Puasa Syawal: Puasa Syawalan Berapa Hari, Ketahui Jawaban Ulama Beserta Dalilnya

Puasa Syawal: Puasa Syawalan Berapa Hari, Ketahui Jawaban Ulama Beserta Dalilnya

Puasa Syawal: Puasa Syawalan Berapa Hari, Ketahui Jawaban Ulama Beserta Dalilnya

14/04/2025 | NOV

Setelah merayakan Hari Raya Idulfitri, umat Islam dianjurkan untuk melanjutkan amalan ibadahnya dengan melaksanakan puasa Syawal. Dalam praktiknya, banyak masyarakat yang menyebutnya sebagai puasa syawalan. Namun, tak sedikit yang bertanya-tanya, puasa syawalan berapa hari sebenarnya?

Pertanyaan puasa syawalan berapa hari sering muncul di tengah masyarakat, terutama saat memasuki bulan Syawal. Ada yang melaksanakan satu hari saja, tepat setelah Idulfitri, dan ada pula yang berpuasa selama enam hari. Ketidakjelasan informasi kadang membuat umat Islam ragu dalam menunaikan amalan yang mulia ini.

Padahal, memahami dengan benar puasa syawalan berapa hari sangat penting agar ibadah yang dijalankan sesuai dengan ajaran Rasulullah SAW. Hal ini bukan hanya tentang jumlah hari, tetapi juga tentang ketepatan niat, waktu pelaksanaan, dan dalil syar’inya.

Dalam tulisan ini, kita akan membahas secara lengkap mengenai puasa syawalan berapa hari menurut hadis Nabi, pendapat ulama, hingga praktiknya di masyarakat. Dengan harapan, umat Islam mendapatkan pemahaman yang benar dan semangat untuk menunaikannya dengan istiqamah.

Jadi, jika Anda masih bingung tentang puasa syawalan berapa hari, simak pembahasan berikut ini agar tidak keliru dalam mengamalkannya.

Dalil Hadis Nabi: Penegasan Jumlah Hari Puasa Syawalan

Untuk menjawab pertanyaan puasa syawalan berapa hari, kita perlu merujuk kepada sabda Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Imam Muslim. Dalam hadis tersebut, Nabi bersabda: “Barang siapa berpuasa Ramadan kemudian diikuti dengan enam hari dari bulan Syawal, maka ia seperti berpuasa sepanjang tahun.” (HR. Muslim, No. 1164).

Dari hadis ini, sangat jelas bahwa puasa syawalan berapa hari adalah enam hari. Ini bukan berdasarkan perkiraan ulama atau budaya lokal, melainkan penegasan langsung dari Rasulullah SAW. Maka, umat Islam tidak perlu ragu dalam mengamalkannya.

Keutamaan dari puasa enam hari di bulan Syawal adalah pahala yang setara dengan puasa satu tahun penuh. Jika kita menghitungnya, satu bulan Ramadan bernilai seperti sepuluh bulan, dan enam hari Syawal setara dengan dua bulan, sehingga genap satu tahun. Inilah hikmah di balik jawaban atas puasa syawalan berapa hari.

Mengetahui bahwa puasa syawalan berapa hari adalah enam hari, kita juga perlu memahami bahwa puasa ini hukumnya sunnah muakkadah, yaitu sangat dianjurkan. Tidak wajib, tetapi siapa yang mengamalkannya akan mendapatkan pahala besar.

Beberapa ulama seperti Imam Nawawi dalam Syarh Shahih Muslim dan Imam Ibn Qudamah dalam Al-Mughni juga menegaskan bahwa puasa syawalan berapa hari adalah enam hari. Mereka merujuk langsung kepada hadis di atas, tanpa menambah atau mengurangi jumlahnya.

Jadi, sudah terang bahwa jawaban dari puasa syawalan berapa hari bukanlah satu atau tiga hari, tetapi enam hari. Ini adalah amalan yang punya dasar kuat dalam sunnah Nabi dan diperkuat oleh ijma’ para ulama.

Pelaksanaan: Apakah Puasa Syawalan Harus Berturut-turut?

Setelah mengetahui bahwa puasa syawalan berapa hari adalah enam hari, pertanyaan berikutnya adalah tentang pelaksanaannya. Apakah harus dilakukan secara berturut-turut atau boleh dipisah-pisah?

Mayoritas ulama berpendapat bahwa puasa syawalan berapa hari tidak harus dilakukan secara berurutan. Seseorang boleh menjalankannya secara terpisah selama masih berada di bulan Syawal. Hal ini memudahkan umat Islam untuk menyesuaikan dengan aktivitas harian mereka.

Misalnya, seseorang bisa berpuasa pada hari Senin dan Kamis selama tiga minggu, sehingga genap enam hari. Cara ini tetap sah dan mendapat pahala puasa Syawal. Dengan kata lain, fleksibilitas dalam pelaksanaan tidak memengaruhi jawaban dari puasa syawalan berapa hari.

Namun, sebagian ulama menganjurkan agar puasa syawalan berapa hari dilakukan secara berturut-turut, terutama dimulai dari tanggal 2 Syawal, untuk menunjukkan semangat bersegera dalam beribadah. Ini bukan syarat, melainkan anjuran bagi yang mampu melaksanakannya.

Dalam konteks ini, tidak ada dalil yang menyatakan bahwa puasa syawalan berapa hari harus dikerjakan dalam enam hari berturut-turut. Oleh karena itu, semua bentuk pelaksanaan tetap mendapat pahala jika diniatkan dengan ikhlas dan berada di bulan Syawal.

