
Tidur Tengkurap Menurut Islam: Mengapa Harus Dihindari dan Apa Dampaknya
Tidur Tengkurap Menurut Islam: Mengapa Harus Dihindari dan Apa Dampaknya
30/04/2025 | NOVTidur adalah anugerah dari Allah SWT yang memberikan kesempatan bagi tubuh dan jiwa untuk beristirahat setelah menjalani aktivitas sehari-hari. Namun, dalam Islam, tidak semua posisi tidur dianjurkan. Salah satu posisi tidur yang mendapat perhatian khusus adalah tidur tengkurap menurut Islam. Posisi ini tidak hanya dibahas dalam aspek kesehatan, tetapi juga memiliki implikasi spiritual yang mendalam.
Artikel ini akan membahas secara lengkap mengenai tidur tengkurap menurut Islam, termasuk dalil-dalilnya, pandangan ulama, dampak kesehatannya, serta alternatif posisi tidur yang dianjurkan. Dengan memahami hal ini, umat Islam dapat menjalani kehidupan yang lebih sehat dan sesuai dengan tuntunan syariat.
Larangan Tidur Tengkurap dalam Hadis Rasulullah SAW
Dalam ajaran Islam, Rasulullah SAW memberikan bimbingan yang jelas mengenai adab tidur. Salah satu posisi yang dilarang adalah tidur tengkurap menurut Islam. Larangan ini disampaikan dalam beberapa hadis yang shahih.
Dari Ya’isy bin Thikhfah Al-Ghifari, dari bapaknya, ia berkata: "Ketika itu aku sedang berbaring tengkurap di masjid karena begadang dan itu terjadi di waktu sahur. Lalu tiba-tiba ada seseorang menggerak-gerakkanku dengan kakinya. Ia pun berkata, 'Sesungguhnya ini adalah cara berbaring yang dibenci oleh Allah.' Kemudian aku pandang orang tersebut, ternyata ia adalah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam." (HR. Abu Daud no. 5040 dan Ibnu Majah no. 3723)
Dalam riwayat lain, dari Abu Dzarr radhiallahu ‘anhu, beliau berkata: "Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam lewat di hadapanku dan ketika itu aku sedang tidur tengkurap. Beliau menggerak-gerakkanku dengan kaki beliau. Beliau pun bersabda, 'Wahai Junaidib, ini adalah cara berbaringnya penghuni neraka.'" (HR. Ibnu Majah no. 3724)
Hadis-hadis tersebut menunjukkan bahwa tidur tengkurap menurut Islam adalah posisi yang tidak disukai oleh Allah SWT dan Rasulullah SAW. Larangan ini bukan hanya bersifat fisik, tetapi juga memiliki makna spiritual yang mendalam.
Pandangan Ulama tentang Tidur Tengkurap
Para ulama sepakat bahwa tidur tengkurap menurut Islam adalah perbuatan yang makruh, bahkan sebagian menganggapnya mendekati haram jika dilakukan tanpa alasan yang dibenarkan.
Imam Nawawi dalam kitab Riyadhus Shalihin menyatakan bahwa tidur tengkurap adalah posisi yang dibenci oleh Allah SWT. Syaikh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin rahimahullah juga menegaskan bahwa tidak pantas seseorang tidur tengkurap, terlebih lagi dilakukan di tempat yang terbuka.
Namun, jika seseorang memiliki kondisi medis tertentu yang mengharuskannya tidur tengkurap, maka hal ini diperbolehkan. Dalam hal ini, kebutuhan medis menjadi pertimbangan utama, tetapi tetap dianjurkan untuk mencari posisi tidur lain yang lebih sesuai dengan sunnah.
Dampak Kesehatan Tidur Tengkurap
Selain aspek spiritual, tidur tengkurap menurut Islam juga memiliki dampak negatif terhadap kesehatan tubuh. Beberapa penelitian medis menunjukkan bahwa posisi tidur tengkurap dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan.
Tidur tengkurap dapat menekan organ dalam tubuh, terutama paru-paru dan jantung, sehingga mengganggu pernapasan dan sirkulasi darah. Posisi ini juga dapat menyebabkan nyeri leher dan punggung karena tulang belakang tidak berada dalam posisi alami.
Selain itu, tidur tengkurap dapat meningkatkan risiko gangguan pencernaan dan refluks asam lambung. Posisi ini juga dapat menyebabkan tekanan pada saraf dan pembuluh darah, yang dapat mengakibatkan mati rasa atau kesemutan pada anggota tubuh.
Dengan demikian, tidur tengkurap menurut Islam tidak hanya dilarang secara spiritual, tetapi juga memiliki dampak negatif terhadap kesehatan fisik.
Alternatif Posisi Tidur yang Dianjurkan dalam Islam
Islam memberikan panduan yang jelas mengenai posisi tidur yang baik dan sehat. Rasulullah SAW menganjurkan tidur dengan posisi miring ke kanan dalam ajaran Islam.
Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Al-Bukhari, beliau bersabda: “Jika kamu tidur, maka berbaringlah di atas rusuk kananmu.”
Posisi tidur miring ke kanan memiliki banyak manfaat, antara lain membantu memperlancar pencernaan, meningkatkan sirkulasi darah, dan mengurangi tekanan pada jantung. Posisi tidur ini jauh lebih baik daripada tidur tengkurap sebagai alternatif.
Dengan mengikuti anjuran Rasulullah SAW, umat Islam dapat menjaga kesehatan tubuh dan mendapatkan kualitas tidur yang lebih baik.
Tidur tengkurap menurut Islam adalah posisi tidur yang dilarang karena tidak disukai oleh Allah SWT dan Rasulullah SAW. Larangan ini didasarkan pada hadis-hadis yang shahih dan pandangan para ulama.
Selain aspek spiritual, tidur tengkurap juga memiliki dampak negatif terhadap kesehatan, seperti gangguan pernapasan, nyeri otot, dan masalah pencernaan. Oleh karena itu, umat Islam dianjurkan untuk menghindari posisi tidur ini.
Sebagai alternatif, Rasulullah SAW menganjurkan tidur dengan posisi miring ke kanan, yang memiliki banyak manfaat kesehatan dan sesuai dengan sunnah. Dengan mengikuti anjuran ini, umat Islam dapat menjalani kehidupan yang lebih sehat dan mendapatkan keberkahan dalam setiap aspek kehidupan, termasuk saat tidur.
Dapatkan Update Berita dan Informasi Penyaluran Zakat, Infak, dan Sedekah.
Follow us
