Perintah Berkurban Terdapat dalam Surat Ini, Simak Penjelasannya

Perintah Berkurban Terdapat dalam Surat Ini, Simak Penjelasannya

Perintah Berkurban Terdapat dalam Surat Ini, Simak Penjelasannya

22/05/2025 | Ikky Vanindy | NOV

Ibadah kurban merupakan salah satu syariat penting dalam Islam yang memiliki dasar kuat dalam Al-Qur’an. Banyak umat Muslim yang masih bertanya-tanya, perintah berkurban terdapat dalam surat apa? Untuk menjawabnya, mari kita telaah lebih dalam mengenai ayat-ayat Al-Qur’an yang menjadi landasan ibadah kurban dan bagaimana pelaksanaannya dalam kehidupan sehari-hari seorang Muslim.

1. Perintah Berkurban Terdapat dalam Surat Al-Kautsar

Salah satu dalil paling kuat yang menjadi dasar perintah kurban adalah Surat Al-Kautsar. Dalam surat pendek yang terdiri dari tiga ayat ini, Allah SWT memerintahkan Nabi Muhammad SAW untuk melaksanakan shalat dan menyembelih hewan kurban.

Ayat kedua dalam surat ini berbunyi: "Fashalli li rabbika wanhar" yang artinya, "Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu; dan berkurbanlah." Dari sini kita pahami bahwa perintah berkurban terdapat dalam surat Al-Kautsar secara jelas dan eksplisit.

Dengan demikian, tidak ada keraguan bahwa perintah berkurban terdapat dalam surat yang sangat populer ini, yang bahkan sering dibaca dalam shalat. Ayat ini menegaskan hubungan antara ibadah shalat dan penyembelihan hewan kurban sebagai bentuk pengabdian kepada Allah.

Para ulama juga sepakat bahwa perintah berkurban terdapat dalam surat ini bukan sekadar imbauan, melainkan anjuran yang sangat dianjurkan (sunnah muakkadah) bagi umat Islam yang mampu.

Surat Al-Kautsar juga mengandung pesan spiritual yang mendalam, di mana kurban merupakan bentuk rasa syukur atas nikmat yang Allah limpahkan. Maka, perintah berkurban terdapat dalam surat ini sebagai pengingat akan pentingnya berbagi dan menyembah Allah dengan penuh keikhlasan.

2. Makna Filosofis di Balik Perintah Kurban

Setelah memahami bahwa perintah berkurban terdapat dalam surat Al-Kautsar, penting juga bagi kita untuk memahami makna filosofis dari ibadah kurban itu sendiri. Kurban bukan sekadar menyembelih hewan, melainkan simbol ketundukan total kepada Allah SWT.

Ketika kita menyadari bahwa perintah berkurban terdapat dalam surat yang diturunkan sebagai bentuk penghiburan kepada Nabi Muhammad SAW, kita dapat melihat bahwa kurban juga adalah bentuk penguatan spiritual di tengah tantangan hidup.

Berkurban mengajarkan nilai-nilai keikhlasan, pengorbanan, dan solidaritas sosial. Nilai-nilai ini sangat penting dalam kehidupan umat Islam. Maka, memahami bahwa perintah berkurban terdapat dalam surat yang pendek namun padat makna, memberi motivasi lebih untuk melaksanakannya.

Selain itu, kurban adalah cara kita menunjukkan kesediaan mengorbankan hal yang berharga demi ridha Allah. Hal ini merujuk pada kisah Nabi Ibrahim AS dan Ismail AS, meskipun secara eksplisit tidak disebut dalam surat Al-Kautsar, namun berkaitan erat dengan perintah berkurban terdapat dalam surat lainnya seperti As-Saffat.

Dengan memahami dimensi spiritual dan sosial kurban, kita menjadi lebih sadar bahwa perintah berkurban terdapat dalam surat Al-Kautsar bukan sekadar perintah ritual, tapi juga instruksi moral dan sosial yang sangat relevan dengan kehidupan umat Islam.

3. Surat Lain yang Menguatkan Perintah Kurban

Meskipun perintah berkurban terdapat dalam surat Al-Kautsar, ada juga beberapa surat lain dalam Al-Qur’an yang memperkuat dan menjelaskan makna serta praktik kurban.