Maka, tak perlu khawatir jika harus membagi waktu puasa. Yang penting adalah menyelesaikan enam hari sesuai dengan tuntunan syariat. Karena itu, jangan tunda-tunda untuk memulai, agar tidak kehabisan waktu di akhir bulan Syawal.

Bolehkah Menggabungkan dengan Qadha Ramadan?

Pertanyaan yang juga sering muncul terkait puasa syawalan berapa hari adalah apakah boleh digabung dengan puasa qadha Ramadan? Terutama bagi wanita yang tidak berpuasa penuh selama Ramadan karena haid atau nifas.

Dalam hal ini, para ulama memiliki pendapat yang beragam. Mazhab Syafi’i dan sebagian Hanbali berpendapat bahwa sebaiknya puasa qadha diselesaikan terlebih dahulu, lalu baru mengerjakan puasa Syawal. Ini untuk menjaga pahala khusus dari puasa syawalan berapa hari yang disebutkan dalam hadis.

Namun, ada pula pendapat dari sebagian ulama kontemporer seperti Syaikh Yusuf Al-Qaradawi yang membolehkan menggabungkan niat puasa qadha dengan puasa Syawal. Menurut beliau, seseorang tetap mendapat pahala puasa syawalan berapa hari, meskipun digabungkan niatnya.

Meski demikian, jika ingin meraih pahala sempurna dari puasa syawalan berapa hari, lebih utama untuk tidak menggabungkan niat. Artinya, puasa qadha dilakukan terlebih dahulu, kemudian dilanjutkan puasa enam hari di bulan Syawal.

Hal ini menunjukkan bahwa memahami puasa syawalan berapa hari tidak cukup hanya mengetahui jumlahnya, tetapi juga memahami cara pelaksanaannya secara benar. Dengan begitu, ibadah yang kita lakukan lebih bernilai di sisi Allah SWT.

Jadi, bagi yang memiliki utang puasa Ramadan, sebaiknya segera melunasinya di awal Syawal agar bisa tetap mengerjakan puasa syawalan berapa hari sebelum akhir bulan.

Praktik di Masyarakat: Antara Tradisi dan Sunnah Nabi

Di Indonesia, istilah puasa syawalan kerap kali digunakan untuk menyebut puasa yang dilakukan sehari setelah Idulfitri. Biasanya masyarakat melakukannya pada tanggal 2 Syawal. Hal ini menjadi semacam tradisi sebagai bentuk “penutup” perayaan Lebaran.

Namun, apakah tradisi ini menjawab pertanyaan puasa syawalan berapa hari? Ternyata tidak. Sebab, puasa satu hari saja tidak sesuai dengan sunnah Nabi yang menganjurkan enam hari. Maka penting untuk meluruskan pemahaman agar tidak menganggap satu hari tersebut sudah cukup.

Tradisi masyarakat seperti ini sebaiknya tetap dihargai, namun perlu diluruskan dengan memberikan edukasi bahwa puasa syawalan berapa hari adalah enam hari, bukan satu hari. Edukasi ini bisa dilakukan oleh para ustaz, dai, dan tokoh agama.

Perbedaan antara tradisi dan syariat harus dijelaskan dengan bijak. Jangan sampai niat baik masyarakat untuk berpuasa malah tidak sesuai dengan tuntunan Nabi karena ketidaktahuan mengenai puasa syawalan berapa hari.

Selain itu, penting juga untuk memperkuat dakwah melalui media sosial, masjid, dan majelis taklim agar masyarakat memahami bahwa puasa syawalan berapa hari adalah bagian dari sunnah yang memiliki dalil kuat dan bukan sekadar kebiasaan lokal.

Dengan cara ini, diharapkan masyarakat tidak hanya melestarikan budaya, tetapi juga menghidupkan sunnah Nabi Muhammad SAW dengan cara yang tepat.

Menjawab pertanyaan puasa syawalan berapa hari, maka jawabannya adalah enam hari, berdasarkan hadis shahih yang diriwayatkan oleh Imam Muslim. Enam hari ini bisa dilakukan secara berurutan atau terpisah, selama masih berada di bulan Syawal.

Puasa syawalan berapa hari bukanlah satu atau tiga hari, seperti yang mungkin dipahami sebagian masyarakat. Namun enam hari, sebagai bentuk penyempurna ibadah Ramadan. Hal ini juga menjadi wujud semangat kita dalam terus memperbaiki diri usai bulan suci.

Pelaksanaan puasa syawalan berapa hari yang benar akan membawa pahala besar, setara dengan puasa satu tahun penuh. Maka, jangan sampai kesempatan ini dilewatkan begitu saja karena kesibukan atau keliru dalam memahami praktiknya.

Dengan pemahaman yang benar tentang puasa syawalan berapa hari, semoga kita bisa menjalankan sunnah ini dengan istiqamah dan penuh keikhlasan. Mari manfaatkan bulan Syawal dengan amal terbaik, salah satunya dengan menunaikan puasa enam hari yang dianjurkan Rasulullah SAW.

Semoga Allah menerima amal ibadah kita dan memberi kemudahan dalam menunaikan puasa syawalan berapa hari dengan sempurna. Aamiin.

Dapatkan Update Berita dan Informasi Penyaluran Zakat, Infak, dan Sedekah.

Follow us

Copyright © 2025 BAZNAS

Kebijakan Privasi   |   Syarat & Ketentuan   |   FAQ