
Niat Puasa Rajab dan Anjuran Almarhum KH Maimoen Zubair
Niat Puasa Rajab dan Anjuran Almarhum KH Maimoen Zubair
20/03/2024 | Humas BAZNASNiat puasa Rajab merupakan landasan utama dalam menjalankan ibadah puasa selama bulan Rajab, bulan ketujuh dalam kalender Islam.
Ibadah puasa Rajab menjadi kesempatan berharga untuk meningkatkan ketakwaan dan mendekatkan diri kepada Allah SWT, serta meraih pengampunan dosa.
Bulan Rajab adalah salah satu bulan haram atau bulan mulia bagi umat Islam untuk mengisinya dengan ibadah puasa. Dalam Islam, bulan haram atau bulan yang sangat dimuliakan, selain Rajab yakni Dzulqodah, Dzulhijjah dan Muharram
Hadits puasa sunah di bulan Rajab dikeluarkan oleh Ath-Thabrani dari Said bin Rasyid. Disebutkan bahwa Rasulullah SAW bersabda:
"Barang siapa berpuasa pada bulan Rajab sehari maka laksana ia puasa selama sebulan, bila puasa 7 hari maka ditutuplah untuknya pintu neraka jahanam. Bila puasa 8 hari maka dibukakan untuknya 8 pintu surga. Dan apabila puasa 10 hari maka Allah akan mengabulkan semua permintaannya."
Jumlah puasa Rajab pun tidak ada waktu khusus, karena puasa Rajab adalah puasa sunah. Namun puasa Rajab hari ke 10 menjadi sangat utama karena merupakan hari turunnya nur (cahaya) Nabi Muhammad SAW.
Ulama karismatik, almarhum KH Maimoen Zubair mengatakan, puasa Rajab bagus dilakukan pada tanggal 1 hingga 10 Rajab.
"Dalam bulan Rajab hendaknya kita melaksanakan puasa Rajab. Puasa Rajab itu bagusnya dilakukan mulai tanggal 1 hingga tanggal 10," ujar Kiai Maimoen Zubair, dilansir dari Serambinews.com.
Namun jika tidak kuat, menurut Kia Maimeon, boleh dikurangi hanya tanggal 1 dan 10. Atau boleh juga dilakukan di tanggal 10 saja.
"Jika tidak kuat, puasalah hanya tanggal 10. Jika kuatnya dua hari, puasa tanggal 1 dan 10. Ini bagus. Bulan Rajab kita puasai", ungkapnya
Lebih lanjut, almarhum Kiai Maimeon menjelaskan, hikmah dianjurkannya untuk dilaksanakan puasa di tanggal 10 bulan Rajab adalah karena di malam Jumat Rajab, dikisahkan sejarah kehadiran Nabi Muhammad SAW sebagai utusan Allah.
Pada malam Jumat Rajab itu, ayah dan ibu Nabi Muhammad SAW, yaitu Abdullah dan Aminah, malam pertamanya di hari tersebut.
Di malam tersebut, ditiupkanlah Nur Muhammad ke rahim ibunda Aminah sehingga dilahirkanlah kelak Nabi Muhammad SAW di bulan Rabiul Awal.
"Sebab apa? Sebab pada tanggal 10 Rajab Sayyidah Aminah berkumpul dengan Sayyidina Abdullah. Kalian sudah faham "berkumpul" belum?"
"Malam Jumat tanggal 10 Rajab Sayyidah Aminah dan Sayyidina Abdullah berkumpul, tahu kumpulnya pengantin? Tahu? Kumpul pada malam Jumat tanggal 10 Rajab maka turunlah sukma Sayyidina Abdullah kepada Sayyidah Aminah bersama dengan turunnya nur (Cahaya) Kanjeng Nabi Muhammad. Maka dari itu, sebisa mungkin puasalah pada tangg 10 Rajab," jelas almarhum Kiai Maimoen.
Kebiasaan berpuasa di Bulan Rajab juga dilakukan Kiai Maimoen. "Saya itu puasa Rajab pada tanggal 10 saja. Terkadang tanggal 1 dan 10," kata pengasuh Pondok Pesantren Al-Anwar Sarang, Rembang.
Kiai Maimoen mengaku kebiasannya menjalankan puasa Rajab untuk menjalankan amanah dari sang ayahnya. Yakni sebagai kiai harus menjadi tauladan umat dalam bersikap dan ucapan.
"Saya itu jadi Kiai tapi wasiat ayah saya. Yaitu jadilah kiai yang senang enak dunianya juga enak akhiratnya. Kiai itu bermacam macam. Ada kiai yang tidak memikirkan dunianya. Yang dipikirkan hanya akhirat. Sampai-sampai dia puasa Dawud. Puasa Dawud itu sehari puasa sehati tidak. Melarat apa tidak? Saya sudah tidak kuat dan tidak mau, sebab abah saya pernah berkata: Jika bisa, kamu harus enak dunia juga enak akhiratnya," jelasnya.
Bagi umat Islam yang hendak puasa Rajab, berikut bacaan niatnya dan tata cara ibadah puasa Rajab :
1. Niat Puasa Rajab
Niat puasa Rajab dilafalkan pada malam hari, yakni sejak terbenamnya matahari sampai terbit fajar. Berikut lafal niatnya :
Nawaitu sauma ghadin fi syahri rojabi sunatan lillahi ta alaa
Artinya : "Aku berniat puasa Rajab, sunnah karena Allah taala.”
Sebagaimana puasa sunah pada umumnya, jika lupa membaca niat puasa Rajab pada malam hari, maka boleh niatnya siang hari, yakni dari pagi hari sampai sebelum tergelincirnya matahari (waktu dzuhur).
Dengan catatan, belum makan ataupun minum dan hal lainnya sejak terbit fajar hingga waktu niat dilakukan.
2. Niat Puasa Rajab Siang Hari
Nawaitu shauma hadzal yaumi an adai sunnati Rajaba lillahi ta ala.
Artinya : “Aku niat puasa sunnah bulan Rajab hari ini, sunnah karena Allah taala.”
3. Makan Sahur
Makan sahur lebih utama menjelang masuk waktu subuh sebelum imsak.
4.Melaksanakan Puasa
Selama berpuasa harus menahan diri dari segala sesuatu yang membatalkan puasa seperti makan, minum, berhubungan suami-istri, berkata kotor, menggunjing orang, dan segala perbuatan dosa.
5.Berbuka Puasa
Segera berbuka puasa saat tiba waktu maghrib.
Dapatkan Update Berita dan Informasi Penyaluran Zakat, Infak, dan Sedekah.
Follow us
