
Sunnah Berkurban yang Jarang Diketahui Umat Islam, Sudahkah Kamu Mengamalkannya
Sunnah Berkurban yang Jarang Diketahui Umat Islam, Sudahkah Kamu Mengamalkannya
06/06/2025 | Adam Fakhrian | NOVSunnah berkurban merupakan salah satu ibadah yang memiliki keutamaan besar dalam Islam, khususnya pada bulan Dzulhijjah dan saat hari Raya Idul Adha. Banyak umat Islam mengetahui bahwa berkurban adalah amalan sunnah, tetapi tidak semua memahami secara mendalam apa saja bentuk dan keutamaan dari sunnah berkurban ini.
Pada dasarnya, sunnah berkurban adalah tindakan menyembelih hewan tertentu sebagai bentuk ibadah dan ungkapan rasa syukur kepada Allah SWT. Ini adalah sunnah yang dianjurkan Rasulullah SAW dan memiliki banyak hikmah, baik secara spiritual maupun sosial.
Penting diketahui bahwa sunnah berkurban bukan hanya sekadar menyembelih hewan, tetapi juga melibatkan niat ikhlas, tata cara yang benar, dan pembagian daging yang sesuai dengan syariat. Dengan demikian, amalan ini menjadi lebih bermakna dan diterima di sisi Allah.
Melalui artikel ini, kami akan mengupas tuntas berbagai aspek terkait sunnah berkurban yang sering kali terlewatkan oleh banyak umat Islam. Dengan pemahaman ini, diharapkan pembaca dapat semakin semangat untuk mengamalkan sunnah mulia ini.
Keutamaan Sunnah Berkurban dalam Islam
Sunnah berkurban memiliki banyak keutamaan yang membuatnya menjadi ibadah yang sangat dianjurkan. Salah satu keutamaannya adalah sebagai wujud ketaatan dan pengorbanan kepada Allah SWT, yang sekaligus mendekatkan diri kepada-Nya.
Menurut hadits riwayat Bukhari dan Muslim, Rasulullah SAW bersabda, “Barang siapa yang memiliki kemampuan tetapi tidak berkurban, maka janganlah dia mendekati tempat shalat kami.” Hadits ini menegaskan pentingnya sunnah berkurban sebagai tanda kesungguhan seorang muslim dalam beribadah.
Selain itu, sunnah berkurban juga memiliki hikmah sosial, yaitu membagikan daging kurban kepada fakir miskin dan tetangga. Dengan begitu, amalan ini dapat mempererat tali persaudaraan dan membantu mereka yang membutuhkan, terutama saat Idul Adha.
Dalam perspektif spiritual, sunnah berkurban merupakan sarana untuk menghapus dosa kecil dan mendekatkan diri kepada Allah. Banyak ulama menegaskan bahwa berkurban adalah bentuk ibadah yang memiliki pahala besar dan keberkahan yang melimpah.
Oleh karena itu, melaksanakan sunnah berkurban bukan hanya soal tradisi, tapi sebuah kesempatan berharga untuk meningkatkan kualitas keimanan dan kebersamaan dalam masyarakat.
Tata Cara Melaksanakan Sunnah Berkurban yang Benar
Agar mendapatkan pahala maksimal, pelaksanaan sunnah berkurban harus mengikuti tata cara yang benar sesuai syariat Islam. Pertama, niat berkurban harus dilakukan dengan ikhlas semata-mata karena Allah SWT.
Kemudian, hewan yang akan disembelih harus memenuhi syarat yang telah ditentukan, seperti sehat, cukup umur, dan bebas dari cacat. Memilih hewan yang baik juga termasuk bagian dari kesungguhan dalam menjalankan sunnah berkurban.
Waktu pelaksanaan sunnah berkurban yang utama adalah setelah shalat Idul Adha hingga matahari terbenam pada tanggal 13 Dzulhijjah. Menyembelih di waktu yang tepat sesuai syariat adalah salah satu cara menunjukkan kepatuhan kita.
Setelah penyembelihan, pembagian daging kurban harus dilakukan dengan adil dan merata, khususnya kepada fakir miskin, tetangga,dan keluarga. Ini adalah bagian dari sunnah berkurban yang mengandung nilai sosial tinggi.
Melalui pemahaman dan praktik yang benar, maka sunnah berkurban menjadi ibadah yang sempurna dan membawa berkah bagi pelaksana serta masyarakat sekitarnya.
