Panduan Sholat Safar Lengkap: Tata Cara, Niat, dan Waktu Terbaik

Panduan Sholat Safar Lengkap: Tata Cara, Niat, dan Waktu Terbaik

Panduan Sholat Safar Lengkap: Tata Cara, Niat, dan Waktu Terbaik

15/09/2025 | Humas BAZNAS

Dalam ajaran Islam, Allah SWT memberikan keringanan bagi umat-Nya dalam melaksanakan ibadah ketika menghadapi kondisi tertentu, salah satunya saat melakukan perjalanan jauh atau disebut safar. Keringanan tersebut berupa qashar (meringkas sholat) dan jamak (menggabungkan sholat). Agar tidak salah dalam praktiknya, penting bagi setiap muslim memahami Panduan Sholat Safar secara menyeluruh.

Melalui Panduan Sholat Safar ini, umat Islam dapat mengetahui tata cara, niat, hingga waktu terbaik melaksanakannya berdasarkan dalil Al-Qur’an, hadits, dan pendapat ulama. Dengan demikian, perjalanan jauh tidak menjadi penghalang untuk tetap menunaikan ibadah sholat wajib tepat waktu.

Artikel ini akan menguraikan Panduan Sholat Safar secara lengkap, mulai dari pengertian, syarat sah, tata cara, niat, hingga waktu terbaik agar ibadah tetap sah sesuai syariat Islam.


1. Pengertian dan Dasar Hukum Sholat Safar

Panduan Sholat Safar pertama-tama harus dimulai dari memahami pengertiannya. Sholat safar adalah sholat yang dilakukan dalam perjalanan jauh, dengan keringanan berupa jamak atau qashar. Jamak artinya menggabungkan dua sholat fardhu dalam satu waktu, sedangkan qashar artinya meringkas sholat empat rakaat menjadi dua rakaat.

Dasar hukum Panduan Sholat Safar terdapat dalam Al-Qur’an surat An-Nisa ayat 101:

"Dan apabila kamu bepergian di muka bumi, maka tidaklah mengapa kamu mengqashar sholat(mu), jika kamu takut diserang orang-orang kafir. Sesungguhnya orang-orang kafir itu adalah musuh yang nyata bagimu."

Ayat ini menunjukkan adanya rukhsah atau keringanan dalam ibadah. Selain itu, hadits riwayat Imam Bukhari dan Muslim juga menegaskan bahwa Rasulullah SAW selalu melaksanakan sholat qashar ketika bepergian.

Dalam Panduan Sholat Safar, para ulama sepakat bahwa sholat safar adalah bentuk kasih sayang Allah SWT kepada hamba-Nya, agar ibadah tetap bisa dijalankan meski dalam kondisi sulit di perjalanan.

Namun, perbedaan ulama terjadi pada jarak minimal yang membolehkan seseorang melaksanakan sholat safar. Jumhur ulama menyebutkan jarak safar minimal adalah 16 farsakh atau sekitar 80-90 km. Oleh karena itu, memahami dasar hukum ini menjadi kunci dalam Panduan Sholat Safar.

Dengan pengertian dan dasar hukum yang jelas, Panduan Sholat Safar dapat menjadi pedoman agar umat Islam tidak salah dalam menjalankan rukhsah ketika melakukan perjalanan jauh.


2. Syarat-Syarat Melaksanakan Sholat Safar

Agar pelaksanaannya sah, Panduan Sholat Safar juga harus mencakup syarat-syarat yang perlu dipenuhi. Hal ini penting supaya ibadah yang dilakukan tetap diterima Allah SWT.

Pertama, perjalanan yang dilakukan harus termasuk safar mubah, yakni perjalanan yang diperbolehkan syariat. Jika safar dilakukan untuk tujuan maksiat, maka keringanan dalam Panduan Sholat Safar tidak berlaku.

Kedua, jarak tempuh perjalanan minimal 80-90 km sebagaimana pendapat jumhur ulama. Ini menjadi batasan penting dalam Panduan Sholat Safar agar seseorang tidak sembarangan melakukan qashar dan jamak.

Ketiga, sholat safar dilakukan ketika sudah keluar dari batas kampung atau kota. Jika masih berada dalam wilayah tempat tinggal, maka belum sah melaksanakan sholat safar. Inilah ketentuan penting dalam Panduan Sholat Safar.

Keempat, sholat safar hanya berlaku selama dalam perjalanan. Jika sudah menetap lebih dari 4 hari di suatu tempat, maka rukhsah safar tidak berlaku lagi. Hal ini menjadi detail penting yang harus dicatat dalam Panduan Sholat Safar.

Kelima, niat yang jelas untuk melakukan qashar atau jamak. Dalam Panduan Sholat Safar, niat menjadi syarat utama agar ibadah sah, sebagaimana hadits Nabi SAW: “Sesungguhnya amal itu tergantung pada niat.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Dengan memenuhi lima syarat ini, Panduan Sholat Safar akan menjadi panduan yang benar dan sesuai syariat.


3. Tata Cara Sholat Safar

Bagian inti dari Panduan Sholat Safar adalah tata cara pelaksanaannya. Ada dua bentuk keringanan yang bisa dilakukan: qashar dan jamak.

Pertama, qashar dilakukan dengan meringkas sholat empat rakaat menjadi dua rakaat. Misalnya, sholat Dzuhur, Ashar, dan Isya yang biasanya empat rakaat, menjadi dua rakaat. Hal ini dijelaskan dalam banyak hadits Rasulullah SAW yang selalu mengqashar sholat ketika safar.

