Cegah Stunting, BAZNAS RI Beri Layanan Kesehatan bagi Balita Kurang Gizi di Yogyakarta
Rumah Sehat BAZNAS Yogyakarta bekerja sama dengan Kalurahan Wukirsari Bantul, Bejiharjo Gunungkidul, Selopamioro Bantul, dan Sendangsari Kulonprogo memberikan layanan kesehatan bagi balita gizi kurang/buruk dan stunting.
Kegiatan yang dilakukan bersama pemerintah daerah ini dihelat selama empat hari pada tanggal 16, 19, 26, 28 Februari 2024, dengan melakukan pengukuran antropometri berupa penimbangan BB dan pengukuran PB/TB untuk ditentukan status gizinya.
Deputi BAZNAS RI Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan, M. Imdadun Rahmat menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh pihak yang telah hadir dalam acara monitoring dan evaluasi gizi kurang/buruk di wilayah Yogyakarta ini.
“Kegiatan ini merupakan langkah konkret dalam upaya kami untuk terus memperjuangkan peningkatan kesejahteraan masyarakat, khususnya dalam hal pemenuhan gizi yang merupakan hak asasi setiap individu,” ujar Imdadun Rahmat dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin (4/3/2024).
Menurutnya, kegiatan monitoring dan evaluasi ini untuk mengevaluasi sejauh mana program-program yang telah dilaksanakan telah memberikan dampak positif bagi masyarakat, serta menemukan celah-celah yang perlu diperbaiki dan ditingkatkan.
“Langkah-langkah nyata akan diambil berdasarkan temuan dan rekomendasi dari acara ini, sehingga upaya pemberdayaan masyarakat dalam hal gizi dapat berjalan lebih efektif dan efisien,” katanya.
Dia menegaskan, pemenuhan gizi yang cukup bagi setiap individu adalah prasyarat utama bagi terwujudnya generasi yang sehat dan produktif.
“Oleh karena itu, tanggung jawab kita tidak berhenti pada hari ini saja. Setelah acara ini berakhir, mari kita lanjutkan upaya kita secara berkesinambungan, untuk memastikan bahwa setiap langkah yang kita ambil benar-benar memberikan dampak yang positif bagi masyarakat,” katanya.
Berdasarkan data dari Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) pada tahun 2022 prevalensi stunting di DIY sebesar 16,4 persen; Kabupaten Bantul sebesar 14,9 persen; Kabupaten Gunungkidul sebesar 23,5 persen, dan Kabupaten Kulonprogo sebesar 15,9 persen.
Rangkaian acara diawali monitoring dan evaluasi gizi dengan pengukuran BB dan PB/TB. Selanjutnya, penyuluhan gizi tentang Sarapan Sehat sebagai Salah Satu Pilar Gizi Seimbang dan Cara Mengatasi Anak Susah Makan, diakhiri pembagian PMT tinggi protein yaitu telur dan susu formula kepada balita.
Kegiatan dihadiri oleh 88 orang balita yang terdiri dari 48 laki-laki dan 40 perempuan. Hasil pengukuran berat badan balita diperoleh hasil sebesar 69,3 persen mengalami berat badan kurang berdasarkan hasil BB/U.
Sedangkan, hasil pengukuran panjang badan/tinggi badan diperoleh sebesar 82,9 persen mengalami pendek berdasarkan PB/U atau TB/U. Jika dibandingkan dengan bulan lalu, diperoleh hasil BB naik sebesar 68,2 persen dan PB/TB naik sebesar 80,7 persen.
Dapatkan Update Berita dan Informasi Penyaluran Zakat, Infak, dan Sedekah.