Pemotongan Sapi Kurban Wajib Mengikuti Aturan Ini, Jangan Abaikan

Pemotongan Sapi Kurban Wajib Mengikuti Aturan Ini, Jangan Abaikan

Pemotongan Sapi Kurban Wajib Mengikuti Aturan Ini, Jangan Abaikan

10/06/2025 | Meisa | NOV

Dalam menyambut hari raya Idul Adha, umat Islam di seluruh dunia bersiap untuk melaksanakan ibadah kurban sebagai bentuk ketaatan dan kepedulian sosial. Salah satu ibadah yang sangat dianjurkan ini dilakukan dengan menyembelih hewan kurban, salah satunya adalah sapi. Namun, penting untuk diketahui bahwa pemotongan sapi kurban tidak bisa dilakukan secara sembarangan. Ada aturan syariat dan etika yang harus ditaati agar ibadah ini sah dan membawa berkah.

Mengapa Pemotongan Sapi Kurban Harus Sesuai Aturan Syariat?

Setiap pemotongan sapi kurban dalam Islam tidak hanya dimaksudkan sebagai proses menyembelih hewan, tetapi juga merupakan bentuk ibadah yang harus memenuhi rukun dan syarat tertentu. Oleh karena itu, penting bagi setiap Muslim untuk memahami tata cara pemotongan sapi kurban yang benar agar kurban diterima oleh Allah SWT.

Salah satu aturan dasar dalam pemotongan sapi kurban adalah pelaksanaannya harus dilakukan oleh orang yang memahami fiqih kurban. Penyembelih harus merupakan seorang Muslim, baligh, dan berakal, serta mengetahui cara penyembelihan yang sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW. Ini menjadi hal yang sangat penting agar pemotongan sapi kurban tidak hanya sah secara hukum, tetapi juga penuh dengan nilai ibadah.

Selain itu, pemotongan sapi kurban wajib dilakukan pada waktu yang telah ditentukan, yaitu setelah shalat Idul Adha pada tanggal 10 Dzulhijjah hingga hari tasyrik terakhir, yaitu tanggal 13 Dzulhijjah. Jika dilakukan sebelum waktunya, maka kurban dianggap tidak sah dan hanya menjadi sembelihan biasa.

Hal lain yang harus diperhatikan dalam pemotongan sapi kurban adalah niat yang tulus ikhlas karena Allah SWT. Tanpa niat yang benar, penyembelihan tidak akan memiliki nilai ibadah. Oleh karena itu, setiap Muslim hendaknya memperbaharui niatnya sebelum melakukan pemotongan sapi kurban agar sesuai dengan ajaran agama.

Tidak kalah penting, pemotongan sapi kurban juga harus memperhatikan aspek etika, seperti tidak menyiksa hewan sebelum disembelih dan memastikan bahwa alat yang digunakan tajam agar hewan tidak tersiksa. Prinsip kasih sayang terhadap makhluk hidup sangat ditekankan dalam Islam, termasuk dalam proses kurban.

Prosedur Pemotongan Sapi Kurban Menurut Islam

Agar pemotongan sapi kurban berjalan sesuai dengan syariat, ada beberapa tahapan penting yang harus diperhatikan. Tahapan-tahapan ini tidak hanya bersifat teknis, tetapi juga spiritual, karena mencerminkan ketaatan dan kepatuhan kepada perintah Allah SWT.

Pertama, sebelum dilakukan pemotongan sapi kurban, hewan harus diperiksa kesehatannya. Sapi harus dalam kondisi sehat, tidak cacat, cukup umur (minimal dua tahun), dan tidak memiliki penyakit. Ini sesuai dengan anjuran Rasulullah SAW yang melarang menyembelih hewan yang buta, pincang, atau kurus parah.

Kedua, dalam pemotongan sapi kurban, sapi harus dibaringkan dengan posisi miring ke sisi kiri dan kepala menghadap kiblat. Penyembelih kemudian mengucapkan basmalah dan takbir sebelum memotong tiga saluran penting di leher: tenggorokan, saluran napas, dan pembuluh darah utama.

Ketiga, alat yang digunakan dalam pemotongan sapi kurban harus tajam agar proses penyembelihan berlangsung cepat dan hewan tidak merasa sakit berlarut-larut. Islam sangat memperhatikan adab terhadap hewan, sehingga penyembelih harus memastikan pisau tidak tumpul dan tidak menyembelih di hadapan hewan lainnya.

Keempat, setelah pemotongan sapi kurban selesai, darah harus dibiarkan keluar seluruhnya sebelum hewan dikuliti atau dipotong. Ini penting untuk menjaga kualitas daging dan menghindari risiko penyakit. Darah yang keluar juga menandai selesainya proses penyembelihan secara sempurna.

Kelima, hasil dari pemotongan sapi kurban kemudian dibagikan sesuai dengan ketentuan syariat: sepertiga untuk fakir miskin, sepertiga untuk keluarga dan kerabat, dan sepertiga boleh disimpan atau dibagikan kepada yang lain. Pembagian ini menunjukkan semangat berbagi dan kepedulian sosial dalam ibadah kurban.