Sunnah Berkurban sebagai Sarana Mendekatkan Diri kepada Allah
Melaksanakan sunnah berkurban bukan hanya sekadar rutinitas tahunan, tetapi sebuah sarana spiritual untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Dengan berkurban, seorang muslim menunjukkan rasa syukur atas segala nikmat yang telah diberikan oleh-Nya.
Menurut pendapat para ulama, termasuk Imam Nawawi dalam kitab Al-Majmu’, berkurban adalah tanda keimanan dan ketaqwaan. Sebab itu, melaksanakan sunnah berkurban dapat menumbuhkan rasa keikhlasan dan ketundukan pada Allah.
Proses berkurban mengajarkan kita tentang pengorbanan, kesabaran, dan kepedulian terhadap sesama. Ini memperkuat karakter seorang muslim yang tidak hanya memikirkan diri sendiri, tetapi juga menolong yang membutuhkan.
Lebih dari itu, sunnah berkurban adalah bentuk pengingat atas kisah Nabi Ibrahim AS dan putranya Ismail AS, yang menunjukkan ketaatan luar biasa kepada Allah SWT. Dengan mengamalkannya, kita meneladani keteladanan mereka.
Dengan demikian, berkurban menjadi momentum untuk memperbaharui keimanan dan memperkuat hubungan spiritual dengan Allah serta sesama manusia.
Sunnah Berkurban dalam Perspektif Sosial dan Ekonomi
Selain nilai spiritual, sunnah berkurban memiliki dampak positif dalam aspek sosial dan ekonomi umat Islam. Melalui pembagian daging kurban kepada yang kurang mampu, terjadi pemerataan kesejahteraan secara langsung.
Pembagian daging dari sunnah berkurban mengurangi beban fakir miskin yang mungkin sulit memenuhi kebutuhan protein hewani sehari-hari. Dengan demikian, amalan ini memperkuat solidaritas sosial dan mendorong rasa kebersamaan.
Secara ekonomi, pelaksanaan sunnah berkurban juga mendorong perputaran uang di masyarakat, terutama bagi peternak dan pedagang hewan kurban. Hal ini memberikan keuntungan tersendiri dalam rangka meningkatkan perekonomian umat.
Kegiatan ini juga dapat meningkatkan kesadaran kolektif untuk berbagi dan peduli terhadap sesama, sehingga membentuk masyarakat yang harmonis dan saling menopang. Dengan begitu, sunnah berkurban bukan hanya ibadah individu, tetapi juga kontribusi sosial besar.
Kesimpulannya, manfaat sunnah berkurban sangat luas, tidak hanya dari sisi ibadah pribadi tetapi juga membangun ukhuwah Islamiyah dan memperkuat perekonomian umat.
Menyambut dan Mengamalkan Sunnah Berkurban dengan Sepenuh Hati
Sudahkah kamu mengamalkan sunnah berkurban tahun ini? Jika belum, saatnya mulai mempersiapkan diri dan harta untuk melaksanakan amalan mulia ini. Karena dengan berkurban, kita menyempurnakan ibadah, mendekatkan diri kepada Allah, dan membantu sesama.
Mengamalkan sunnah berkurban juga menunjukkan kesadaran spiritual dan sosial yang tinggi. Jangan sampai hanya menjadi tradisi tanpa makna, tetapi jadikan ibadah ini sebagai momentum perubahan diri dan masyarakat.
Perbanyaklah membaca referensi dan belajar tentang tata cara, keutamaan, serta hikmah di balik sunnah berkurban agar pelaksanaannya sesuai tuntunan Rasulullah SAW dan mendapatkan ridha Allah SWT.
Ingatlah, bahwa pahala dan keberkahan dari berkurban sangat besar. Rasulullah SAW bersabda, “Tidaklah seorang muslim yang menyembelih hewan qurban, lalu tidak ada yang dimakan oleh seekor anjing, atau burung, atau seseorang pun, melainkan dia mendapatkan pahala qurban itu.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Semoga kita semua diberikan kesempatan dan kemampuan untuk terus mengamalkan sunnah berkurban dengan hati yang tulus.
BAZNAS memberi kemudahan untuk masyarakat yang ingin berkurban. Caranya mudah, Anda bisa mengunjungi link Kurban BAZNAS lalu ikuti petunjuknya.
Dapatkan Update Berita dan Informasi Penyaluran Zakat, Infak, dan Sedekah.
Follow us
