BAZNAS Microfinance Desa (BMD) Sampang memberikan pinjaman modal usaha ternak jangkrik milik Herlan Isnandi, warga Jalan Panglima Sudirman, Sampang, Jawa Timur. Kini usaha Herlan mengalami perkembangan dan peningkatan.

"Alhamdulillah, setelah menerima dana qardhul hasan sebesar Rp2.000.000 dari BAZNAS, saya bisa menambah 4 box jangkrik, saat ini masih proses pembuatan," katanya kepada BMD Sampang.

Pria yang akrab disapa Harlan itu mengungkapkan, saat ini ia sudah memiliki sebanyak 11 box yang digunakan sebagai media ternak. Namun, box tersebut masih kurang untuk memenuhi tingginya permintaan pasar.

Oleh sebab itu, bantuan yang ia terima dirasa sangat bermanfaat untuk mengembangkan usaha miliknya. Selain digunakan untuk pengadaan box triplek, bantuan ini juga ia gunakan untuk membeli indukan dan pakan jangkrik.

"Untuk indukan yang bagus seharusnya cari dari alam, tapi saat ini saya masih beli indukan jawa. Dari dana bantuan kemarin, saya beli 2 Kg indukan, dan juga beli konsentrat untuk pakannya," tuturnya.

Pria berusia 45 tahun itu menerangkan, tarnak jangkrik ini dibilang sangat menjanjikan, karena perawatannya cukup mudah dan resiko kematiannya kecil. Setiap bulan, ia mampu memanen dan menjual 150 Kg jangkrik.

"Per kilonya Rp35.000, tetapi jika stok dari luar Madura kosong, harganya bisa lebih mahal. Alhamdulillah, dari usaha yang saya tekuni ini, saya mampu mendapat pendapatan bersih 2-3 juta rupiah," tutupnya.

Sementara itu, AO BMD Sampang, Choirul Alam megatakan, berdasarkan pendampingan yang dilakukan, ternak jangkrik milik Herlan yang dikenal dengan sebutan Jangkrik Panglima ini sangat patut untuk dikembangkan.

"Kualitas jangkriknya bagus, perawatannya telaten, jadi sayap jangkriknya lama tumbuh, dan yang bagus untuk pakan burung ya seperti itu," jelasnya.

Kemudian, ia menyarankan sejumlah hal untuk mengembangkan usaha yang dimiliki, diantaranya mengurus legalitas usaha, promosi melalui media sosial, brand dan kemasan produk, serta usaha pantang menyerah.