BAZNAS dan Standar Pemotongan Sapi Kurban yang Sesuai Syariat

Sebagai lembaga resmi yang ditunjuk pemerintah, BAZNAS memiliki tanggung jawab besar dalam memastikan pemotongan sapi kurban dilakukan sesuai dengan syariat. Dalam setiap penyelenggaraan program kurban, BAZNAS selalu berkomitmen menjaga kualitas dan kepatuhan terhadap ajaran Islam.

BAZNAS bekerja sama dengan peternakan dan rumah potong hewan (RPH) yang telah tersertifikasi halal oleh MUI dan diawasi oleh Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH). Dengan demikian, setiap pemotongan sapi kurban yang dilakukan melalui BAZNAS dijamin sesuai dengan standar kehalalan dan keamanan pangan.

Tim pelaksana pemotongan sapi kurban di BAZNAS terdiri dari tenaga profesional yang telah mendapatkan pelatihan khusus. Mereka memahami tata cara penyembelihan sesuai syariat, serta menjaga kebersihan dan kesehatan selama proses berlangsung. Ini memberikan jaminan kepada masyarakat bahwa ibadah kurban mereka dilaksanakan secara benar.

Tidak hanya itu, pemotongan sapi kurban di BAZNAS juga dilakukan dengan penuh tanggung jawab sosial. Daging kurban yang dihasilkan disalurkan kepada masyarakat miskin, terutama di daerah terpencil, terluar, dan terdampak bencana. Ini menjadikan ibadah kurban lebih berdampak luas dan bermanfaat.

Selain aspek teknis, BAZNAS juga menyediakan laporan penyembelihan secara transparan kepada setiap pekurban. Mulai dari dokumentasi proses pemotongan sapi kurban, hingga laporan distribusi daging. Ini membuktikan bahwa BAZNAS menjalankan amanah umat Islam dengan penuh integritas dan tanggung jawab.

Tips Memastikan Pemotongan Sapi Kurban Sesuai Syariat

Bagi umat Islam yang ingin memastikan pemotongan sapi kurban berjalan sesuai dengan tuntunan agama, ada beberapa tips yang bisa diikuti. Pertama, pilih lembaga atau panitia kurban yang terpercaya dan memiliki pengalaman dalam pelaksanaan ibadah kurban.

Kredibilitas lembaga sangat menentukan kualitas dan keabsahan kurban.

Kedua, pastikan bahwa hewan yang akan disembelih telah memenuhi syarat sah kurban. Sapi harus cukup umur, sehat, dan tidak memiliki cacat. Ini merupakan syarat mutlak agar pemotongan sapi kurban sah dan diterima oleh Allah SWT.

Ketiga, perhatikan jadwal dan waktu pelaksanaan. Jangan sampai pemotongan sapi kurban dilakukan sebelum shalat Idul Adha karena akan membuatnya tidak sah. Waktu penyembelihan harus berada dalam rentang 10 hingga 13 Dzulhijjah.

Keempat, bagi yang tidak menyembelih sendiri, sebaiknya tetap mengikuti proses penyembelihan atau memantau laporan resmi dari panitia. Dengan begitu, umat bisa memastikan bahwa pemotongan sapi kurban dilakukan sesuai dengan syariat dan etika Islam.
Kelima, niatkan kurban semata-mata karena Allah dan bukan untuk pamer atau gengsi. Ikhlas menjadi kunci utama dalam setiap ibadah, termasuk pemotongan sapi kurban. Jangan sampai niat baik tercemar oleh kepentingan duniawi.

Ibadah kurban merupakan amalan mulia yang memiliki dimensi spiritual dan sosial. Oleh karena itu, sangat penting bagi setiap Muslim untuk memperhatikan tata cara pemotongan sapi kurban agar sah, berkah, dan bernilai ibadah. Memahami dan melaksanakan penyembelihan sesuai aturan syariat adalah bentuk ketaatan kepada Allah SWT dan kepedulian terhadap sesama.

BAZNAS menjadi salah satu pilihan terbaik dalam menjamin bahwa pemotongan sapi kurban dilakukan dengan cara yang benar. Profesionalisme, transparansi, dan kepatuhan terhadap syariat menjadikan BAZNAS sebagai mitra terpercaya dalam ibadah kurban.

Mari laksanakan pemotongan sapi kurban dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab. Pastikan setiap langkah sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW. Semoga Allah SWT menerima kurban kita, memberikan keberkahan, dan menjadikannya sebagai jalan mendekatkan diri kepada-Nya. Aamiin.

BAZNAS memberi kemudahan untuk masyarakat yang ingin berkurban. Caranya mudah, Anda bisa mengunjungi link Kurban BAZNAS lalu ikuti petunjuknya. 

Dapatkan Update Berita dan Informasi Penyaluran Zakat, Infak, dan Sedekah.

Follow us

Copyright © 2025 BAZNAS

Kebijakan Privasi   |   Syarat & Ketentuan   |   FAQ