Perintah Berkurban Surat Al Kautsar Ayat 2 dan Maknanya

Perintah Berkurban Surat Al Kautsar Ayat 2 dan Maknanya

Perintah Berkurban Surat Al Kautsar Ayat 2 dan Maknanya

05/06/2025 | Adam Fakhrian | NOV

Setiap kali menjelang Idul Adha, umat Islam di seluruh dunia kembali diingatkan akan pentingnya berkurban. Ibadah ini bukan hanya sekadar menyembelih hewan, tetapi merupakan bentuk pengabdian kepada Allah SWT. Salah satu dalil kuat yang menjadi landasan ibadah kurban adalah perintah berkurban surat Al Kautsar ayat 2, yang berbunyi, "Maka dirikanlah salat karena Tuhanmu; dan berkurbanlah" (QS. Al-Kautsar: 2). Ayat ini mengandung makna mendalam tentang kepatuhan dan rasa syukur atas nikmat Allah SWT. Oleh karena itu, dalam artikel ini, kita akan mengupas lebih dalam mengenai perintah berkurban surat Al Kautsar ayat 2 dan apa saja hikmah serta tuntunan yang terkandung di dalamnya.

Makna dan Tafsir Perintah Berkurban Surat Al Kautsar Ayat 2

Ayat kedua dalam Surah Al-Kautsar adalah salah satu ayat pendek namun sarat makna. Perintah berkurban surat Al Kautsar ayat 2 bukan hanya sekadar anjuran ritual, tetapi juga perintah langsung dari Allah SWT kepada Rasulullah SAW, dan secara umum kepada seluruh umat Islam.

Menurut tafsir Ibnu Katsir, perintah berkurban surat Al Kautsar ayat 2 merupakan bentuk syukur atas nikmat yang luar biasa. Dalam konteks ini, nikmat tersebut adalah al-Kautsar itu sendiri, yaitu limpahan kebaikan dari Allah.

Tafsir Al-Jalalain juga menekankan bahwa perintah berkurban surat Al Kautsar ayat 2 menegaskan dua bentuk ibadah utama: salat dan kurban. Ini menunjukkan betapa pentingnya kurban sebagai bentuk ibadah fisik dan sosial.

Para ulama seperti Imam Qurtubi menjelaskan bahwa perintah berkurban surat Al Kautsar ayat 2 adalah bentuk pembeda antara umat Islam dan kaum musyrikin. Kurban menjadi simbol tauhid dan keikhlasan kepada Allah.

Dengan memahami tafsir ini, kita bisa menyadari bahwa perintah berkurban surat Al Kautsar ayat 2 bukan hanya kewajiban tahunan, melainkan bentuk nyata kecintaan dan ketaatan kepada Allah SWT.

Kaitan Perintah Berkurban Surat Al Kautsar Ayat 2 dengan Sejarah Kurban

Untuk memahami lebih dalam perintah berkurban surat Al Kautsar ayat 2, kita juga perlu menilik kembali sejarah kurban dalam Islam. Perintah ini memiliki akar kuat dari kisah Nabi Ibrahim AS yang siap mengorbankan putranya sebagai bentuk ketaatan.

Dalam Surah Ash-Shaffat ayat 102-107, Allah menceritakan kisah Nabi Ibrahim yang diperintahkan untuk menyembelih Ismail. Kisah ini menjadi dasar pelaksanaan kurban dan memperkuat makna dari perintah berkurban surat Al Kautsar ayat 2.

Dengan turunnya Surah Al-Kautsar, Allah menegaskan kembali pentingnya kurban dalam syariat Islam. Perintah berkurban surat Al Kautsar ayat 2 menjadi bentuk lanjutan dan peneguhan dari ketaatan Nabi Ibrahim.

Kurban juga menjadi syariat universal yang dilakukan oleh umat terdahulu. Maka, perintah berkurban surat Al Kautsar ayat 2 menegaskan kesinambungan ajaran tauhid dari generasi ke generasi.

Melalui kisah dan sejarah ini, kita bisa melihat bahwa perintah berkurban surat Al Kautsar ayat 2 bukan hanya perintah biasa, tapi mengandung nilai historis dan spiritual yang sangat tinggi.

