
Niat Puasa Qadha Ramadhan: Langkah Penting Menebus Puasa yang Telah Ditinggalkan
Niat Puasa Qadha Ramadhan: Langkah Penting Menebus Puasa yang Telah Ditinggalkan
28/02/2024 | Humas BAZNASTak terasa Ramadhan tinggal beberapa hari lagi. Bulan yang sangat dirindukan oleh seluruh umat Islam itu memang menghadirkan hari-hari penuh kekhusukan dalam mendekatkan diri ke Sang Penciptanya. Dalam artikel ini, akan kita bahas terkait niat puasa qadha Ramadhan, agar ibadah kita semakin sempurna.
Tak jarang ada beberapa orang yang tak bisa memenuhi puasa Ramadhan secara penuh. Misalnya, wanita yang mendapatkan menstruasi, wanita hamil yang tidak dapat berpuasa karena gangguan di kandungannya. Istilahnya, beberapa orang itu memiliki utang puasa.
Mengapa ini menjadi utang? Karena puasa Ramadhan itu adalah suatu kewajiban yang harus dilaksanakan oleh seluruh kaum muslim yang memenuhi syarat.
Bagi beberapa orang ini, Allah SWT telah memberikan kesempatan untuk mengganti "utang" puasanya di hari lainnya. Kegiatan mengganti utang puasa ini disebut Qadha.
Qadha puasa itu hukumnya wajib bagi seluruh umat muslim yang telah baligh. Dalam mengganti puasa ini sebaiknya juga mengerjakan amalan-amalan lainnya seperti tadarus quran sambil membaca artinya.
Untuk waktu qadha puasa Ramadhan sendiri bisa dilakukan sebelum bertemu dengan waktu Ramadhan selanjutnya.
Adapun beberapa waktu yang dirujuk oleh para ulama adalah:
1. Sebelum Pertengahan bulan Syakban dan Akhir Bulan Syakban
Utang puasa sebaiknya dibayar sebelum memasuki bulan Ramadhan selanjutnya. Selain itu mengqadha puasa ini sebaiknya segera dilakukan saat masih ingat dan sehat. Menurut pendapat pada ulama, ada dua batas waktu melakukan qadha puasa Ramadhan. Pertama, qadha puasa dilakukan maksimal sebelum pertengahan bulan Syakban di tahun berikutnya. Jadi hukumnya makruh jika dikerjakan setelahnya. Pendapat yang kedua yaitu melebihi pertengahan bulan Syakban tahun berikutnya hingga menjelang bulan Ramadhan. Tetapi sebaiknya mengqadha puasa ini dilakukan sesegera mungkin.
2. Dilakukan Saat Bulan Syawal
Sebenarnya menggabungkan dua niat puasa, yakni niat qadha puasa Ramadhan dan juga niat puasa enam hari di bulan Syawal boleh dilakukan. Kamu tetap akan memperoleh pahala dari kedua puasa tersebut. Namun jika kamu menginginkan pahala yang sempurna seperti puasa setahun penuh, maka dahulukan menunaikan puasa qadha puasa daripada puasa Syawal. Atau kamu juga bisa mendahulukan puasa bulan Syawal dari qadha puasa Ramadhan. Hal ini boleh dan puasamu tetap sah. Tetapi pahala yang diperoleh tidaklah sempurna (puasa setengah tahun). Karena belum melunasi puasa Ramadhan. Jadi jika ingin mendapatkan pahala puasa setahun penuh, dahulukan qadha puasa baru puasa bulan syawal.
3. Dilakukan Bulan-bulan Selain Hari Terlarang
Waktu meng-qadha puasa Ramadhan boleh dilakukan kapan pun pada hari lain setelah bulan Ramadhan dan sebelum bulan Ramadhan berikutnya. Jadi setelah bulan Ramadhan berakhir kamu bisa langsung menggantinya di semua bulan yang ada, tetapi ada beberapa hari tertentu yang melarang untuk berpuasa. Yakni, Hari Raya Idul Fitri, 1 Syawal, Hari Raya Idul Adha, 10 Dzulhijjah, dan juga pada hari tasyrik yaitu 11, 10, dan 13 Dzulhijjah.
4. Dilakukan di Hari Selain Hari Jumat
Allah memberikan toleransi kepada umatnya yang berhalangan untuk mengerjakan puasa Ramadhan, dan boleh menggantinya hari lain kecuali Jumat. Hari Jumat bukanlah hari raya Islam, tetapi hal ini sesuai dengan hadis riwayat muslim yang berbunyi “Janganlah kalian mengkhususkan hari Jumat untuk berpuasa dan malam harinya untuk bangun tidur”. Larangan qadha puasa di hari Jumat ini tak sampai pada tahapan haram. Hanya saja bagi orang yang telat mengerjakan puasa secara berturut-turut hingga Jumat, maka harus dilanjut hingga hari Sabtu.
Dalam meng-qadha puasa Ramadhan, dapat dilakukan secara terpisah atau berurutan. Tak ada larangan atau kewajiban untuk melakukannya secara berurutan. Meskipun, jika masih dalam Bulan Syawal atau tak jauh jedanya dari Bulan Ramadhan, sebaiknya memang dilakukan berurutan, agar tak timbul rasa malas yang berujung untuk menunda-nunda.
Seperti halnya puasa Ramadhan atau puasa lainnya, niat adalah hal utama yang tidak boleh dilupakan. Niat puasa qadha Ramadhan ini diucapkan pada malam hari jelang fajar terbit di hari puasa, karena jika diucapkan di pagi hari maka puasanya tidak akan sah. Berikut ini niat qadha puasa Ramadhan:
Nawaitu shauma ghadin an qadhaai fardhi syahri Ramadhaana lillaahi taalaa.
Artinya, “Aku berniat untuk mengqadha puasa bulan Ramadhan esok hari karena Allah Taala.”
Demikian niat puasa qadha Ramadhan, semoga ini menjadi penyempurna ibadah kita.
Dapatkan Update Berita dan Informasi Penyaluran Zakat, Infak, dan Sedekah.
Follow us