Kedua, jamak dilakukan dengan menggabungkan dua sholat fardhu dalam satu waktu. Ada jamak taqdim (menggabungkan di waktu yang pertama) dan jamak ta’khir (menggabungkan di waktu yang kedua). Inilah inti penting dalam Panduan Sholat Safar.

Ketiga, tata cara niat juga dijelaskan dalam Panduan Sholat Safar. Misalnya, niat qashar Dzuhur cukup dengan niat: “Ushalli fardha Dzuhri rak‘ataini qashran lillahi ta‘ala.”

Keempat, pelaksanaan sholat safar dilakukan dengan menjaga kekhusyukan. Meskipun dalam perjalanan, Panduan Sholat Safar menekankan pentingnya menjaga bacaan, gerakan, dan doa sholat sebagaimana sholat biasa.

Kelima, bagi yang kesulitan menemukan tempat bersih, diperbolehkan sholat dengan tayamum dan sholat di kendaraan jika kondisi tidak memungkinkan turun. Hal ini juga bagian dari fleksibilitas dalam Panduan Sholat Safar.

Dengan tata cara yang jelas, Panduan Sholat Safar akan membantu umat Islam tetap melaksanakan ibadah sesuai tuntunan Nabi SAW meskipun sedang dalam perjalanan jauh.


4. Niat Sholat Safar

Niat adalah hal penting dalam setiap ibadah, termasuk dalam Panduan Sholat Safar. Tanpa niat yang benar, ibadah tidak sah. Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya amal itu tergantung pada niatnya.” (HR. Bukhari-Muslim).

Pertama, niat sholat qashar Dzuhur adalah:
“Ushalli fardha Dzuhri rak‘ataini qashran lillahi ta‘ala.”

Kedua, niat sholat jamak taqdim Dzuhur dan Ashar:
“Ushalli fardha Dzuhri arba‘a raka‘atin ma‘a fardhi al-‘Ashri jam‘an taqdiman lillahi ta‘ala.”

Ketiga, niat sholat jamak ta’khir Ashar dan Dzuhur:
“Ushalli fardha al-‘Ashri arba‘a raka‘atin ma‘a fardhi adz-Dzuhri jam‘an ta’khiran lillahi ta‘ala.”

Keempat, niat sholat jamak Maghrib dan Isya juga harus jelas sesuai dengan tata cara jamak taqdim atau ta’khir. Semua ini dijelaskan dalam Panduan Sholat Safar agar umat Islam tidak bingung.

Kelima, penting untuk diingat bahwa niat cukup di dalam hati, sedangkan lafadz niat hanya membantu meluruskan niat dalam hati. Dengan demikian, Panduan Sholat Safar menekankan bahwa niat adalah fondasi utama ibadah safar.


5. Waktu Terbaik Melaksanakan Sholat Safar

Dalam Panduan Sholat Safar, waktu terbaik sholat safar juga harus diperhatikan. Meskipun ada keringanan, umat Islam tetap dianjurkan untuk melaksanakan sholat di awal waktu jika memungkinkan.

Pertama, sholat jamak taqdim bisa dilakukan jika perjalanan masih panjang dan dikhawatirkan sulit menunaikan sholat di waktu berikutnya. Ini bagian dari strategi praktis dalam Panduan Sholat Safar.

Kedua, sholat jamak ta’khir dilakukan ketika perjalanan masih berlangsung hingga melewati waktu sholat pertama. Misalnya, menunda Dzuhur dan melaksanakannya bersama Ashar.

Ketiga, sholat qashar tetap lebih utama jika dilakukan di awal waktu. Namun, Panduan Sholat Safar memberi keleluasaan sesuai kondisi perjalanan.

Keempat, Rasulullah SAW juga memberikan teladan dengan sering melaksanakan sholat safar di atas kendaraan. Artinya, waktu sholat safar bisa disesuaikan dengan keadaan.

Kelima, dalam Panduan Sholat Safar, penting untuk menjaga kedisiplinan waktu. Jangan sampai keringanan ini justru membuat seseorang lalai hingga meninggalkan sholat.

Dengan mengetahui waktu terbaik, Panduan Sholat Safar menjadi panduan praktis yang memudahkan perjalanan tanpa meninggalkan kewajiban ibadah.


Dari uraian di atas, jelas bahwa Panduan Sholat Safar sangat penting dipahami oleh umat Islam yang sering bepergian jauh. Islam memberikan kemudahan melalui rukhsah berupa qashar dan jamak, namun tetap ada syarat, tata cara, niat, dan waktu yang harus diperhatikan.

Melalui Panduan Sholat Safar, umat Islam dapat menjalankan sholat dengan benar meskipun dalam perjalanan, tanpa merasa terbebani. Inilah bentuk kasih sayang Allah SWT kepada hamba-Nya.

Semoga artikel ini menjadi pedoman praktis dan bermanfaat, sehingga setiap muslim dapat mempraktikkan Panduan Sholat Safar dengan penuh kesadaran dan keikhlasan.

 

Dapatkan Update Berita dan Informasi Penyaluran Zakat, Infak, dan Sedekah.

Follow us

Copyright © 2025 BAZNAS

Kebijakan Privasi   |   Syarat & Ketentuan   |   FAQ