
Puasa Bulan Safar: Niat, Tata Cara, dan Keutamaannya
Puasa Bulan Safar: Niat, Tata Cara, dan Keutamaannya
20/08/2024 | Humas BAZNASBulan Safar, bulan kedua dalam kalender Hijriah, memiliki makna dan keistimewaan tersendiri dalam Islam. Meski tidak populer di bulan-bulan lainnya seperti Ramadhan atau Muharram, puasa bulan Safar tetap memiliki nilai-nilai yang dianjurkan bagi umat Islam.
Salah satu puasa sunnah yang dapat dilakukan selama bulan Safar adalah puasa Ayyamul Bidh. Puasa Ayyamul Bidh adalah puasa sunnah yang dilaksanakan selama tiga hari pada pertengahan bulan Hijriyah, yakni setiap tanggal 13, 14, dan 15, termasuk bulan Safar. Praktik puasa ini diikuti oleh umat Islam di seluruh dunia sebagai salah satu bentuk ibadah kepada Allah SWT.
Puasa Ayyamul Bidh merupakan kesempatan bagi umat Islam untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan meningkatkan kualitas ibadah. Ini adalah waktu yang dianggap penuh berkah, di mana pahala dari Allah diyakini berlipat ganda bagi mereka yang berpuasa pada hari-hari tersebut. Selain itu, puasa Ayyamul Bidh juga dianggap sebagai sarana untuk membersihkan jiwa dan meningkatkan kesadaran spiritual.
Dengan demikian, puasa Ayyamul Bidh bukan hanya sekadar praktik menahan diri dari makan dan minum, tetapi juga merupakan wujud dari pengabdian dan komitmen dalam menjalani ajaran Islam.
Salah satu hadits dari Abu Hurairah, berkata: "Kekasihku (Rasulullah) SAW, telah mewasiatkan kepadaku tiga hal, (yaitu) puasa tiga hari tiap bulan, salah dua rakaat dhuha,dan supaya aku mengerjakan shalat witir sebelum aku tidur (HR. Al-Bukhari).
Niat merupakan bagian penting dalam ibadah puasa, termasuk di bulan Safar. Niat harus dilakukan sebelum waktu subuh, dengan hati yang tulus dan ikhlas mengharapkan ridha Allah SWT. Niat Puasa Ayyamul Bidh di bulan safar yakni: "Nawaitu shauma ayyamil bidi lillahi ta'ala
Artinya: "Saya niat puasa Ayyamul Bidh (hari-hari yang malamnya cerah), karena Allah ta'ala."
Tata cara puasa Ayyamul Bidh sama seperti puasa-puasa sunnah lainnya, yaitu:
Membaca niat: Niat merupakan rukun puasa.
Menahan diri dari makan, minum, dan hal-hal yang membatalkan puasa: Mulai dari terbit fajar hingga terbenam matahari.
Menjaga segala perbuatan dan perkataan: Seperti berbohong, mengumpat, dan perbuatan buruk lainnya.
Puasa Ayyamul Bidh memiliki banyak keutamaan, di antaranya:
Dapat menghapus dosa: Rasulullah SAW bersabda, “Puasa tiga hari setiap bulan sama dengan puasa setahun.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Mendapat pahala yang besar: Allah SWT akan memberikan pahala yang berlipat ganda bagi orang yang menjalankan puasa sunnah.
Menyehatkan tubuh: Puasa secara teratur dapat membantu menjaga kesehatan tubuh.
Mendekatkan diri kepada Allah SWT: Puasa adalah salah satu cara untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan meningkatkan ketakwaan.
Selain puasa Ayyamul Bidh, umat Islam juga dianjurkan untuk memperbanyak amal-amal kebaikan lainnya di bulan Safar, seperti:
Memperbanyak membaca Al-Quran: Al-Quran adalah pedoman hidup bagi umat Islam.
Berzikir dan berdoa: Zikir dan doa dapat menenangkan hati dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Bersedekah: Sedekah dapat membersihkan harta dan menumbuhkan rasa kasih sayang.
Puasa sunnah di bulan Safar bisa menjadi bentuk taqarrub (mendekatkan diri) kepada Allah SWT, serta sebagai sarana untuk membersihkan diri dari dosa-dosa kecil. Selain itu, puasa sunnah juga menjadi kesempatan untuk melatih diri dalam mengendalikan hawa nafsu dan meningkatkan kesabaran.
Dengan melaksanakan puasa bulan Safar, seorang Muslim dapat meraih pahala serta keberkahan yang besar. Semoga ibadah puasa di bulan Safar dapat meningkatkan ketakwaan dan membawa kita lebih dekat kepada Allah SWT.
Dapatkan Update Berita dan Informasi Penyaluran Zakat, Infak, dan Sedekah.
Follow us
