Syarat Orang yang Berkurban dalam Islam, Jangan Asal Sembelih

Syarat Orang yang Berkurban dalam Islam, Jangan Asal Sembelih

Syarat Orang yang Berkurban dalam Islam, Jangan Asal Sembelih

11/06/2025 | Meisa | NOV

Bulan Dzulhijjah selalu menjadi momen yang istimewa bagi umat Islam di seluruh dunia. Salah satu ibadah yang sangat dianjurkan pada bulan ini adalah menyembelih hewan kurban. Namun, masih banyak umat Islam yang belum memahami syarat orang yang berkurban secara benar. Padahal, pemahaman terhadap syarat ini sangat penting agar ibadah kurban yang dilakukan tidak sia-sia dan diterima oleh Allah SWT. Artikel ini akan membahas secara lengkap mengenai syarat orang yang berkurban dalam Islam agar kita tidak sekedar menyembelih hewan, tetapi juga memenuhi tuntunan agama.

1. Muslim dan Berakal: Landasan Dasar dalam Berkurban

Salah satu syarat orang yang berkurban yang paling utama adalah bahwa pelakunya harus seorang Muslim. Ibadah kurban adalah bagian dari syariat Islam, sehingga hanya berlaku bagi orang yang beragama Islam. Orang non-Muslim tidak diwajibkan dan tidak sah jika mereka melaksanakan kurban karena tidak masuk dalam cakupan ibadah ini.

Selain Muslim, syarat orang yang berkurban berikutnya adalah berakal sehat. Artinya, orang tersebut tidak dalam kondisi gila atau kehilangan kesadaran. Ibadah kurban harus dilakukan dengan kesadaran penuh sebagai bentuk ketundukan kepada Allah SWT. Oleh karena itu, seseorang yang tidak sadar atau gila tidak dikenai kewajiban ini.

Selain itu, syarat orang yang berkurban juga mensyaratkan bahwa pelakunya sudah baligh, yaitu telah mencapai usia dewasa menurut ketentuan syariat. Meskipun anak-anak boleh berkurban atas nama orang tua mereka, namun dalam konteks individu, mereka belum wajib melaksanakannya.

Dalam konteks ini, penting juga dipahami bahwa syarat orang yang berkurban tidak sekadar soal identitas keislaman, tetapi juga kesiapan mental dan spiritual. Kurban bukan sekedar ritual penyembelihan hewan, melainkan simbol ketaatan dan pengorbanan diri kepada Allah SWT.

Terakhir, syarat orang yang berkurban dalam kategori ini juga mencakup niat yang ikhlas. Seseorang harus bermaksud melaksanakan kurban karena Allah SWT, bukan karena pamer atau ingin dipuji oleh orang lain.

2. Mampu Secara Finansial: Kurban Bukan untuk Semua Orang

Banyak umat Islam yang masih bingung apakah mereka wajib berkurban atau tidak. Salah satu syarat orang yang berkurban adalah memiliki kemampuan finansial. Artinya, orang tersebut memiliki harta lebih setelah mencukupi kebutuhan pokok dirinya dan keluarganya.

Menurut sebagian besar ulama, kondisi orang yang berkurban tidak berlaku bagi mereka yang hidup dalam kondisi kekurangan atau memiliki banyak utang yang belum mampu dilunasi. Dalam hal ini, kurban menjadi ibadah sunnah muakkad, yaitu sangat dianjurkan, tetapi tidak wajib bagi yang tidak mampu.

Namun, bagi mereka yang mampu secara ekonomi, syarat orang yang berkurban ini justru menjadi pengingat bahwa kelebihan harta sebaiknya digunakan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Ibadah kurban menjadi salah satu sarana menyalurkan rezeki kepada yang membutuhkan.

Menunda kurban karena alasan "sayang uang" atau "belum siap" padahal secara finansial mampu, bisa menunjukkan bahwa seseorang belum memenuhi syarat orang yang berkurban secara sempurna dalam aspek spiritual. Di sini terlihat bahwa kemampuan bukan hanya soal materi, tetapi juga kesiapan hati untuk berkorban.

Maka dari itu, penting bagi setiap muslim untuk bertanya pada dirinya: apakah sudah memenuhi syarat orang yang berkurban dari sisi kemampuan finansial dan keikhlasan hati?

3. Hewan Kurban yang Sah: Jangan Sembelih Sembarangan

Selain pelakunya, Islam juga memberikan ketentuan terhadap hewan yang akan dikurbankan. Tapi perlu digarisbawahi bahwa sebelum memilih hewan kurban, pastikan terlebih dahulu kita sebagai pelaku sudah memenuhi syarat orang yang berkurban .

Menurut syariat, syarat orang yang berkurban harus disertai dengan pemilihan hewan yang sesuai: unta, sapi, kambing, atau domba. Tidak diperkenankan menyembelih hewan selain dari keempat jenis ini. Ketentuan ini telah dijelaskan dalam berbagai hadis Nabi Muhammad SAW dan ijma' ulama.

Selain jenis, umur hewan juga menjadi perhatian penting. Domba minimal berusia 6 bulan, kambing minimal 1 tahun, sapi minimal 2 tahun, dan unta minimal 5 tahun. Pemenuhan kriteria ini merupakan bagian dari syarat orang yang berkurban yang harus diketahui dan diterapkan.

