Jelang Panen Jagung, Petani Binaan BAZNAS Pastikan Kebun Jagungnya Terbebas dari Hama

Jelang Panen Jagung, Petani Binaan BAZNAS Pastikan Kebun Jagungnya Terbebas dari Hama

  • 26/06/2024 | Humas BAZNAS RI
  • Bagikan :

Kelompok Tani binaan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI, Mentari Pagi Darussyifa di Desa Mulyajaya, Kecamatan Banjarwangi, Kabupaten Garut, terus berupaya menjaga kualitas hasil pertanian mereka. Salah satu anggotanya, Deni, dikenal sangat teliti dan berdedikasi dalam mengelola kebunnya. Senin pagi, 24 Juni 2024, ia terlihat sibuk melakukan monitoring di salah satu lahannya di Blok Cibeet.

Deni memiliki dua blok lahan di daerah tersebut. Blok pertama seluas 1.200 meter persegi masih berada dalam masa vegetatif, sementara blok kedua yang lebih luas, 1.500 meter persegi, akan siap untuk dipanen dalam waktu 20 hari. Menjelang masa panen, Deni selalu meningkatkan pengawasan untuk memastikan tanaman jagungnya terhindar dari hama, terutama ulat buah yang sering menyerang pucuk tongkol jagung.

Serangan ulat buah merupakan masalah serius bagi petani jagung. Ulat ini biasanya masuk melalui pucuk dan mulai memakan buah jagung dari dalam. Jika serangan ini tidak segera ditangani, seluruh buah jagung di satu tongkol bisa habis dimakan ulat, atau yang tersisa pun akan cepat membusuk. Untuk itu, Deni tak pernah lengah dalam memantau setiap perkembangan di kebunnya, terutama di masa-masa menjelang panen.

Selama beberapa musim tanam, Deni telah berhasil menjaga kondisi kebunnya tetap aman dari serangan ulat buah. Ia lebih memilih metode pengendalian manual ketimbang menggunakan bahan kimia, karena tingkat serangan yang ia hadapi masih tergolong sedikit. Dengan cara ini, ia tidak hanya memastikan jagungnya bebas hama, tetapi juga menjaga kesuburan tanah dan kesehatan tanaman.

Deni biasanya memulai harinya dengan memeriksa pucuk-pucuk jagung, mencari tanda-tanda keberadaan ulat. Jika ditemukan, ia segera mengambil tindakan untuk menghilangkan hama tersebut. "Mengendalikan hama secara manual memang butuh ketelatenan, tapi hasilnya sepadan. Kami bisa memanen jagung yang lebih sehat tanpa residu bahan kimia," katanya.

Upaya Deni ini mendapat apresiasi dari anggota Kelompok Tani Mentari Pagi Darussyifa. Mereka melihat dedikasinya sebagai contoh nyata bagaimana ketekunan dan perhatian terhadap detail bisa membawa hasil yang optimal. Deni juga sering berbagi pengalamannya dengan sesama petani, memberikan tips tentang bagaimana menjaga tanaman tetap sehat dan produktif.

Dengan kondisi cuaca yang mendukung dan pengawasan ketat dari Deni, panen jagung di Blok Cibeet diprediksi akan sukses besar. Masyarakat Desa Mulyajaya pun turut merasakan manfaat dari hasil panen yang melimpah dan berkualitas, yang pada akhirnya meningkatkan kesejahteraan mereka.

Kisah Deni adalah bukti bahwa petani yang berkomitmen pada metode pertanian yang ramah lingkungan bisa menghasilkan produk berkualitas tinggi tanpa harus mengandalkan pestisida kimia. Semoga dedikasi dan kerja kerasnya menginspirasi lebih banyak petani untuk menjaga kelestarian lingkungan sambil tetap menghasilkan panen yang berlimpah.

Dapatkan Update Berita dan Informasi Penyaluran Zakat, Infak, dan Sedekah.

Follow us

Copyright © 2025 BAZNAS

Kebijakan Privasi   |   Syarat & Ketentuan   |   FAQ