.jpg)
Perbedaan Safar dan Muharram: 5 Fakta Penting yang Wajib Anda Tahu
Perbedaan Safar dan Muharram: 5 Fakta Penting yang Wajib Anda Tahu
08/08/2025 | Humas BAZNASDalam kalender hijriah, setiap bulan memiliki keutamaan, sejarah, dan makna yang khas. Dua di antaranya adalah bulan Muharram dan Safar. Banyak umat Islam yang masih kurang memahami perbedaan Safar dan Muharram, padahal kedua bulan ini memiliki sejarah yang sangat berbeda, baik dari segi hukum, amalan, maupun peristiwa yang terjadi di dalamnya.
Artikel ini akan membahas secara lengkap perbedaan Safar dan Muharram dari lima aspek penting, sehingga kita dapat memanfaatkannya untuk meningkatkan keimanan dan menghindari kesalahpahaman yang kerap beredar di masyarakat.
1. Asal Usul dan Posisi dalam Kalender Hijriah
Salah satu cara memahami perbedaan Safar dan Muharram adalah dengan melihat asal usul nama serta posisinya dalam kalender hijriah.
Bulan Muharram adalah bulan pertama dalam kalender hijriah, dinamakan demikian karena berasal dari kata “haram” yang berarti suci atau terlarang. Allah SWT telah menjadikan Muharram sebagai salah satu dari empat bulan haram di mana umat Islam dilarang memulai peperangan, kecuali dalam keadaan terpaksa. Dalam Al-Qur'an surat At-Taubah ayat 36 disebutkan tentang larangan berperang di bulan-bulan haram, termasuk Muharram.
Sedangkan bulan Safar adalah bulan kedua dalam kalender hijriah, setelah Muharram. Kata “Safar” berasal dari kata “shifr” yang berarti kosong. Sebagian ahli sejarah menjelaskan bahwa dinamakan demikian karena pada zaman jahiliah, masyarakat Arab sering meninggalkan rumah mereka untuk berperang atau berdagang, sehingga perkampungan menjadi kosong.
Dengan demikian, perbedaan Safar dan Muharram dari segi posisi sangat jelas: Muharram berada di awal tahun hijriah dan termasuk bulan haram, sedangkan Safar berada setelahnya dan tidak termasuk bulan haram.
2. Status sebagai Bulan Haram
Fakta kedua yang membedakan antara keduanya adalah statusnya dalam syariat Islam. Perbedaan Safar dan Muharram ini cukup signifikan dalam kaitannya dengan hukum berperang dan beramal.
Bulan Muharram termasuk dalam kategori bulan haram, bersama dengan Dzulqa’dah, Dzulhijjah, dan Rajab. Di bulan ini, umat Islam dianjurkan memperbanyak ibadah, memperkuat silaturahmi, dan menjauhi segala bentuk dosa. Nabi Muhammad SAW bahkan menyebut Muharram sebagai “Syahrullah” atau bulan Allah yang penuh kemuliaan.
Sementara itu, bulan Safar bukanlah bulan haram. Tidak ada larangan khusus untuk berperang atau melakukan aktivitas tertentu di bulan ini. Sayangnya, di sebagian masyarakat masih ada anggapan bahwa bulan Safar adalah bulan sial, padahal anggapan tersebut tidak memiliki dasar dalam Islam. Rasulullah SAW bahkan menegaskan dalam hadits riwayat Bukhari dan Muslim bahwa tidak ada kesialan yang terkait dengan bulan Safar.
Karena itu, perbedaan Safar dan Muharram dari sisi hukum adalah bahwa Muharram memiliki keutamaan khusus sebagai bulan haram, sedangkan Safar tidak memiliki status tersebut, meskipun tetap menjadi waktu yang baik untuk beramal.
3. Amalan yang Dianjurkan
Bila dilihat dari sisi amalan, perbedaan Safar dan Muharram juga sangat terlihat.
Di bulan Muharram, amalan yang paling dianjurkan adalah puasa sunnah, terutama pada tanggal 9 dan 10 Muharram yang dikenal sebagai Puasa Tasu’a dan Puasa Asyura. Rasulullah SAW bersabda bahwa puasa Asyura dapat menghapus dosa setahun yang lalu (HR. Muslim). Selain itu, memperbanyak sedekah, membaca Al-Qur’an, dan bertaubat juga menjadi amalan utama di bulan ini.
