
Sumber: BAZNAS RI
Sejarah dan Arti Puasa Ramadhan Bagi Umat Muslim
16/04/2021 | AdminPuasa Ramadhan yang tiap tahunnya dijalani oleh umat muslim tentu di latar belakangi oleh sejarah yang akhirnya menetapkan bahwa puasa Ramadhan adalah ibadah yang wajib untuk ditunaikan. Sejarah puasa Ramadhan, bagi umat muslim memiliki makna yang sangat mendalam yang dilandasi oleh kepercayaan beribadah kepada Allah SWT.
Perintah untuk menjalankan puasa sendiri sudah tercantum dalam Al-Qur’an Surat Al-Baqarah ayat 3 yang berbunyi:
“Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana kewajiban atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.”
Sebenarnya sejak jaman jahiliah, Allah sudah memerintahkan kaum jahiliah untuk melakukan ibadah puasa namun mereka menentangnya. Kemudian, Allah kembali memerintahkan puasa Ramadhan pada jaman Nabi Muhammad SAW.
Dulu sebelum ayat Al-Qur’an mengenai puasa turun, Nabi Muhammad SAW selalu manjalankan ibadah puasa selama 3 hari pada setiap bulannya sebagaimana ibadah yang diwajibkan pada masa Nabi Nuh AS. Selain itu, Nabi Muhammad SAW juga selalu menjalankan ibadah puasa pada 10 Muharam atau yang dikenal sebagai hari Asyura.
Kemudian puasa Ramadhan diperintahkan kembali pada tahun ke-2 setelah Nabi Muhammad SAW berhijrah ke Madinah. Pada zaman dulu, Nabi Muhammad SAW berhijrah dari Mekah ke Madinah sebagai upaya agar terhindar dari gangguan kaum Quraisy. Selain itu, hijrahnya Nabi juga sebagai bentuk penyempurnaan syariat islam.
Perintah untuk berpuasa di bulan suci Ramadhan didasari oleh firman Allah yang tertera di dalam Al-Qur’an surat Al-Baqarah ayat 183-184, yang berbunyi:
“Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu bertakwa, (yaitu) beberapa hari tertentu. Maka barang siapa di antara kamu sakit atau dalam perjalanan (lalu tidak berpuasa), maka (wajib mengganti) sebanyak hari (yang dia tidak berpuasa itu) pada hari-hari yang lain. Dan bagi orang yang berat menjalankannya, wajib membayar fidyah, yaitu memberi makan seorang miskin. Tetapi barang siapa dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka itu lebih baik baginya, dan puasanya itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.”
Setelah firman Allah ini diturunkan, puasa Ramadhan menjadi suatu ibadah yang wajib untuk dijalankan oleh umat Islam selama satu bulan penuh sesuai dengan rukun dan syariat agama. Puasa juga merupakan bentuk penyempurna agama, sebagaimana bahwa puasa masuk dalam rukun Islam yang ketiga, sehingga dengan ini umat muslim wajib mejalankannya. Apabila seseorang tidak mengerjakannya, maka dirinya akan mendapatkan dosa.
Puasa yang dijalankan ialah dengan menahan diri dari hawa nafsu, makan, dan minum yang dimulai dari terbit fajar sampai dengan waktu terbenamnya matahari. Ibadah puasa ini memiliki keistimewaan tersendiri dibandingkan dengan ibadah yang lainnya. Sebagaimana diriwayatkan dalam HR Bukhari dan Muslim, Nabi Muhammad SAW bersabda:
“Setiap amalan kebaikan yang dilakukan oleh manusia akan dilipatgandakan dengan sepuluh kebaikan yang semisal hingga tujuh ratus kali lipat. Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), Kecuali amalan puasa. Amalan puasa tersebut adalah untuk-Ku. Aku sendiri yang akan membalasnya. Disebabkan dia telah meninggalkan syahwat dan makanan karena-Ku. Bagi orang yang berpuasa akan mendapatkan dua kebahagiaan yaitu kebahagiaan ketika dia berbuka dan kebahagiaan ketika berjumpa dengan Rabbnya. Sungguh bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada bau minyak kasturi.”
Mari raih keberkahan Ramadhan dengan memperbanyak amalan kebaikan melalui sedekah.
Sedekah sekarang melalui:
BNI – 700.007.704
(a.n Badan Amil Zakat Nasional – BAZNAS)
Atau klik link baznas.go.id/sedekahbaznas
Setelah melakukan transaksi, silahkan mengkorfirmasi sedekah Anda ke baznas.go.id/konfirmasi
Terima Kasih
Dapatkan Update Berita dan Informasi Penyaluran Zakat, Infak, dan Sedekah.
Follow us
