Syarat Sapi Kurban yang Harus Dipenuhi Agar Ibadah Sah

Syarat Sapi Kurban yang Harus Dipenuhi Agar Ibadah Sah

Syarat Sapi Kurban yang Harus Dipenuhi Agar Ibadah Sah

31/05/2025 | Lulu Fatimah | NOV

Ibadah kurban merupakan salah satu ibadah yang sangat dianjurkan dalam Islam, terutama bagi mereka yang mampu. Salah satu hewan yang paling sering dijadikan hewan kurban adalah sapi. Namun, tidak semua sapi bisa dijadikan hewan kurban. Terdapat sejumlah ketentuan yang harus dipenuhi agar ibadah kurban sah menurut syariat. Oleh karena itu, penting bagi umat Islam untuk memahami dengan jelas syarat sapi kurban yang berlaku.

Dalam artikel ini, kita akan membahas secara rinci mengenai syarat sapi kurban agar umat Islam tidak salah dalam memilih dan menyembelih hewan kurban. Penjelasan ini berdasarkan pada dalil dari Al-Qur’an, hadits Nabi Muhammad Saw., serta pendapat para ulama yang mu’tabar.

Usia Sapi yang Memenuhi Syarat Kurban

Salah satu syarat sapi kurban yang utama adalah usia hewan. Dalam Islam, hewan kurban harus mencapai usia tertentu agar dinilai sah untuk disembelih. Untuk sapi, usianya minimal dua tahun dan telah memasuki tahun ketiga.

Hal ini berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, di mana Nabi Muhammad Saw. bersabda agar umatnya tidak menyembelih hewan kurban yang belum cukup umur. Maka, memastikan usia sapi adalah bagian penting dari syarat sapi kurban.

Banyak kasus di lapangan di mana umat Islam tidak mengetahui secara pasti usia sapi yang mereka beli. Untuk itu, sangat disarankan membeli dari penjual terpercaya yang dapat menunjukkan bukti usia hewan. Ini agar syarat sapi kurban tidak dilanggar secara tidak sengaja.

Memilih sapi yang cukup umur juga penting untuk menjaga kualitas daging yang dihasilkan. Biasanya, sapi yang telah cukup umur memiliki tubuh yang lebih kokoh dan sehat, sehingga memenuhi kriteria syarat sapi kurban dengan baik.

Maka dari itu, sebelum membeli sapi untuk kurban, pastikan terlebih dahulu bahwa usia hewan tersebut telah memenuhi syarat sapi kurban yang sesuai dengan ketentuan syariah.

Kondisi Fisik Sapi Kurban Harus Sehat dan Tidak Cacat

Selain usia, syarat sapi kurban berikutnya adalah kondisi fisik hewan. Sapi yang sah dijadikan kurban harus dalam keadaan sehat dan tidak memiliki cacat yang nyata. Rasulullah Saw. menyebutkan bahwa hewan kurban tidak sah apabila buta, pincang, sakit parah, atau sangat kurus.

Maka penting sekali bagi umat Islam untuk memeriksa kondisi sapi sebelum membeli. Jangan tergiur harga murah, tetapi tidak memenuhi syarat sapi kurban dari sisi fisik. Perhatikan mata, kaki, dan tubuh sapi secara keseluruhan.

Sapi yang pincang atau buta sebelah tidak memenuhi syarat sapi kurban, meskipun ukurannya besar. Sebab kurban adalah bentuk ibadah yang memerlukan keikhlasan dan pemilihan hewan terbaik, bukan sekadar formalitas penyembelihan.

Salah satu tips memilih sapi yang memenuhi syarat sapi kurban adalah dengan memeriksa gerakan dan respons hewan. Sapi sehat akan bergerak aktif, makan dengan lahap, dan tidak menunjukkan tanda-tanda lemas atau sakit.

Dengan memperhatikan kesehatan dan kondisi fisik sapi, maka ibadah kurban yang dilakukan akan sesuai dengan tuntunan syariat, karena telah memenuhi syarat sapi kurban secara menyeluruh.

Jumlah Orang yang Boleh Berkurban Satu Ekor Sapi

Salah satu keunikan sapi sebagai hewan kurban adalah boleh digunakan untuk kurban oleh tujuh orang. Ini merupakan keistimewaan tersendiri yang tidak dimiliki oleh kambing atau domba. Namun, pembagian ini tetap harus sesuai dengan syarat sapi kurban.

Dalam hadits riwayat Muslim, disebutkan bahwa satu ekor sapi bisa digunakan untuk kurban tujuh orang yang masing-masing memiliki niat berkurban. Maka, syarat sapi kurban tidak hanya pada fisik hewan, tetapi juga pada niat dan kesepakatan para peserta.

Setiap orang yang ikut dalam kurban sapi harus memiliki niat berkurban, bukan sekadar menumpang agar mendapatkan daging. Ini adalah bagian penting dari syarat sapi kurban agar amal ibadahnya diterima.