Di bulan Safar, tidak ada amalan khusus yang disyariatkan secara spesifik seperti di Muharram. Namun, kita dianjurkan untuk memperbanyak ibadah umum seperti shalat sunnah, sedekah, dan doa perlindungan kepada Allah. Justru pada bulan ini penting untuk meluruskan akidah dengan meninggalkan kepercayaan takhayul yang mengaitkan Safar dengan nasib buruk.
Jadi, perbedaan Safar dan Muharram dari sisi amalan adalah bahwa Muharram memiliki anjuran ibadah khusus yang disebutkan dalam hadits, sementara Safar tidak, tetapi tetap menjadi kesempatan untuk memperbanyak amal kebaikan.
4. Peristiwa Penting yang Terjadi
Sejarah juga menjadi salah satu pembeda utama. Perbedaan Safar dan Muharram bisa dilihat dari peristiwa-peristiwa besar yang pernah terjadi di masing-masing bulan.
Di bulan Muharram, salah satu peristiwa paling bersejarah adalah hijrahnya Nabi Muhammad SAW dari Mekah ke Madinah yang menjadi awal penanggalan hijriah. Selain itu, pada tanggal 10 Muharram, banyak peristiwa penting yang terjadi, seperti diselamatkannya Nabi Musa AS dari Firaun.
Sementara itu, bulan Safar memiliki catatan sejarah seperti terjadinya Perang Khaibar pada tahun ke-7 Hijriah. Selain itu, ada juga peristiwa Rasulullah SAW jatuh sakit menjelang wafatnya yang terjadi di bulan Safar. Namun, peristiwa-peristiwa ini tidak dijadikan dasar untuk menjadikan Safar sebagai bulan sial, karena Islam tidak mengajarkan keyakinan tersebut.
Dengan demikian, perbedaan Safar dan Muharram dari sisi sejarah menunjukkan bahwa Muharram lebih identik dengan peristiwa yang menandai kemenangan dan penyelamatan, sementara Safar memiliki peristiwa penting yang lebih beragam.
5. Mitos dan Kesalahpahaman di Masyarakat
Poin terakhir yang tak kalah penting adalah tentang mitos yang beredar. Perbedaan Safar dan Muharram juga dapat dilihat dari pandangan masyarakat terhadap kedua bulan ini.
Bulan Muharram umumnya dihormati dan dimuliakan oleh umat Islam. Namun, ada sebagian tradisi yang mengaitkan bulan ini dengan larangan menikah atau bepergian, meski tidak ada dalil kuat yang mendukung hal tersebut.
Sedangkan bulan Safar sering disalahpahami sebagai bulan sial. Di beberapa daerah, masyarakat percaya bahwa banyak musibah terjadi pada bulan ini, sehingga mereka melakukan ritual tolak bala yang tidak diajarkan dalam Islam. Padahal, Rasulullah SAW sudah menegaskan dalam hadits bahwa tidak ada kesialan di bulan Safar, dan segala takdir berasal dari Allah SWT.
Oleh karena itu, perbedaan Safar dan Muharram dari sisi mitos adalah bahwa Muharram lebih dihormati, sementara Safar sering disalahpahami. Tugas kita adalah meluruskan pemahaman ini agar tidak terjerumus pada keyakinan yang bertentangan dengan tauhid.
Memahami perbedaan Safar dan Muharram sangat penting agar kita dapat menempatkan kedua bulan ini sesuai dengan ajaran Islam. Muharram adalah bulan haram yang penuh keutamaan dan dianjurkan untuk memperbanyak ibadah khusus, sedangkan Safar adalah bulan kedua yang tidak memiliki larangan khusus, namun tetap menjadi kesempatan untuk beramal saleh dan meluruskan akidah.
Dengan memahami perbedaan Safar dan Muharram, kita bisa menghindari mitos dan takhayul, serta memanfaatkan setiap bulan hijriah sebagai momentum meningkatkan keimanan dan ketaatan kepada Allah SWT.
Dapatkan Update Berita dan Informasi Penyaluran Zakat, Infak, dan Sedekah.
Follow us
