
Membayar Fidyah Puasa: Tata Cara, Syarat, dan Besarannya
Membayar Fidyah Puasa: Tata Cara, Syarat, dan Besarannya
30/03/2025 | Naya | NOVPuasa Ramadan merupakan salah satu rukun Islam yang wajib dilaksanakan oleh umat Muslim. Namun, dalam kondisi tertentu, seseorang diperbolehkan untuk tidak berpuasa dengan kewajiban menggantinya melalui qadha atau membayar fidyah puasa.
Membayar fidyah puasa adalah kewajiban bagi mereka yang tidak mampu mengganti puasa secara fisik, seperti lansia, orang sakit yang tidak memiliki harapan sembuh, ibu hamil, atau ibu menyusui yang khawatir terhadap kesehatan bayi mereka. Oleh karena itu, memahami tata cara, syarat, dan besaran dalam membayar fidyah puasa sangat penting agar amalan tersebut sah sesuai syariat Islam.
Hukum Membayar Fidyah Puasa dalam Islam
-
Dalil Al-Qur'an Tentang Membayar Fidyah Puasa
Allah SWT berfirman:
"Dan bagi orang-orang yang berat menjalankannya (tidak berpuasa), wajib membayar fidyah, yaitu memberi makan seorang miskin." (QS. Al-Baqarah: 184)
Ayat ini menjadi dasar bahwa bagi mereka yang tidak mampu berpuasa dengan alasan yang dibenarkan syariat, diwajibkan untuk membayar fidyah puasa. -
Hadis Nabi Tentang Membayar Fidyah Puasa
Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma, beliau berkata:
"Ibu hamil dan menyusui jika khawatir (terhadap anaknya), maka mereka boleh tidak berpuasa dan wajib membayar fidyah." (HR. Abu Dawud)
Hadis ini menegaskan bahwa orang-orang yang tidak mampu berpuasa karena kondisi tertentu tetap memiliki kewajiban membayar fidyah puasa. -
Pendapat Ulama Mengenai Membayar Fidyah Puasa
-
Mazhab Syafi’i dan Maliki: Orang yang tidak mampu berpuasa karena faktor usia lanjut atau penyakit kronis hanya wajib membayar fidyah tanpa harus mengqadha.
-
Mazhab Hanafi: Membayar fidyah puasa hanya berlaku bagi orang yang tidak mampu berpuasa seumur hidup.
-
Mazhab Hambali: Membayar fidyah puasa berlaku bagi lansia, orang sakit parah, ibu hamil, dan ibu menyusui jika mereka tidak mampu mengqadha puasanya.
Siapa yang Wajib Membayar Fidyah Puasa?
-
Lansia yang Tidak Mampu Berpuasa
Orang yang sudah lanjut usia dan tidak mampu berpuasa lagi karena kondisi fisiknya lemah, wajib membayar fidyah puasa. -
Orang yang Sakit Menahun
Jika seseorang menderita penyakit kronis yang membuatnya tidak mampu berpuasa sepanjang hidupnya, maka ia wajib membayar fidyah puasa. -
Ibu Hamil dan Ibu Menyusui
Ibu hamil atau ibu menyusui yang khawatir terhadap kesehatan dirinya atau bayinya, boleh tidak berpuasa dan wajib membayar fidyah puasa jika tidak mampu mengqadha. -
Orang yang Meninggal dengan Utang Puasa
Jika seseorang meninggal dunia dengan meninggalkan utang puasa dan tidak sempat mengqadha, maka ahli warisnya dianjurkan untuk membayar fidyah puasa atas nama almarhum. -
Orang dengan Keterbatasan Fisik yang Permanen
Orang yang memiliki keterbatasan fisik permanen yang membuatnya tidak mampu berpuasa seumur hidup wajib membayar fidyah puasa.
Cara Membayar Fidyah Puasa
-
Menentukan Jumlah Fidyah yang Harus Dibayar
Membayar fidyah puasa dihitung berdasarkan jumlah hari puasa yang ditinggalkan. Setiap hari puasa yang tidak dilakukan, wajib diganti dengan membayar fidyah puasa kepada satu orang miskin. -
Menyiapkan Bahan Makanan Pokok
Fidyah puasa dapat dibayarkan dalam bentuk makanan pokok seperti beras, gandum, atau bahan makanan lain yang biasa dikonsumsi masyarakat setempat. -
Takaran Membayar Fidyah Puasa
-
1 hari puasa yang ditinggalkan = 1 mud (sekitar 675 gram) bahan makanan pokok.
