Menuju Panen, Kelompok Tani Jagung Binaan BAZNAS Rutin Lakukan Pengamatan Hama

Menuju Panen, Kelompok Tani Jagung Binaan BAZNAS Rutin Lakukan Pengamatan Hama

  • 08/05/2024 | Humas BAZNAS RI
  • Bagikan :

Kelompok Tani Mentari Pagi Darussyifa binaan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI di Desa Mulyajaya, Kabupaten Garut, rutin melakukan pengamatan terhadap hama menjelang musim panen yang akan tiba kurang dari tiga pekan lagi.

“Mengapa pengamatan ini begitu penting? Tanaman jagung merupakan aset berharga yang harus dijaga dengan baik. Terlebih lagi, serangan hama seperti ulat, monyet, dan babi hutan selalu mengintai, siap merusak hasil panen,” ujar salah satu anggota Kelompok Tani Mentari Pagi Darussyifa, Ali saat melakukan pengamatan hama pada Kamis (2/5/2024).

Ulat, serangga kecil yang menjadi momok bagi petani jagung, biasanya menyerang pada fase generatif tanaman. Pak Ali dengan teliti memeriksa setiap buah jagung, memastikan tidak ada tanda-tanda serangan ulat yang dapat mengurangi kualitas dan kuantitas panennya.

Namun, hama bukan satu-satunya tantangan yang dihadapi Ali. Monyet, dengan keberanian mereka, sering kali merusak tanaman jagung di siang hari. Oleh karena itu, Ali dan petani lainnya di Desa Mulyajaya menjaga tanaman dengan bergantian mengawasi kebun pada siang hari, memastikan monyet tidak berani mendekat.

Di sisi lain, ancaman dari babi hutan juga harus diwaspadai, terutama pada malam hari. Dengan gotong royong yang kuat, petani di Desa Mulyajaya menjaga kebun mereka dengan bersama-sama, menjaga tanaman dari serangan babi hutan yang kerap kali merusak tanaman jagung yang hampir siap panen.

“Budaya gotong royong semakin terjaga dan kuat di Desa Mulyajaya berkat program dari BAZNAS yang telah berjalan. Dukungan dari program ini memperkuat solidaritas dan kerja sama antarpetani dalam menjaga hasil panen dan meningkatkan kesejahteraan bersama,” kata Ali.

Ali, sebagai salah satu pengelola lahan dengan luas 4.000 m2, telah membuktikan, perjuangan dan kerja kerasnya tidak sia-sia. Dengan pengelolaan yang cermat dan perhatian terhadap setiap detail tanaman, Pak Ali berhasil memperoleh hasil panen yang memuaskan. 

Dari lahan tersebut, Ali sebelumnya mendapat jagung pipil kering sebanyak 1,5 ton. Namun, dengan harapan yang tinggi, beliau berusaha untuk mencapai target 2 ton pada kali ini.

Musim yang cukup mendukung, tanaman jagung Ali tercukupi dari segi air, pemupukan, dan perawatan. Perjuangan melawan musim kemarau yang sebelumnya menjadi kendala, kini tergantikan dengan optimisme akan hasil panen yang melimpah.

Melalui kisah perjuangan Ali, kita belajar tentang pentingnya keuletan, kesabaran, dan kerja keras dalam menghadapi tantangan dalam bercocok tanam. 

Tanpa pengamatan yang teliti dan perawatan yang baik, hasil panen yang diharapkan tidak akan tercapai. Semoga kisah ini menjadi inspirasi bagi kita semua untuk tetap gigih dalam menjaga dan mengoptimalkan hasil pertanian, demi kesejahteraan bersama.

Dapatkan Update Berita dan Informasi Penyaluran Zakat, Infak, dan Sedekah.

Follow us

Copyright © 2025 BAZNAS

Kebijakan Privasi   |   Syarat & Ketentuan   |   FAQ