Niat Fidyah Puasa: Panduan Lengkap dan Doa Bayar Fidyah

Niat Fidyah Puasa: Panduan Lengkap dan Doa Bayar Fidyah

Niat Fidyah Puasa: Panduan Lengkap dan Doa Bayar Fidyah

28/04/2025 | Adam Fakhrian | NOV

Puasa di bulan Ramadhan merupakan kewajiban bagi setiap muslim yang sudah baligh dan mampu. Namun, dalam kondisi tertentu seperti sakit menahun, usia lanjut, atau wanita hamil dan menyusui, seseorang dapat mengganti kewajiban puasa dengan membayar fidyah. Dalam melaksanakan fidyah ini, penting bagi setiap muslim untuk memahami niat fidyah puasa secara benar agar ibadah tersebut sah dan diterima oleh Allah SWT.

Artikel ini akan membahas secara lengkap tentang niat fidyah puasa, mulai dari pengertian fidyah, siapa yang wajib membayar, tata cara pelaksanaan, hingga contoh doa dan waktu pelaksanaan yang tepat. Semuanya dikemas dengan bahasa yang mudah dipahami dan sesuai tuntunan syariat Islam.

Apa Itu Fidyah dan Kapan Harus Dilaksanakan?

Dalam Islam, fidyah adalah pengganti puasa bagi orang-orang yang tidak mampu berpuasa dan tidak ada kemungkinan untuk menggantinya di waktu lain. Niat fidyah puasa merupakan bagian penting dari pelaksanaan fidyah itu sendiri karena niat adalah inti dari setiap ibadah.

Fidyah diberikan kepada fakir miskin sebagai bentuk ganti atas puasa yang ditinggalkan. Umumnya, besaran fidyah adalah satu mud makanan pokok (sekitar 0,6 kg beras atau senilai satu porsi makan) per hari puasa yang tidak dijalani. Dalam praktiknya, niat fidyah puasa dilakukan sebelum memberikan fidyah kepada penerima.

Kondisi yang membolehkan membayar fidyah antara lain:

Sakit kronis yang tidak memungkinkan sembuh.

Usia lanjut yang menyebabkan kelemahan fisik.

Wanita hamil dan menyusui yang khawatir pada keselamatan janin atau bayi.


Bagi kelompok ini, membayar fidyah bukan sekadar formalitas. Oleh karena itu, memahami niat fidyah puasa merupakan bagian dari keabsahan ibadah tersebut.

Dalam pelaksanaannya, fidyah dapat dibayarkan harian selama Ramadhan atau sekaligus di akhir bulan. Namun yang terpenting adalah keikhlasan dan memastikan niat fidyah puasa diucapkan dengan sungguh-sungguh sebagai bentuk penghambaan kepada Allah.

Pentingnya Niat dalam Membayar Fidyah

Sebagaimana ibadah lainnya, niat fidyah puasa merupakan syarat sahnya fidyah. Niat adalah pembeda antara perbuatan biasa dengan ibadah. Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya amal itu tergantung pada niatnya.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Dalam konteks membayar fidyah, niat fidyah puasa adalah bentuk kesadaran seseorang bahwa ia sedang menjalankan perintah Allah untuk mengganti ibadah puasa yang tidak bisa ia lakukan.

Tanpa niat, maka tindakan memberi makanan kepada fakir miskin tidak dianggap sebagai fidyah, melainkan hanya sedekah biasa. 

Maka dari itu, umat Islam harus membedakan antara keduanya dan melafalkan niat fidyah puasa dengan benar.

Adapun niat fidyah puasa bisa diucapkan dalam hati atau dilafalkan secara lisan, seperti:

"Nawaitu an ukhrija fidyatal yaumi ramadhani fardhan lillahi ta'ala."

Artinya: “Saya niat mengeluarkan fidyah untuk hari ini di bulan Ramadhan karena Allah Ta’ala.”

Sebelum membayar fidyah, ucapkan niat fidyah puasa ini dengan ikhlas. Jangan sampai karena terburu-buru atau tidak tahu, kita melewatkan bagian penting dari ibadah fidyah.

Cara Membayar Fidyah dan Doanya

Pelaksanaan fidyah harus mengikuti aturan yang sesuai dengan syariat. Niat fidyah puasa harus diucapkan sebelum memberikan makanan atau uang pengganti kepada fakir miskin. Proses ini dapat dilakukan secara langsung atau melalui lembaga resmi seperti BAZNAS RI.

Jika memilih memberikan makanan langsung, pastikan makanan yang diberikan layak konsumsi dan mencukupi kebutuhan satu kali makan. Sebelum menyerahkan makanan, ucapkan terlebih dahulu niat fidyah puasa dalam hati atau secara lisan.

Bila membayar fidyah dalam bentuk uang, pastikan nominalnya setara dengan harga satu porsi makanan di daerah tempat tinggal. Dan tetap jangan lupakan niat fidyah puasa, karena niat inilah yang membedakan fidyah dengan amal sosial lainnya.

