolah. Walaupun tentu dia berharap agar dirinya selalu sehat.
Yusmaniar merupakan salah satu mustahik BAZNAS yang memulai usaha kuliner sejak tahun 2017 dan mendapat bantuan BAZNAS pada tahun 2019.
"Saya sangat bersyukur. Alhamdulillah ini bantuan yang luar biasa untuk saya," ungkapnya.
Sebelum menjalankan usaha bebek dan ayam goreng pada tahun 2015, Yusmaniar mengaku berkali-kali melakukan trial berbagai resep masakan seperti gepuk dan asam manis hingga akhirnya menemukan bebek dan ayam goreng.
Tapi usahanya itu tidak berjalan mudah. Pernah saat berjualan keliling, Yusmaniar tiba-tiba mendapat telepon dari sekolah anaknya.
"Bu, anak Ibu mau ujian akhir semester. Kebetulan masih menunggak bayaran dua bulan. Jadi, Ibu harus melunasi lebih dulu," kata suara seseorang di ujung telepon.
Mendapat telepon itu, Yusmaniar bingung dan terpaksa menceritakan keadaan yang sebenarnya.
"Waduh gimana ya, Bu. Ibu mau enggak tolong saya," kata Yusmaniar kepada orang yang meneleponnya yang merupakan perwakilan pihak sekolah.
"Ibu, saya harus bantu bagaimana?" kata orang itu.
"Saya kan penjual bebek dan ayam goreng, Bu. Di rumah saya ada stok bebek 6 ekor dan ayam 5 ekor. Kalau bisa terjual semua saya bisa bayaran sekolah," kata Yusmaniar berterus terang.
Perwakilan pihak sekolah lalu menanyakan berapa harga dari bebek dan ayam goreng yang dijualnya.
"Kalau bebek saya jual Rp 85 ribu satu ekor saya potong jadi empat. Sudah ada sambalnya. Kalau ayam, Rp 50 ribu dipotong empat juga sudah ada sambalnya," jelas Yusmaniar sumringah.
"Oh gitu. Ya sudah, saya bantu Ibu," katanya.
Tak berselang lama, dia mengajak beberapa orang untuk membeli dagangan Yusmaniar dan terkumpullah uang sekitar Rp 1,5 juta.
"Lalu dia (pihak sekolah) bilang, Bu Yusmaniar saya potong ya uangnya untuk bayaran sekolah," ujarnya.
Yusmaniar pun hanya membawa pulang Rp 800 ribu dari hasil berjualan bebek dan ayam gorengnya.
"Saya putar lagi uang itu buat modal," ujarnya.
Sekarang badai perekonomian di keluarga Yusmaniar telah berlalu, salah satunya dengan bantuan permodalan untuk UMKM dari BAZNAS.
Sekali produksi, Yusmaniar mampu mengantongi keuntungan sebesar Rp 625 ribu.
"Saya produksi dua hari sekali sebanyak 5 potong ayam dan 5 potong bebek. Itu saya dapat Rp 625 ribu. Jadi, dalam satu bulan sekitar Rp 10-11 juta," ungkapnya.
Yusmaniar pun tak lupa menyampaikan terima kasih kepada orang-orang baik, para muzaki yang menyalurkan dana zakat, infak dan sedekahnya melalui BAZNAS.
"Alhamdulillah, melalui tangan-tangan mereka dan program-program dari BAZNAS banyak mengubah hidup para pegiat UMKM di Indonesia," pungkas Yusmaniar.
Dapatkan Update Berita dan Informasi Penyaluran Zakat, Infak, dan Sedekah.
Follow us