Tidak kalah pentingnya, hewan kurban harus sehat, tidak cacat, tidak kurus kering, dan tidak kehilangan sebagian besar anggota tubuhnya. Hal ini berkaitan erat dengan makna kurban sebagai persembahan terbaik. Jika pelaku telah memenuhi syarat orang yang berkurban , maka pemilihan hewan juga harus dilakukan dengan baik.

Penyembelihan yang dilakukan terhadap hewan yang tidak memenuhi syarat akan berisiko membuat ibadah kurban tidak sah. Maka dari itu, pemahaman menyeluruh tentang syarat orang yang berkurban dan syarat hewan kurban harus berjalan beriringan.

4. Waktu Pelaksanaan Kurban: Tidak Bisa Sembarangan

Meski seseorang telah memenuhi syarat orang yang berkurban , waktu pelaksanaan juga harus diperhatikan. Kurban tidak sah jika dilakukan di luar waktu yang telah ditetapkan oleh syariat Islam, yaitu setelah salat Idul Adha hingga hari tasyrik (11, 12, dan 13 Dzulhijjah).

Syarat orang yang berkurban akan dianggap sempurna apabila ibadah dilakukan pada waktu yang ditentukan. Jika seseorang menyembelih sebelum salat Idul Adha, maka sembelihannya dihitung sebagai sedekah biasa, bukan sebagai kurban.

Waktu pelaksanaan yang tepat menunjukkan bahwa seseorang benar-benar memahami dan mengikuti syarat orang yang berkurban . Bukan hanya niat yang ikhlas dan harta yang cukup, namun juga ketaatan terhadap aturan waktu.

Pelaksanaan kurban pada waktu yang ditentukan juga menampilkan kebersamaan umat Islam dalam menjalankan ibadah. Semua dilakukan dalam satu waktu yang sama sebagai simbol ketaatan kolektif kepada Allah SWT, yang merupakan bagian dari syarat orang yang berkurban secara sosial.

Oleh karena itu, penting bagi setiap Muslim untuk tidak terburu-buru atau menunda-nunda. Karena ketika sudah memenuhi syarat orang yang berkurban , maka laksanakanlah kurban sesuai waktu syariat.

5. Kurban untuk Diri Sendiri dan Keluarga: Tidak Perlu Berlebihan

Sebagian orang masih bertanya-tanya: apakah setiap anggota keluarga harus berkurban sendiri-sendiri? Padahal, jika kita memahami secara mendalam, syarat orang yang berkurban memperbolehkan satu hewan kurban untuk satu keluarga, tergantung jenis hewannya.

Menurut hadis sahih riwayat Imam Muslim, Rasulullah SAW pernah menyembelih satu ekor kambing atas nama beliau dan keluarganya. Ini menunjukkan bahwa syarat orang yang berkurban tidak harus bersifat individu, tetapi bisa kolektif jika dilakukan atas nama keluarga.

Namun demikian, jika anggota keluarga memiliki kemampuan masing-masing, maka mereka dapat berkurban secara mandiri. Namun jangan sampai hal ini dijadikan ajang pamer atau kompetisi. Esensi syarat orang yang berkurban adalah keikhlasan dan niat karena Allah.

Membebani diri untuk berkurban di luar kemampuan justru bisa menyulitkan dan membandingkannya dengan syarat orang yang berkurban . Ibadah harus dilakukan dengan ikhlas, bukan karena tekanan sosial atau ingin dianggap lebih saleh.

Oleh karena itu, bijaklah dalam menentukan jumlah hewan kurban. Yang terpenting adalah memenuhi syarat orang yang berkurban secara syar'i dan menjalankan ibadah dengan sebaik-baiknya.

Ibadah kurban adalah bentuk pengorbanan dan ketaatan kepada Allah SWT. Namun, sebelum menyembelih hewan kurban, penting bagi kita untuk memahami dan memenuhi seluruh syarat orang yang berkurban . Mulai dari keislaman, akal sehat, kemampuan finansial, pemilihan hewan yang sah, waktu penyembelihan, hingga niat yang ikhlas, semuanya harus diperhatikan dengan baik.

Jangan sampai ibadah kurban yang kita lakukan menjadi sia-sia hanya karena mengabaikan syarat orang yang berkurban . Sebaliknya, dengan memahami syarat-syarat ini, kita bisa menjalankan ibadah kurban secara sempurna dan mendapatkan ridha Allah SWT.

Semoga artikel ini menjadi pengingat bagi kita semua agar tidak sekedar menyembelih hewan, tetapi juga memahami nilai-nilai spiritual dan syar'i dari ibadah kurban. Mari kita jadikan kurban tahun ini lebih bermakna dengan memenuhi seluruh persyaratan orang yang berkurban .

BAZNAS memberi kemudahan untuk masyarakat yang ingin berkurban. Caranya mudah, Anda bisa mengunjungi link Kurban BAZNAS lalu ikuti petunjuknya. 

Dapatkan Update Berita dan Informasi Penyaluran Zakat, Infak, dan Sedekah.

Follow us

Copyright © 2025 BAZNAS

Kebijakan Privasi   |   Syarat & Ketentuan   |   FAQ