Niat Buka Puasa Syawal yang Dianjurkan Rasulullah SAW

Niat Buka Puasa Syawal yang Dianjurkan Rasulullah SAW

Niat Buka Puasa Syawal yang Dianjurkan Rasulullah SAW

21/04/2025 | NOV

Salah satu amalan sunnah yang sangat dianjurkan setelah bulan Ramadan adalah berpuasa enam hari di bulan Syawal. Ibadah ini memiliki banyak keutamaan, salah satunya adalah mendapatkan pahala seperti berpuasa sepanjang tahun. Namun, selain memperhatikan niat sebelum berpuasa, umat Islam juga perlu mengetahui niat buka puasa Syawal yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW.

Mengetahui niat buka puasa Syawal bukan hanya soal lafaz yang diucapkan, tetapi juga tentang menghadirkan hati yang penuh syukur karena telah diberi kekuatan untuk beribadah. Dalam Islam, setiap ibadah tidak hanya dimulai dengan niat, tetapi juga diakhiri dengan rasa syukur, salah satunya dengan membaca doa buka puasa yang tepat.

Melalui artikel ini, kita akan mengupas secara tuntas tentang niat buka puasa Syawal, mulai dari dalil, keutamaan, bacaan yang dianjurkan, hingga adab dalam melakukannya.

Keutamaan Puasa Syawal dan Pentingnya Niat Buka Puasa Syawal

Puasa enam hari di bulan Syawal merupakan salah satu ibadah sunnah muakkadah, yaitu sunnah yang sangat dianjurkan. Rasulullah SAW bersabda:

"Barang siapa berpuasa Ramadan, kemudian diikuti dengan enam hari di bulan Syawal, maka ia seperti berpuasa sepanjang tahun."
(HR. Muslim No. 1164)

Hadits tersebut menunjukkan betapa besar ganjaran bagi siapa pun yang melaksanakan puasa ini. Namun, tak cukup hanya menjalankannya, seorang muslim juga harus memahami pentingnya niat buka puasa Syawal agar ibadah tersebut sempurna hingga akhir.

Niat buka puasa Syawal menjadi bentuk penghargaan atas ibadah yang telah dilakukan seharian. Dengan mengucapkan doa yang dianjurkan Rasulullah SAW, seorang muslim mengakui bahwa semua ibadah hanya mungkin dilakukan karena pertolongan Allah SWT.

Selain itu, niat buka puasa Syawal menjadi bentuk aktualisasi rasa syukur. Buka puasa bukan hanya momen menyantap makanan, tapi juga ibadah. Doa yang diucapkan ketika berbuka menjadi salah satu waktu yang mustajab, sehingga sangat disayangkan jika dilewatkan begitu saja.

Para ulama juga menegaskan bahwa niat buka puasa Syawal yang benar dapat menjadi tambahan amal shaleh. Hal ini karena doa buka puasa termasuk dzikir dan permohonan kepada Allah yang penuh keikhlasan.

Dengan memahami keutamaannya, jelaslah bahwa niat buka puasa Syawal bukan sekadar ucapan formalitas, melainkan bagian penting dari menyempurnakan ibadah sunnah yang sangat dianjurkan ini.

Lafaz Niat Buka Puasa Syawal yang Sesuai Tuntunan

Banyak yang bertanya: apakah ada lafaz khusus untuk niat buka puasa Syawal? Dalam praktiknya, doa berbuka puasa yang biasa dibaca saat Ramadan juga dapat digunakan saat berbuka puasa Syawal, karena tidak ada dalil khusus yang membedakan keduanya.

Lafaz yang umum dan dianjurkan adalah:

"Allahumma laka shumtu wa bika aamantu wa ‘ala rizqika afthartu, bi rahmatika ya arhamar rahimin."
(Ya Allah, hanya untuk-Mu aku berpuasa, dan dengan-Mu aku beriman, serta dengan rezeki-Mu aku berbuka, dengan rahmat-Mu, wahai Tuhan Yang Maha Penyayang.)

Doa tersebut bisa dijadikan sebagai niat buka puasa Syawal yang paling tepat karena sesuai dengan sunnah Rasulullah SAW. Meskipun singkat, doa ini mencakup makna iman, ibadah, dan syukur atas rezeki yang diberikan.

Penting untuk diingat bahwa niat buka puasa Syawal tidak wajib dalam bentuk lafaz lisan, melainkan lebih kepada niat hati dan penghayatan makna doa. Namun, mengucapkannya secara lisan dapat membantu menghadirkan kekhusyukan.

