
Makanan Haram dalam Islam: Kenali Bahayanya bagi Tubuh dan Jiwa
Makanan Haram dalam Islam: Kenali Bahayanya bagi Tubuh dan Jiwa
17/07/2025 | Humas BAZNASIslam sebagai agama yang sempurna mengatur segala aspek kehidupan umatnya, termasuk urusan konsumsi makanan. Makanan haram dalam Islam menjadi salah satu topik penting yang wajib diketahui setiap Muslim, karena tidak hanya berdampak pada kesehatan jasmani, tetapi juga pada kebersihan hati dan keselamatan jiwa. Dalam ajaran Islam, mengonsumsi makanan haram dalam Islam merupakan perbuatan dosa yang dapat menghalangi terkabulnya doa dan membawa dampak buruk bagi kehidupan dunia dan akhirat.
Sebagai umat Islam, sudah seharusnya kita memahami apa saja yang termasuk makanan haram dalam Islam, dalil yang melandasinya, serta bahaya yang ditimbulkan. Dengan pemahaman yang benar, kita dapat menjaga diri dan keluarga dari hal-hal yang dilarang oleh syariat.
Dalil Al-Qur’an tentang Makanan Haram dalam Islam
Islam menegaskan larangan terhadap makanan haram dalam Islam dengan dalil-dalil yang jelas dalam Al-Qur’an. Dalil ini menjadi pedoman bagi umat Muslim dalam memilih makanan yang halal dan meninggalkan yang haram.
Pertama, makanan haram dalam Islam disebut dalam QS. Al-Baqarah ayat 173: “Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan atasmu bangkai, darah, daging babi, dan hewan yang disembelih bukan atas nama Allah...” Ayat ini menjadi dasar utama larangan bagi umat Islam dalam mengonsumsi jenis-jenis makanan tersebut.
Kedua, dalam QS. Al-Maidah ayat 3, Allah SWT kembali menegaskan larangan makanan haram dalam Islam, seperti bangkai, darah, babi, dan hewan yang mati karena dicekik atau dipukul. Ini menunjukkan betapa seriusnya ajaran Islam terhadap konsumsi makanan.
Ketiga, makanan haram dalam Islam juga dijelaskan dalam QS. An-Nahl ayat 115, di mana Allah mengingatkan bahwa segala yang diharamkan memiliki hikmah dan tujuan untuk menjaga umat manusia dari kerusakan.
Keempat, Allah SWT memerintahkan untuk menjauhi makanan haram dalam Islam karena dapat membawa dampak negatif bagi iman dan amal seseorang, sebagaimana dijelaskan dalam banyak tafsir ulama.
Kelima, dengan adanya dalil-dalil ini, menjadi kewajiban setiap Muslim untuk mengetahui dan mematuhi larangan terkait makanan haram dalam Islam sebagai bentuk ketaatan kepada Allah.
Jenis-Jenis Makanan Haram dalam Islam yang Wajib Diketahui
Mengetahui jenis-jenis makanan haram dalam Islam merupakan langkah awal agar seorang Muslim dapat menghindarinya. Syariat Islam telah mengklasifikasikan beberapa makanan yang jelas keharamannya.
Pertama, makanan haram dalam Islam meliputi bangkai, yaitu hewan yang mati tanpa disembelih menurut syariat. Bangkai dianggap najis dan tidak layak dikonsumsi oleh seorang Muslim.
Kedua, makanan haram dalam Islam termasuk darah yang mengalir. Walaupun darah memiliki manfaat dalam tubuh, tetapi sebagai makanan, darah adalah sesuatu yang diharamkan karena dianggap najis dan membahayakan kesehatan.
Ketiga, babi adalah salah satu makanan haram dalam Islam yang sudah jelas disebutkan dalam banyak ayat. Baik dagingnya, lemaknya, maupun produk turunannya, semuanya haram dikonsumsi bagi Muslim.
Keempat, hewan yang disembelih bukan atas nama Allah termasuk dalam kategori makanan haram dalam Islam. Hal ini termasuk hewan yang dipersembahkan untuk berhala atau yang tidak disembelih sesuai syariat.
Kelima, setiap jenis makanan yang mengandung unsur najis, berbahaya, atau tidak jelas status halalnya juga tergolong makanan haram dalam Islam dan wajib dihindari oleh setiap Muslim.
Bahaya Makanan Haram dalam Islam bagi Kesehatan Tubuh
Selain berdampak pada sisi spiritual, makanan haram dalam Islam juga memiliki bahaya nyata bagi kesehatan tubuh. Islam sebagai agama rahmat, melarang sesuatu bukan tanpa sebab, tetapi demi kemaslahatan umat.
