
Safar Bulan Apa, Ini Jawaban Lengkap dan 3 Peristiwa Penting di Dalamnya
Safar Bulan Apa, Ini Jawaban Lengkap dan 3 Peristiwa Penting di Dalamnya
15/09/2025 | Humas BAZNASBanyak umat Islam masih bertanya-tanya, Safar bulan apa sebenarnya dalam kalender hijriah. Pertanyaan ini wajar, karena bulan Safar sering dikaitkan dengan berbagai tradisi, mitos, bahkan kesalahpahaman. Padahal, setiap bulan dalam kalender hijriah memiliki kedudukan dan sejarahnya masing-masing.
Sebagai umat Islam, kita perlu memahami Safar bulan apa dalam kalender hijriah, bagaimana pandangan Islam terhadapnya, serta peristiwa penting yang terjadi di bulan tersebut. Dengan begitu, kita tidak hanya mendapat pengetahuan agama, tetapi juga bisa meluruskan anggapan keliru yang berkembang di masyarakat.
Artikel ini akan membahas secara lengkap mengenai Safar bulan apa, pandangan Islam terkait bulan ini, hingga tiga peristiwa penting yang tercatat dalam sejarah Islam di bulan Safar.
Safar Bulan Apa dalam Kalender Hijriah?
Pertama-tama, mari kita pahami lebih dulu Safar bulan apa dalam urutan kalender hijriah. Kalender hijriah terdiri dari 12 bulan yang dimulai dari Muharram, Safar, Rabiul Awwal, Rabiul Akhir, hingga Dzulhijjah. Jadi, jelas bahwa Safar bulan apa berada pada urutan kedua setelah Muharram.
Secara etimologi, kata “Safar” berasal dari bahasa Arab “?afr” yang berarti kosong. Dalam tradisi Arab jahiliyah, mereka menyebut bulan ini dengan nama Safar karena banyak rumah yang kosong. Hal ini terjadi lantaran orang-orang Arab sering melakukan peperangan atau perjalanan jauh pada bulan tersebut. Maka, saat ditanya Safar bulan apa, jawabannya adalah bulan kedua yang menggambarkan kondisi sosial masyarakat Arab di masa lalu.
Selain itu, banyak ulama menjelaskan bahwa Safar bulan apa sering dikaitkan dengan mitos kesialan. Namun, dalam Islam, tidak ada bulan yang dianggap sial atau mendatangkan bala. Rasulullah ? dengan tegas menolak keyakinan semacam ini dan mengajarkan bahwa semua waktu adalah ciptaan Allah yang baik. Dengan kata lain, ketika umat Islam bertanya Safar bulan apa, maka kita harus menjawabnya dengan ilmu, bukan dengan takhayul.
Mengetahui Safar bulan apa sangat penting agar umat Islam bisa menempatkan keyakinannya dengan benar. Jangan sampai kita terjebak pada pandangan keliru yang diwariskan dari budaya jahiliyah. Safar tetaplah bulan Allah, sama seperti bulan lainnya.
Jadi, jika ada yang bertanya Safar bulan apa, jawabannya jelas: bulan kedua dalam kalender hijriah, setelah Muharram, dan tidak memiliki kesialan atau keberuntungan khusus kecuali yang ditentukan Allah melalui amal manusia.
Pandangan Islam tentang Safar Bulan Apa dan Mitos Kesialan
Banyak masyarakat yang masih salah paham terkait Safar bulan apa. Beberapa tradisi lokal bahkan menganggap bulan Safar sebagai bulan penuh bala dan musibah. Padahal, Rasulullah ? telah menegaskan bahwa tidak ada bulan yang membawa kesialan.
Hadis sahih dari HR. Bukhari dan Muslim menyebutkan bahwa Rasulullah ? bersabda: “Tidak ada penyakit menular dengan sendirinya, tidak ada kesialan pada burung, tidak ada kesialan pada burung hantu, dan tidak ada kesialan pada bulan Safar.” Dari hadis ini, kita bisa memahami dengan jelas bagaimana Islam memandang Safar bulan apa.
Ketika seseorang menanyakan Safar bulan apa, maka kita bisa menjawab bahwa itu adalah bulan biasa seperti bulan lainnya. Islam tidak pernah mengajarkan adanya bulan penuh sial atau bulan penuh keberuntungan. Semua hari, bulan, dan tahun adalah baik jika diisi dengan kebaikan, dan bisa menjadi buruk jika manusia mengisinya dengan keburukan.
