
Perbedaan Kurban dan Akikah yang Sering Disalahpahami Umat Islam
Perbedaan Kurban dan Akikah yang Sering Disalahpahami Umat Islam
04/06/2025 | Azra Salsabila | NOVSebagai umat Islam, memahami syariat dan tata cara ibadah merupakan bagian penting dari keimanan. Dua ibadah yang sering kali dianggap serupa, padahal memiliki hukum dan maksud yang berbeda adalah kurban dan akikah. Tidak sedikit masyarakat Muslim yang masih keliru dalam membedakan antara keduanya. Oleh karena itu, artikel ini akan membahas secara lengkap tentang perbedaan kurban dan akikah agar tidak lagi terjadi kesalahan persepsi dalam pelaksanaannya.
Makna dan Hukum Dasar Kurban dan Akikah
Hal pertama yang perlu diketahui mengenai perbedaan kurban dan akikah adalah dari segi makna dan hukumnya. Kurban berasal dari kata qurban yang berarti mendekatkan diri kepada Allah melalui penyembelihan hewan pada hari-hari tertentu di bulan Dzulhijjah.
Sementara itu, akikah berasal dari bahasa Arab al-‘aqiqah yang berarti menyembelih hewan sebagai bentuk syukur atas kelahiran anak.
Perbedaan kurban dan akikah dari segi hukum pun sangat jelas. Kurban disyariatkan bagi Muslim yang mampu dan dilakukan pada waktu tertentu, yakni tanggal 10 hingga 13 Dzulhijjah. Hukumnya sunnah muakkadah, bahkan menurut sebagian ulama, wajib bagi yang mampu. Sedangkan akikah adalah sunnah muakkadah yang dilaksanakan pada hari ketujuh kelahiran anak, sebagai wujud syukur kepada Allah SWT.
Dari definisi tersebut, kita bisa menyimpulkan bahwa perbedaan kurban dan akikah terletak pada tujuan ibadah dan momentumnya. Kurban dilakukan untuk memperingati pengorbanan Nabi Ibrahim AS, sedangkan akikah adalah bentuk rasa syukur orang tua atas kelahiran buah hati.
Lebih jauh lagi, perbedaan kurban dan akikah juga tampak dari aspek waktu dan fleksibilitasnya. Kurban hanya bisa dilakukan pada hari-hari tasyrik, sementara akikah bisa dilakukan jika tidak memungkinkan pada hari ketujuh, maka boleh ditunda hingga waktu yang memungkinkan, asalkan tetap dalam masa balita.
Dengan memahami aspek hukum dan makna masing-masing, kita dapat menghindari kebingungan dalam mengamalkan dua bentuk ibadah yang agung ini. Penting untuk menyadari bahwa meskipun keduanya melibatkan penyembelihan hewan, perbedaan kurban dan akikah sangat signifikan dan perlu diketahui oleh umat Islam.
Jenis dan Jumlah Hewan yang Disyariatkan
Salah satu perbedaan kurban dan akikah yang juga penting adalah jenis dan jumlah hewan yang disyariatkan untuk masing-masing ibadah. Dalam ibadah kurban, hewan yang boleh disembelih meliputi kambing, domba, sapi, dan unta. Untuk satu ekor kambing atau domba hanya berlaku untuk satu orang, sementara satu ekor sapi atau unta bisa untuk tujuh orang.
Sementara itu, dalam akikah, hewan yang disyariatkan adalah kambing atau domba saja. Untuk anak laki-laki dianjurkan dua ekor kambing, sedangkan untuk anak perempuan cukup satu ekor kambing. Perbedaan kurban dan akikah dari jumlah hewan ini menunjukkan adanya keunikan masing-masing ibadah dan mencerminkan kebijaksanaan dalam pelaksanaan syariat Islam.