Pembagian biaya pembelian sapi juga harus adil dan transparan. Pastikan semua peserta mengetahui dan menyetujui syarat sapi kurban yang berlaku. Tidak boleh ada yang merasa dirugikan atau tidak ikhlas dalam urun dana.

Dengan demikian, kerja sama tujuh orang dalam satu ekor sapi dapat menjadi solusi ekonomis yang tetap memenuhi syarat sapi kurban dan mendatangkan pahala bagi semua peserta.

Waktu Penyembelihan yang Tepat untuk Sapi Kurban

Waktu penyembelihan juga termasuk dalam syarat sapi kurban yang harus dipenuhi. Menyembelih sapi kurban tidak boleh dilakukan sembarangan waktu, tapi harus mengikuti aturan syariat yang jelas.

Waktu penyembelihan dimulai setelah salat Iduladha pada tanggal 10 Dzulhijjah hingga terbenamnya matahari pada tanggal 13 Dzulhijjah. Jika sapi disembelih sebelum waktu ini, maka tidak sah sebagai kurban karena belum memenuhi syarat sapi kurban.

Penting bagi umat Islam untuk mengetahui hal ini agar tidak tergesa-gesa menyembelih sapi kurban. Beberapa orang yang tidak mengetahui aturan ini bisa saja menyembelih lebih awal, sehingga ibadahnya tidak sah dan syarat sapi kurban tidak terpenuhi.

Pelaksanaan penyembelihan juga sebaiknya dilakukan oleh orang yang memahami tata cara kurban. Ini agar syarat sapi kurban dari segi teknik penyembelihan tidak diabaikan dan hewan tidak tersiksa secara berlebihan.

Dengan melaksanakan penyembelihan pada waktu yang tepat, maka syarat sapi kurban akan terpenuhi dan ibadah kurban akan dinilai sah di sisi Allah Swt.

Distribusi Daging Sapi Kurban Secara Adil

Setelah sapi disembelih, syarat sapi kurban berikutnya adalah mendistribusikan daging dengan benar. Dalam Islam, daging kurban harus dibagikan kepada tiga pihak: diri sendiri, kerabat, dan fakir miskin.

Pembagian daging kurban sebaiknya adil dan proporsional. Tidak boleh seluruh daging dikonsumsi sendiri tanpa dibagikan kepada yang membutuhkan. Ini karena salah satu syarat sapi kurban adalah memperhatikan hak orang lain yang berhak menerima.

Islam sangat menekankan keadilan dalam berbagi, terutama pada momen Idul Adha. Jika distribusi daging dilakukan dengan semangat berbagi dan niat ibadah, maka syarat sapi kurban akan terpenuhi secara sosial dan spiritual.

Penerima daging tidak harus beragama Islam, namun sebaiknya memprioritaskan yang miskin dan membutuhkan. Dengan begitu, syarat sapi kurban sebagai bentuk kepedulian sosial juga dapat diwujudkan.

Dengan membagikan daging sesuai aturan, umat Islam tidak hanya memenuhi syarat sapi kurban, tetapi juga memperkuat ukhuwah dan semangat berbagi dalam masyarakat.

Pastikan Syarat Sapi Kurban Terpenuhi Agar Ibadah Sah

Memenuhi syarat sapi kurban bukanlah hal yang bisa dianggap remeh. Mulai dari usia, kondisi fisik, jumlah peserta, waktu penyembelihan, hingga pembagian daging, semua harus diperhatikan dengan seksama.

Ketidaktahuan atau kelalaian dalam memahami syarat sapi kurban bisa menyebabkan ibadah tidak sah. Oleh karena itu, umat Islam harus aktif mencari informasi dan berkonsultasi dengan pihak yang paham syariat sebelum berkurban.

Sapi adalah hewan yang memiliki nilai ekonomi tinggi, sehingga menjadikannya sebagai hewan kurban adalah bentuk pengorbanan yang besar. Maka dari itu, syarat sapi kurban harus benar-benar dipenuhi sebagai wujud ketaatan kepada Allah Swt.

Dengan memahami dan menjalankan syarat sapi kurban secara utuh, insyaAllah ibadah kurban yang kita laksanakan akan diterima dan membawa keberkahan.

Semoga setiap pengorbanan yang kita lakukan dalam bentuk kurban menjadi amal shalih yang diridhai Allah Swt. dan membawa manfaat bagi diri, keluarga, dan masyarakat luas.

BAZNAS memberi kemudahan untuk masyarakat yang ingin berkurban. Caranya mudah, Anda bisa mengunjungi link Kurban BAZNAS lalu ikuti petunjuknya. 

Dapatkan Update Berita dan Informasi Penyaluran Zakat, Infak, dan Sedekah.

Follow us

Copyright © 2025 BAZNAS

Kebijakan Privasi   |   Syarat & Ketentuan   |   FAQ