Kesalahpahaman tentang Safar bulan apa harus diluruskan dengan ilmu. Masyarakat tidak boleh lagi percaya bahwa pernikahan, bepergian, atau memulai usaha di bulan Safar akan mendatangkan musibah. Keyakinan semacam itu termasuk dalam kategori tathayyur (percaya pada kesialan), yang jelas dilarang dalam Islam.
Dengan memahami Safar bulan apa secara benar, umat Islam bisa semakin yakin bahwa seluruh waktu adalah milik Allah. Kebaikan datang dari amal kita, sementara keburukan lahir dari perbuatan kita sendiri. Bulan Safar sama sekali tidak membawa pengaruh apa pun kecuali ketetapan Allah.
Jadi, menjawab pertanyaan Safar bulan apa, kita tidak hanya memberi tahu posisinya dalam kalender hijriah, tetapi juga meluruskan kesalahpahaman yang beredar di masyarakat agar tidak terjerumus pada keyakinan yang salah.
Tiga Peristiwa Penting dalam Sejarah Islam di Bulan Safar
Setelah mengetahui Safar bulan apa dalam kalender hijriah, penting juga untuk mengenal peristiwa besar yang terjadi di bulan ini. Dengan begitu, kita bisa memandang bulan Safar secara positif, bukan sebagai bulan yang ditakuti. Berikut tiga peristiwa penting tersebut:
1. Rasulullah Sakit Menjelang Wafat
Salah satu peristiwa besar yang tercatat dalam sejarah adalah sakitnya Rasulullah di bulan Safar tahun ke-11 Hijriah. Inilah awal dari masa-masa terakhir kehidupan beliau. Ketika umat Islam memahami Safar bulan apa, mereka juga bisa mengingat momen penting ini sebagai bagian dari sejarah yang sangat berharga.
2. Perang Khaibar
Perang Khaibar yang terkenal terjadi pada bulan Safar tahun 7 Hijriah. Perang ini menandai kemenangan besar umat Islam melawan kaum Yahudi di benteng Khaibar. Saat ditanya Safar bulan apa, kita bisa menjelaskan bahwa bulan ini justru menjadi saksi atas kejayaan umat Islam di bawah kepemimpinan Rasulullah.
3. Rasulullah Keluar Menuju Uhud
Peristiwa lain yang tercatat adalah keluarnya Rasulullah bersama para sahabat menuju medan Uhud pada bulan Safar tahun ke-3 Hijriah. Meski perang ini memiliki ujian berat bagi kaum muslimin, tetapi menjadi pelajaran berharga tentang ketaatan kepada pemimpin dan dampak dari ketidakdisiplinan.
Dengan mengetahui peristiwa ini, kita bisa lebih mudah menjawab pertanyaan Safar bulan apa. Bahwa bulan Safar bukan bulan sial, melainkan bulan yang menyimpan catatan penting perjuangan umat Islam.
Setiap kali umat Islam bertanya Safar bulan apa, maka sebaiknya kita ceritakan pula peristiwa-peristiwa besar ini agar semakin tumbuh rasa cinta kepada sejarah Islam.
Setelah kita membahas panjang lebar, maka jawaban dari pertanyaan Safar bulan apa sangat jelas. Safar adalah bulan kedua dalam kalender hijriah, setelah Muharram. Tidak ada kesialan atau keberuntungan khusus di bulan ini, karena Islam menolak segala bentuk takhayul dan mitos.
Dengan memahami Safar bulan apa, kita bisa meluruskan keyakinan yang salah di tengah masyarakat. Bulan Safar tetap bulan yang baik jika kita isi dengan amal kebaikan, sebagaimana bulan lainnya. Bahkan, sejarah mencatat ada peristiwa-peristiwa besar di bulan ini yang memberikan pelajaran berharga bagi umat Islam.
Semoga dengan pengetahuan ini, umat Islam semakin yakin bahwa semua waktu adalah ciptaan Allah, dan semua bulan sama mulianya jika kita gunakan untuk ketaatan. Jadi, ketika ada yang bertanya Safar bulan apa, mari jawab dengan ilmu, bukan dengan mitos.
Dapatkan Update Berita dan Informasi Penyaluran Zakat, Infak, dan Sedekah.
Follow us