Selain itu, perbedaan kurban dan akikah juga terlihat dari segi ketentuan fisik hewan. Hewan kurban harus memenuhi syarat umur dan bebas dari cacat. Sementara dalam akikah, meskipun hewan yang disembelih juga harus sehat, tetapi tidak seketat ketentuan hewan kurban dalam hal umur dan kondisi.
Ketika memilih hewan untuk kurban atau akikah, penting bagi umat Islam untuk memahami perbedaan kurban dan akikah agar tidak salah dalam niat dan pelaksanaan. Misalnya, tidak dibenarkan menggunakan satu kambing untuk dua anak laki-laki dalam akikah, karena aturan syariat sudah menetapkan jumlahnya.
Maka dari itu, umat Islam diimbau untuk berkonsultasi dengan ustaz atau tokoh agama jika masih ragu dengan peraturan seputar penyembelihan. Mengetahui perbedaan kurban dan akikah membantu kita menjalankan ibadah dengan penuh kesadaran dan keikhlasan.
Waktu Pelaksanaan dan Tata Cara
Perbedaan yang sangat mencolok antara kurban dan akikah juga terdapat pada waktu pelaksanaan dan tata caranya. Kurban hanya dapat dilakukan mulai tanggal 10 Dzulhijjah (Idul Adha) hingga 13 Dzulhijjah (hari tasyrik). Pelaksanaan di luar waktu tersebut tidak dianggap sebagai ibadah kurban.
Sebaliknya, akikah disunnahkan dilakukan pada hari ketujuh kelahiran anak. Namun apabila belum mampu, boleh dilaksanakan pada hari ke-14, ke-21, atau bahkan kapan saja selama anak belum baligh. Ini menjadi salah satu perbedaan kurban dan akikah yang penting dalam praktik ibadah umat Islam.
Dalam hal tata cara, kurban disembelih setelah salat Idul Adha. Sedangkan akikah tidak terikat dengan salat tertentu dan bisa dilakukan kapan saja sepanjang hari. Penyembelihan hewan akikah juga disertai dengan pemberian nama dan pencukuran rambut anak, yang tidak ada dalam pelaksanaan kurban.
Perbedaan kurban dan akikah ini menunjukkan bahwa akikah memiliki dimensi keluarga dan kelahiran, sementara kurban bersifat sosial dan umum. Oleh karena itu, umat Islam perlu menyesuaikan niat dan pelaksanaan sesuai syariat masing-masing ibadah.
Dengan memahami waktu dan tata cara yang benar, umat Islam dapat lebih maksimal dalam melaksanakan ibadah kepada Allah SWT. Pengetahuan tentang perbedaan kurban dan akikah ini menjadi bentuk penghormatan terhadap aturan agama yang penuh hikmah.
Pembagian Daging dan Pengolahan Makanan
Salah satu aspek teknis yang sering disalahpahami dalam perbedaan kurban dan akikah adalah soal pembagian daging. Dalam ibadah kurban, daging dibagikan dalam keadaan mentah dan tidak boleh semuanya dikonsumsi oleh yang berkurban. Pembagiannya dibagi menjadi tiga: sepertiga untuk fakir miskin, sepertiga untuk kerabat dan tetangga, dan sepertiga untuk yang berkurban sendiri.
Sedangkan dalam akikah, daging hewan yang disembelih dianjurkan untuk dimasak terlebih dahulu sebelum dibagikan. Tradisi ini sering dilakukan dalam bentuk kenduri atau syukuran keluarga. Hal ini menjadi perbedaan kurban dan akikah yang khas dan menunjukkan fungsi sosial dari masing-masing ibadah.
Umat Islam tidak boleh keliru dalam pelaksanaan pembagian ini. Menyamakan pembagian daging kurban dengan akikah atau sebaliknya bisa menyebabkan pelanggaran terhadap sunnah Nabi SAW. Oleh karena itu, penting bagi kita memahami perbedaan kurban dan akikah secara menyeluruh.
