Puasa Senin Kamis Setelah Nisfu Syakban: Apakah Dianjurkan

Puasa Senin Kamis Setelah Nisfu Syakban: Apakah Dianjurkan

Puasa Senin Kamis Setelah Nisfu Syakban: Apakah Dianjurkan

10/02/2025 | Nurma Nafisa | NOV

Bulan Sya’ban merupakan bulan yang penuh berkah dan menjadi kesempatan bagi umat Islam untuk memperbanyak ibadah sebelum memasuki Ramadhan. Salah satu ibadah yang sering dilakukan adalah puasa Senin Kamis sebelum Nisfu Sya'ban, yaitu puasa sunnah yang dikerjakan pada hari Senin dan Kamis dalam rentang awal hingga pertengahan bulan Sya’ban.

Namun, apakah puasa Senin Kamis sebelum Nisfu Sya'ban memiliki keutamaan khusus? Bagaimana hukumnya dalam Islam? Artikel ini akan membahas hukum, dalil, serta manfaat dari puasa Senin Kamis sebelum Nisfu Sya'ban berdasarkan sumber yang shahih.

1. Apa Itu Puasa Senin Kamis Sebelum Nisfu Sya'ban?

a. Pengertian Puasa Senin Kamis

Puasa Senin Kamis adalah puasa sunnah yang dikerjakan setiap hari Senin dan Kamis. Rasulullah SAW sangat menganjurkan puasa ini karena hari-hari tersebut merupakan waktu diangkatnya amal perbuatan manusia kepada Allah SWT.

Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda:

"Amal perbuatan manusia diperiksa setiap hari Senin dan Kamis. Maka aku suka ketika amalanku diperiksa, aku dalam keadaan berpuasa." (HR. Tirmidzi No. 747)

b. Pengertian Nisfu Sya’ban

Nisfu Sya’ban berarti pertengahan bulan Sya’ban, yaitu tanggal 15 dalam kalender Hijriyah. Malam Nisfu Sya’ban dipercaya sebagai malam penuh rahmat, di mana Allah SWT mengampuni dosa hamba-hamba-Nya, kecuali bagi yang masih menyimpan permusuhan dan kesyirikan.

c. Puasa Senin Kamis Sebelum Nisfu Sya'ban

Karena Nisfu Sya’ban jatuh pada tanggal 15, maka puasa Senin Kamis sebelum Nisfu Sya'ban merujuk pada puasa sunnah yang dilakukan pada hari Senin dan Kamis antara tanggal 1 hingga 14 Sya’ban. Banyak umat Islam melaksanakan ibadah ini sebagai bentuk persiapan diri menuju Ramadhan.

2. Hukum Puasa Senin Kamis Sebelum Nisfu Sya'ban

Ada beberapa pendapat mengenai hukum puasa Senin Kamis sebelum Nisfu Sya'ban. Berikut adalah penjelasannya:

a. Sunnah bagi yang Sudah Terbiasa

Berdasarkan hadis yang diriwayatkan oleh Aisyah RA, Rasulullah SAW sering berpuasa di bulan Sya’ban, bahkan hampir menghabiskan seluruh bulan ini dengan berpuasa.

"Aku tidak pernah melihat Rasulullah SAW berpuasa lebih banyak dalam satu bulan selain di bulan Sya’ban." (HR. Bukhari No. 1970, Muslim No. 1156)

Hadis ini menunjukkan bahwa puasa Senin Kamis sebelum Nisfu Sya'ban termasuk dalam amalan yang dianjurkan, terutama bagi mereka yang sudah terbiasa berpuasa sunnah.

b. Dimakruhkan Jika Baru Memulai Puasa Sunnah

Sebagian ulama berpendapat bahwa setelah pertengahan bulan Sya’ban, lebih baik tidak lagi berpuasa sunnah kecuali bagi mereka yang sudah memiliki kebiasaan berpuasa sebelumnya.

Rasulullah SAW bersabda:

"Jika telah masuk pertengahan bulan Sya’ban, maka janganlah kalian berpuasa." (HR. Abu Dawud No. 2337, Tirmidzi No. 738)

Namun, larangan ini hanya berlaku untuk puasa setelah Nisfu Sya’ban, sehingga puasa Senin Kamis sebelum Nisfu Sya'ban tetap diperbolehkan dan dianjurkan.

c. Tidak Boleh Puasa Jika Mendekati Ramadhan Tanpa Sebab

Dalam hadis lain, Rasulullah SAW bersabda:

"Janganlah kalian mendahului Ramadhan dengan berpuasa sehari atau dua hari sebelumnya, kecuali bagi orang yang sudah terbiasa berpuasa." (HR. Bukhari No. 1914, Muslim No. 1082)

Oleh karena itu, puasa Senin Kamis sebelum Nisfu Sya'ban tidak termasuk dalam larangan ini, kecuali jika sudah mendekati akhir bulan Sya’ban tanpa alasan yang jelas.

3. Keutamaan Puasa Senin Kamis Sebelum Nisfu Sya'ban

Banyak keutamaan yang bisa didapatkan dengan menjalankan puasa Senin Kamis sebelum Nisfu Sya'ban. Berikut adalah beberapa di antaranya:

a. Mengikuti Sunnah Rasulullah SAW

Rasulullah SAW sangat sering berpuasa di bulan Sya’ban, sehingga melaksanakan puasa Senin Kamis sebelum Nisfu Sya'ban berarti mengikuti sunnah beliau dan mendapatkan pahala yang besar.

b. Waktu Diangkatnya Amal Perbuatan

Sebagaimana disebutkan dalam hadis, amal manusia diangkat kepada Allah SWT setiap hari Senin dan Kamis. Dengan berpuasa di hari tersebut, seseorang berada dalam keadaan ibadah saat amalannya dicatat.

c. Persiapan Fisik dan Mental Menuju Ramadhan

Dengan membiasakan puasa sebelum Ramadhan, tubuh akan lebih mudah beradaptasi saat memasuki bulan suci. Puasa Senin Kamis sebelum Nisfu Sya'ban menjadi latihan yang baik untuk menyambut ibadah puasa Ramadhan dengan lebih siap.

d. Menghapus Dosa dan Meningkatkan Ketakwaan

Rasulullah SAW bersabda:

"Barang siapa yang berpuasa satu hari di jalan Allah, maka Allah akan menjauhkan wajahnya dari neraka sejauh 70 tahun perjalanan." (HR. Bukhari No. 2840, Muslim No. 1153)

Ini menunjukkan bahwa puasa Senin Kamis sebelum Nisfu Sya'ban adalah salah satu cara untuk menghapus dosa dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.

4. Niat Puasa Senin Kamis Sebelum Nisfu Sya'ban

Bacaan niat puasa Senin Kamis sebelum Nisfu Sya'ban sama seperti niat puasa sunnah lainnya. Niat bisa diucapkan dalam hati ataupun dengan lafaz berikut:

Nawaitu shauma yaumil itsnaini lillahi ta’ala

(Aku niat puasa hari Senin karena Allah Ta’ala.)

Nawaitu shauma yaumil khomiisi lillahi ta’ala

(Aku niat puasa hari Kamis karena Allah Ta’ala.)

Niat ini bisa diucapkan di malam hari atau bahkan di pagi hari sebelum waktu Dzuhur, asalkan belum makan atau minum sejak subuh.

 

Dapatkan Update Berita dan Informasi Penyaluran Zakat, Infak, dan Sedekah.

Follow us

Copyright © 2025 BAZNAS

Kebijakan Privasi   |   Syarat & Ketentuan   |   FAQ