Implementasi Perintah Berkurban Surat Al Kautsar Ayat 2 dalam Kehidupan Muslim

Menjalankan perintah berkurban surat Al Kautsar ayat 2 dalam kehidupan sehari-hari tidak hanya terbatas pada menyembelih hewan saat Idul Adha. Ia juga mencakup bagaimana seseorang menyiapkan diri secara mental, spiritual, dan finansial untuk menjalankan ibadah tersebut.

Muslim yang mampu secara finansial diwajibkan untuk melaksanakan kurban. Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah SAW: "Barang siapa yang memiliki kemampuan namun tidak berkurban, maka janganlah ia mendekati tempat salat kami" (HR. Ahmad dan Ibnu Majah). Ini sejalan dengan semangat perintah berkurban surat Al Kautsar ayat 2.

Selain itu, perintah berkurban surat Al Kautsar ayat 2 juga mengajarkan nilai sosial. Daging kurban dibagikan kepada fakir miskin, tetangga, dan kerabat, mencerminkan semangat berbagi dan mempererat silaturahmi.

Pelaksanaan kurban secara kolektif di masyarakat juga mencerminkan kepatuhan terhadap perintah berkurban surat Al Kautsar ayat 2. Kurban menjadi sarana membangun solidaritas sosial dan ukhuwah Islamiyah.

Dengan demikian, perintah berkurban surat Al Kautsar ayat 2 tidak hanya relevan dalam konteks ibadah personal, tetapi juga dalam membangun masyarakat yang lebih peduli dan sejahtera.

Hikmah dan Keutamaan Perintah Berkurban Surat Al Kautsar Ayat 2

Menjalankan perintah berkurban surat Al Kautsar ayat 2 memiliki berbagai hikmah dan keutamaan yang luar biasa. Pertama, ia adalah bentuk ibadah yang sangat dicintai Allah SWT pada hari-hari Tasyriq.

Kedua, perintah berkurban surat Al Kautsar ayat 2 melatih keikhlasan. Kurban tidak hanya tentang menyembelih hewan, tapi juga menyembelih ego dan hawa nafsu demi kepatuhan kepada Allah.

Ketiga, kurban menjadi penghapus dosa. Dalam hadits riwayat Tirmidzi disebutkan bahwa pada setiap helai bulu hewan kurban terdapat pahala. Ini menunjukkan bahwa perintah berkurban surat Al Kautsar ayat 2 adalah kesempatan besar untuk mendapatkan rahmat.

Keempat, kurban mengajarkan kesabaran dan pengorbanan, sebagaimana yang diteladankan oleh Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail. Hal ini menguatkan makna dari perintah berkurban surat Al Kautsar ayat 2.

Kelima, kurban memperkuat rasa syukur atas nikmat yang diberikan Allah. Dengan menjalankan perintah berkurban surat Al Kautsar ayat 2, seorang Muslim diingatkan untuk tidak lalai terhadap rezeki dan berkah yang ia miliki.

Dari uraian di atas, jelaslah bahwa perintah berkurban surat Al Kautsar ayat 2 merupakan perintah yang sangat mulia. Ia bukan hanya mengandung aspek ibadah semata, tetapi juga menyentuh sisi sosial, spiritual, dan moral umat Islam.

Dengan memahami tafsir dan implementasinya, kita sebagai Muslim seharusnya tidak ragu untuk melaksanakan perintah berkurban surat Al Kautsar ayat 2 dengan sebaik-baiknya. Kurban adalah salah satu bentuk penghambaan yang paling nyata dan mulia.

Marilah kita jadikan momen Idul Adha sebagai sarana meningkatkan keimanan dan kepedulian. Semoga Allah menerima ibadah kita dan menjadikan kita hamba-Nya yang taat terhadap perintah berkurban surat Al Kautsar ayat 2.

BAZNAS memberi kemudahan untuk masyarakat yang ingin berkurban. Caranya mudah, Anda bisa mengunjungi link Kurban BAZNAS lalu ikuti petunjuknya. 

Dapatkan Update Berita dan Informasi Penyaluran Zakat, Infak, dan Sedekah.

Follow us

Copyright © 2025 BAZNAS

Kebijakan Privasi   |   Syarat & Ketentuan   |   FAQ