Doa saat membayar fidyah bisa dilengkapi dengan permohonan ampun dan harapan diterimanya ibadah:

“Ya Allah, terimalah fidyah ini sebagai pengganti puasaku, ampunilah dosaku, dan terimalah amalanku.”

Untuk kemudahan pelaksanaan dan ketepatan sasaran, umat Islam sangat dianjurkan untuk menunaikan fidyah melalui website resmi BAZNAS RI. Lembaga ini memastikan fidyah diberikan kepada yang berhak dan sesuai niat fidyah puasa yang telah diucapkan oleh muzakki.

Waktu Terbaik Menunaikan Fidyah

Menentukan waktu pelaksanaan fidyah juga penting. Dalam fiqih, niat fidyah puasa bisa dilaksanakan pada hari yang sama saat seseorang tidak berpuasa, atau dikumpulkan dan dibayarkan sekaligus di akhir bulan Ramadhan.

Untuk lansia dan orang sakit menahun, disunnahkan membayar fidyah harian agar manfaatnya bisa langsung dirasakan oleh penerima. Sebelum memberikan makanan atau uang, jangan lupa untuk membaca niat fidyah puasa terlebih dahulu.

Namun, bagi yang membayar di akhir Ramadhan atau setelahnya, misalnya wanita hamil atau menyusui, mereka juga wajib mengucapkan niat fidyah puasa untuk mengganti hari-hari yang ditinggalkan.

Bila fidyah ditunaikan setelah Ramadhan, maka niat tetap harus mengikuti ketentuan syariat. Tidak sah memberikan makanan atau uang tanpa niat fidyah puasa yang jelas. Karena itu, penting untuk menanamkan niat dalam hati sebelum melangkah.

Untuk kenyamanan dan kepastian hukum, sebaiknya kita membayar fidyah melalui lembaga zakat terpercaya seperti BAZNAS RI. 

Mereka akan memastikan bahwa niat fidyah puasa kita terwujud dalam bentuk amal yang bermanfaat.

Kesalahan Umum dan Tips Melaksanakan Fidyah

Masih banyak umat Islam yang belum memahami pentingnya niat fidyah puasa, sehingga melakukan kesalahan dalam pelaksanaan fidyah. Kesalahan umum yang sering terjadi antara lain:

Tidak mengucapkan niat fidyah puasa sebelum menyerahkan makanan atau uang.

Memberikan fidyah kepada orang yang tidak termasuk fakir miskin.

Menganggap fidyah sebagai sedekah biasa.

Membayar fidyah tanpa takaran yang sesuai (misalnya kurang dari satu porsi makanan).

Menunda fidyah tanpa alasan syar’i.

Agar ibadah fidyah kita sah dan diterima Allah, perhatikan dengan baik setiap aspek pelaksanaannya. Mulai dari pemilihan penerima, besaran fidyah, hingga pelafalan niat fidyah puasa.

Gunakan panduan resmi dari lembaga zakat seperti BAZNAS RI untuk memastikan fidyah yang Anda bayarkan sudah sesuai ketentuan. Di website BAZNAS, tersedia kalkulator fidyah, layanan konsultasi, dan saluran pembayaran aman dan terpercaya.

Dengan mengikuti petunjuk yang benar, kita bukan hanya menjalankan ibadah secara sah, tetapi juga membantu meringankan beban sesama muslim yang membutuhkan. Semua dimulai dari satu langkah kecil namun penting, yaitu mengucapkan niat fidyah puasa.

Dalam Islam, niat adalah kunci dari semua ibadah. Demikian pula dalam membayar fidyah, niat fidyah puasa menjadi penentu sah tidaknya ibadah tersebut. Tanpa niat, fidyah hanyalah sedekah biasa. Dengan niat, ia menjadi ibadah yang penuh pahala dan bernilai di sisi Allah SWT.

Mari tunaikan fidyah kita dengan niat yang ikhlas, sesuai dengan tuntunan Rasulullah, dan penuh kepedulian terhadap sesama. Jangan ragu untuk membayar fidyah melalui BAZNAS RI, lembaga zakat nasional terpercaya yang akan menyalurkan fidyah kita kepada yang benar-benar berhak.

Semoga setiap niat fidyah puasa yang kita ucapkan membawa keberkahan, menggugurkan kewajiban, dan menjadi amal yang terus mengalir pahalanya. Aamiin.

Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI telah menetapkan besaran zakat fitrah tahun 2025 sebesar Rp47.000 per jiwa, atau setara dengan 2,5 kg atau 3,5 liter beras premium untuk wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek). Selain itu, BAZNAS RI juga menetapkan nilai fidyah sebesar Rp60.000 per jiwa per hari.

Anda bisa menyalurkan fidyah melalui BAZNAS, caranya cukup mudah dengan mengklik link berikut BAZNAS lalu ikuti petunjuknya.

Dapatkan Update Berita dan Informasi Penyaluran Zakat, Infak, dan Sedekah.

Follow us

Copyright © 2025 BAZNAS

Kebijakan Privasi   |   Syarat & Ketentuan   |   FAQ