Salah satunya adalah Surat Al-Hajj ayat 36 yang berbunyi: "Dan telah Kami jadikan untuk kamu unta-unta itu sebagai syiar Allah, kamu memperoleh kebaikan darinya, maka sebutlah nama Allah ketika kamu menyembelihnya..." Ayat ini memperkuat bahwa perintah berkurban terdapat dalam surat Al-Hajj secara lebih terperinci mengenai teknis pelaksanaan kurban.

Selain itu, dalam Surat As-Saffat ayat 102-107, Allah menceritakan pengorbanan Nabi Ibrahim AS yang bersedia menyembelih putranya, Ismail AS, sebagai bentuk kepatuhan pada perintah Allah. Meskipun ini bersifat kisah, namun memperjelas semangat perintah berkurban terdapat dalam surat lainnya.

Kehadiran ayat-ayat tersebut menegaskan bahwa perintah berkurban terdapat dalam surat yang tersebar di beberapa bagian Al-Qur’an, menunjukkan pentingnya ibadah ini dalam Islam.

Dengan memahami seluruh konteks tersebut, kita semakin yakin bahwa perintah berkurban terdapat dalam surat yang bukan hanya membimbing secara hukum, tetapi juga memberi keteladanan dan inspirasi dalam menjalani hidup beragama.

4. Implementasi Perintah Kurban di Era Modern

Meskipun kita hidup di era modern, semangat dari perintah berkurban terdapat dalam surat Al-Kautsar dan surat-surat lainnya tetap relevan dan bisa dilaksanakan secara praktis.

Hari ini, banyak umat Muslim yang tinggal di kota besar dan tidak memiliki lahan atau waktu untuk menyembelih hewan sendiri. 

Namun itu tidak menghalangi mereka untuk melaksanakan perintah berkurban terdapat dalam surat tersebut.

Melalui lembaga-lembaga resmi seperti BAZNAS, umat Islam dapat berkurban secara online. Ini membuktikan bahwa meskipun metode berubah, semangat dari perintah berkurban terdapat dalam surat tetap bisa dijalankan.

BAZNAS menyediakan layanan kurban online yang terpercaya, efisien, dan transparan. Dengan cara ini, perintah berkurban terdapat dalam surat bisa dijalankan tanpa mengurangi nilai ibadah dan distribusinya pun merata hingga ke pelosok negeri.

Untuk itu, mari kita manfaatkan kemudahan teknologi untuk tetap menjalankan syariat. Jangan ragu untuk menunaikan kurban melalui https://baznas.go.id agar semangat perintah berkurban terdapat dalam surat benar-benar menjadi kenyataan dalam kehidupan nyata.

5. Menumbuhkan Kepedulian Sosial Melalui Kurban

Salah satu aspek penting dari perintah berkurban terdapat dalam surat adalah semangat berbagi kepada sesama, khususnya fakir miskin dan mereka yang membutuhkan.

Kurban bukan hanya ibadah individual, tetapi juga sarana membangun solidaritas sosial. Ketika kita melaksanakan perintah berkurban terdapat dalam surat Al-Kautsar dan Al-Hajj, kita turut meringankan beban sesama dan mempererat ukhuwah Islamiyah.

Melalui pembagian daging kurban, banyak masyarakat yang jarang mengonsumsi daging bisa ikut merasakan kenikmatan yang sama. Ini adalah manifestasi dari perintah berkurban terdapat dalam surat yang penuh hikmah dan keberkahan.

Dengan demikian, semakin banyak Muslim yang sadar dan melaksanakan ibadah kurban, semakin besar pula dampak sosial yang ditimbulkan. Kita tidak hanya memenuhi syariat, tetapi juga membangun masyarakat yang peduli dan sejahtera.

Untuk itu, mari salurkan kurban dan sedekah melalui BAZNAS RI. Selain melaksanakan perintah berkurban terdapat dalam surat, kita juga memperluas manfaatnya kepada saudara-saudara kita di berbagai pelosok negeri.

BAZNAS memberi kemudahan untuk masyarakat yang ingin berkurban. Caranya mudah, Anda bisa mengunjungi link Kurban BAZNAS lalu ikuti petunjuknya.

Dapatkan Update Berita dan Informasi Penyaluran Zakat, Infak, dan Sedekah.

Follow us

Copyright © 2025 BAZNAS

Kebijakan Privasi   |   Syarat & Ketentuan   |   FAQ