Bagi yang belum terbiasa, bisa mulai dengan membaca doa pendek lainnya yang juga dikenal dalam hadis:

"Dzahaba al-zhama'u wabtallatil ‘uruqu wa tsabatal ajru in syaa Allah."
(Telah hilang rasa haus, urat-urat telah basah, dan pahala telah tetap, insyaAllah.)
(HR. Abu Dawud, no. 2357; hasan)

Lafaz ini juga sangat baik untuk dijadikan niat buka puasa Syawal karena menunjukkan kerendahan hati seorang hamba yang berharap pahala dari Allah.

Adab dan Waktu Membaca Niat Buka Puasa Syawal

Dalam Islam, setiap ibadah memiliki adab yang memperindah pelaksanaannya. Hal ini juga berlaku saat membaca niat buka puasa Syawal. Membaca doa berbuka puasa sebaiknya dilakukan tepat setelah matahari terbenam dan sebelum menyantap makanan.

Rasulullah SAW bersabda:

"Manusia akan selalu berada dalam kebaikan selama mereka menyegerakan berbuka."
(HR. Bukhari dan Muslim)

Hadits ini menunjukkan bahwa membaca niat buka puasa Syawal tepat waktu juga termasuk bagian dari sunnah. Maka dari itu, disarankan untuk tidak menunda-nunda berbuka dan segera membaca doa begitu azan Maghrib berkumandang.

Adab lainnya adalah berbuka dengan sesuatu yang manis terlebih dahulu, seperti kurma, lalu dilanjutkan dengan minum air. Setelah itu, bacalah niat buka puasa Syawal dengan penuh rasa syukur dan harapan akan diterimanya ibadah kita.

Jika sedang tidak memiliki makanan atau dalam perjalanan, tetap disunnahkan untuk membaca doa. Karena niat buka puasa Syawal lebih kepada komunikasi hati dengan Allah, bukan semata-mata urusan makanan.

Berdoa dalam keadaan lapar dan setelah menahan diri seharian bisa membuat doa lebih khusyuk. Oleh karena itu, usahakan untuk menghadirkan hati dan khidmat saat membaca niat buka puasa Syawal.

Makna Spiritualitas di Balik Niat Buka Puasa Syawal

Niat buka puasa Syawal bukan hanya sekadar formalitas, tetapi memiliki makna spiritual yang dalam. Dengan melafazkan niat tersebut, seorang muslim diingatkan kembali bahwa semua kekuatan dan kemampuan untuk menjalankan ibadah datang dari Allah.

Buka puasa menjadi titik akhir dari ibadah harian yang penuh kesabaran. Dengan membaca niat buka puasa Syawal, kita menutup ibadah harian dengan syukur dan doa agar Allah menerima amal tersebut.

Makna spiritual lainnya adalah pengakuan bahwa rezeki berasal dari Allah. Kalimat dalam doa seperti “wa ‘ala rizqika afthartu” menunjukkan bahwa makanan yang kita santap bukan semata hasil usaha, melainkan anugerah dari-Nya.

Niat buka puasa Syawal juga dapat menjadi momentum untuk memohon keberkahan. Banyak ulama menyebutkan bahwa waktu berbuka adalah salah satu waktu mustajab untuk berdoa. Maka, selipkanlah doa-doa kebaikan setelah membaca niat buka puasa Syawal.

Selain itu, doa tersebut mengandung harapan agar amal diterima. Seperti dalam lafaz “tsabatal ajru in syaa Allah,” yang berarti “semoga pahala tetap.” Maka membaca niat buka puasa Syawal dapat menjadi wasilah penguatan niat dan harapan diterimanya amal di sisi Allah SWT.

Menjalankan puasa enam hari di bulan Syawal adalah amalan yang sangat mulia. Namun, keutamaan ibadah ini akan lebih sempurna jika ditutup dengan niat buka puasa Syawal yang sesuai sunnah dan dibaca dengan hati yang penuh syukur.

Melafazkan niat buka puasa Syawal adalah bentuk pengakuan seorang hamba atas pertolongan Allah. Ini adalah waktu yang tepat untuk berdoa, bersyukur, dan berharap agar semua amal ibadah diterima.

Maka dari itu, jangan sepelekan niat buka puasa Syawal. Jadikan doa berbuka sebagai bagian dari ibadah yang penuh makna, bukan sekadar rutinitas.

Semoga dengan menjalankan ibadah puasa Syawal, disertai dengan niat dan doa yang benar, kita semua termasuk dalam golongan orang-orang yang mendapatkan pahala sepanjang tahun, sebagaimana yang dijanjikan Rasulullah SAW.

Dapatkan Update Berita dan Informasi Penyaluran Zakat, Infak, dan Sedekah.

Follow us

Copyright © 2025 BAZNAS

Kebijakan Privasi   |   Syarat & Ketentuan   |   FAQ