Dalam praktik sehari-hari, masyarakat Muslim sering menggelar acara akikah dengan mengundang tetangga dan saudara untuk menikmati hidangan bersama. Sementara kurban lebih menekankan pada distribusi kepada fakir miskin. Perbedaan ini memperjelas bahwa perbedaan kurban dan akikah tidak hanya terletak pada niat, tetapi juga teknis pelaksanaan.
Dengan mengamalkan pembagian daging sesuai tuntunan, kita bisa menjalankan ibadah ini dengan penuh keberkahan. Mengetahui perbedaan kurban dan akikah membuat umat Islam lebih teliti dalam pelaksanaan ibadah yang mulia ini.
Hikmah dan Tujuan Ibadah Kurban dan Akikah
Setiap ibadah dalam Islam pasti memiliki tujuan dan hikmah. Begitu pula dengan kurban dan akikah, yang masing-masing mengandung nilai spiritual dan sosial. Kurban mengingatkan kita pada kisah pengorbanan Nabi Ibrahim AS dan Ismail AS, serta menjadi sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah dan berbagi dengan sesama.
Sementara akikah bertujuan sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah SWT atas anugerah kelahiran anak. Pelaksanaannya juga mengandung doa dan harapan agar anak tumbuh menjadi pribadi yang saleh dan bermanfaat bagi umat. Dalam hal ini, perbedaan kurban dan akikah menunjukkan nilai-nilai khas yang dibawa oleh masing-masing ibadah.
Melalui perbedaan kurban dan akikah, kita diajarkan untuk senantiasa menyadari bahwa ibadah bukan sekadar ritual, melainkan sarana untuk menumbuhkan ketaatan dan kepedulian sosial. Kurban menumbuhkan semangat berbagi dan solidaritas, sedangkan akikah memperkuat ikatan kekeluargaan dan rasa syukur.
Lebih jauh lagi, perbedaan kurban dan akikah juga menegaskan bahwa Islam adalah agama yang mengatur segala aspek kehidupan umat, termasuk dalam hal ibadah yang berkaitan dengan penyembelihan hewan. Setiap ibadah memiliki waktu, tata cara, dan niat yang harus dipenuhi sesuai dengan ajaran Nabi SAW.
Oleh karena itu, penting bagi umat Islam untuk terus belajar dan memperdalam ilmu agama, termasuk memahami perbedaan kurban dan akikah. Dengan begitu, ibadah yang dilakukan akan lebih bermakna dan sesuai dengan tuntunan syariat.
Kesimpulannya, perbedaan kurban dan akikah sangat mendasar dan penting untuk dipahami oleh umat Islam. Meskipun keduanya melibatkan penyembelihan hewan, tujuan, waktu pelaksanaan, jenis hewan, serta tata cara pembagiannya sangat berbeda. Dengan memahami perbedaan ini, kita bisa menjalankan ibadah dengan lebih khusyuk dan sesuai dengan sunnah Rasulullah SAW.
Sebagai umat Islam, sudah menjadi kewajiban kita untuk mengamalkan ibadah dengan niat yang benar dan ilmu yang cukup. Jangan sampai kekeliruan dalam memahami perbedaan kurban dan akikah membuat kita lalai atau menyimpang dari ajaran Islam.
Semoga artikel ini dapat memberikan pencerahan bagi kita semua, serta menjadi pengingat bahwa Islam adalah agama yang sempurna, mengatur segala aspek kehidupan dengan hikmah dan keadilan. Mari terus belajar, memahami, dan mengamalkan ajaran Islam secara menyeluruh.
BAZNAS memberi kemudahan untuk masyarakat yang ingin berkurban. Caranya mudah, Anda bisa mengunjungi link Kurban BAZNAS lalu ikuti petunjuknya.
Dapatkan Update Berita dan Informasi Penyaluran Zakat, Infak, dan Sedekah.
Follow us