-
Dalam praktik modern, fidyah juga bisa diganti dengan uang yang setara dengan harga makanan tersebut.
-
Menyalurkan Fidyah kepada Fakir Miskin
Membayar fidyah puasa harus diberikan langsung kepada fakir miskin. Jika jumlah hari puasa yang ditinggalkan adalah 30 hari, maka fidyah puasa harus diberikan kepada 30 orang miskin atau bisa juga diserahkan kepada satu orang miskin dalam jumlah besar jika sulit menemukan banyak penerima. -
Melalui Lembaga Zakat
Saat ini, banyak lembaga zakat terpercaya yang melayani pembayaran fidyah puasa dan menyalurkannya kepada yang berhak menerima.
Waktu yang Tepat untuk Membayar Fidyah Puasa
-
Saat Ramadan Berlangsung
Jika seseorang yakin tidak mampu menjalankan puasa sepanjang Ramadan, maka membayar fidyah puasa dapat dilakukan pada hari yang sama saat ia tidak berpuasa. -
Setelah Ramadan Berakhir
Membayar fidyah puasa bisa dilakukan setelah Ramadan selesai hingga sebelum Ramadan berikutnya tiba. -
Sebelum Meninggal Dunia
Jika seseorang mengetahui bahwa dirinya tidak mampu berpuasa hingga akhir hayat, maka dianjurkan untuk segera membayar fidyah puasa sebelum meninggal dunia. -
Dibayar Sekaligus atau Bertahap
Membayar fidyah puasa bisa dilakukan sekaligus atau secara bertahap sesuai dengan kemampuan. -
Lebih Baik Disegerakan
Membayar fidyah puasa sebaiknya disegerakan agar tanggung jawab tersebut segera tertunaikan.
Besaran Membayar Fidyah Puasa
-
Takaran Makanan
Fidyah puasa dihitung dengan takaran 1 mud makanan pokok per hari puasa yang ditinggalkan (sekitar 675 gram beras). -
Jika Menggunakan Uang
Jika memilih membayar fidyah puasa dalam bentuk uang, jumlahnya disesuaikan dengan harga makanan pokok yang biasa dikonsumsi. -
Penyesuaian dengan Kondisi Ekonomi
Jika harga makanan pokok lebih mahal di wilayah tertentu, maka besaran fidyah puasa sebaiknya disesuaikan dengan kondisi setempat agar fakir miskin dapat memperoleh makanan yang layak. -
Contoh Perhitungan Fidyah Puasa
Jika seseorang tidak berpuasa selama 30 hari, maka ia wajib membayar: -
30 hari × 1 mud beras (675 gram) = 20,25 kg beras
-
Jika dalam bentuk uang, setara dengan harga 20,25 kg beras.
-
Disarankan untuk Memberikan yang Terbaik
Islam menganjurkan agar fidyah puasa diberikan dengan kualitas makanan terbaik yang biasa dikonsumsi sehari-hari.
Membayar fidyah puasa adalah kewajiban yang ditetapkan dalam syariat Islam bagi mereka yang tidak mampu berpuasa karena alasan yang dibenarkan. Fidyah ini menjadi solusi bagi mereka yang secara fisik tidak memungkinkan untuk mengqadha puasa.
Membayar fidyah puasa dapat dilakukan dengan memberikan makanan pokok atau uang senilai makanan tersebut kepada fakir miskin. Agar pembayaran fidyah puasa sah dan tepat sasaran, sebaiknya mengikuti tuntunan syariat Islam yang jelas.
Sebagai umat Islam, memahami aturan tentang membayar fidyah puasa adalah langkah penting agar ibadah yang kita lakukan diterima oleh Allah SWT. Jika ragu dalam pelaksanaannya, berkonsultasilah dengan ulama atau lembaga zakat terpercaya untuk memastikan fidyah puasa Anda dilakukan dengan benar. Anda bisa menyalurkan fidyah melalui BAZNAS, caranya cukup mudah dengan mengklik link berikut BAZNAS lalu ikuti petunjuknya.
Dapatkan Update Berita dan Informasi Penyaluran Zakat, Infak, dan Sedekah.
Follow us