Pertama, makanan haram dalam Islam seperti bangkai dan darah dapat membawa berbagai penyakit. Bangkai hewan yang mati tidak wajar bisa menjadi sarang bakteri dan virus berbahaya.
Kedua, konsumsi makanan haram dalam Islam seperti babi dapat meningkatkan risiko penyakit berbahaya, seperti cacing pita, infeksi parasit, bahkan kanker tertentu. Ini adalah hikmah dari larangan Allah SWT.
Ketiga, makanan haram dalam Islam yang tidak disembelih sesuai syariat seringkali tidak memenuhi standar kebersihan dan dapat membawa risiko penyakit menular.
Keempat, makanan yang mengandung unsur najis dan beracun termasuk bagian dari makanan haram dalam Islam yang dapat merusak sistem metabolisme tubuh dan menyebabkan keracunan.
Kelima, dengan menjauhi makanan haram dalam Islam, umat Islam sesungguhnya menjaga kesehatan jasmani dan memperpanjang umur dengan kualitas hidup yang lebih baik.
Dampak Spiritual dan Moral dari Makanan Haram dalam Islam
Lebih dari sekadar kesehatan fisik, makanan haram dalam Islam membawa dampak serius pada kesehatan spiritual dan moral seseorang. Inilah sebabnya Islam sangat keras dalam melarang konsumsi makanan haram.
Pertama, makanan haram dalam Islam menyebabkan hati menjadi keras dan jauh dari petunjuk Allah. Orang yang mengonsumsi makanan haram cenderung lebih mudah melakukan maksiat dan berpaling dari kebaikan.
Kedua, doa orang yang memakan makanan haram dalam Islam tidak diterima oleh Allah. Rasulullah SAW bersabda bahwa seseorang yang makan dari hasil haram, doanya akan tertolak.
Ketiga, makanan haram dalam Islam menjadi salah satu sebab utama turunnya laknat Allah kepada pelakunya. Ini adalah ancaman nyata bagi kehidupan dunia dan akhirat.
Keempat, mengonsumsi makanan haram dalam Islam bisa menjadi pintu masuk bagi setan untuk menguasai hati manusia, sehingga perilakunya pun jauh dari akhlak mulia.
Kelima, dengan menjauhi makanan haram dalam Islam, seorang Muslim menjaga kesucian jiwa dan moralnya, sehingga lebih dekat dengan Allah dan lebih mudah meraih keberkahan hidup.
Cara Menjauhi Makanan Haram dalam Islam
Agar terhindar dari bahaya makanan haram dalam Islam, umat Muslim perlu memahami dan menerapkan langkah-langkah nyata dalam kehidupan sehari-hari.
Pertama, makanan haram dalam Islam bisa dihindari dengan memperdalam ilmu agama, khususnya tentang fiqh makanan dan minuman. Ilmu yang benar akan melahirkan tindakan yang benar.
Kedua, selalu memastikan kehalalan makanan sebelum membeli atau mengonsumsi adalah bagian dari menjauhi makanan haram dalam Islam. Ini termasuk memeriksa label halal dari lembaga yang berwenang.
Ketiga, makanan haram dalam Islam juga dapat dihindari dengan memilih tempat makan yang terpercaya dan memiliki sertifikat halal. Ini merupakan bagian dari ihtiyat (kehati-hatian) dalam agama.
Keempat, menjauhkan diri dari godaan nafsu dan lingkungan yang permisif terhadap makanan haram dalam Islam adalah bentuk nyata dari ketaatan kepada perintah Allah.
Kelima, menguatkan iman dan taqwa akan membuat seorang Muslim lebih peka terhadap perintah dan larangan Allah, termasuk dalam menjauhi makanan haram dalam Islam.
Menjauhi Makanan Haram dalam Islam sebagai Wujud Ketaatan
Memahami dan mengamalkan larangan terkait makanan haram dalam Islam adalah bagian dari ketaatan yang akan mendatangkan kebaikan di dunia dan akhirat. Islam mengajarkan umatnya untuk hidup dalam keberkahan dengan menjaga diri dari perkara yang diharamkan, termasuk dalam urusan makanan.
Dengan menjauhi makanan haram dalam Islam, seorang Muslim tidak hanya menjaga kesehatan tubuh, tetapi juga menjaga hati, akhlak, dan hubungan dengan Allah SWT. Kesadaran akan bahaya dan dampaknya menjadi motivasi kuat untuk selalu berpegang teguh pada ajaran Islam.
Sebagai Muslim, mari kita jadikan pemahaman tentang makanan haram dalam Islam sebagai bagian dari prinsip hidup sehari-hari, agar hidup kita selalu berada dalam lindungan dan ridha Allah SWT. Semoga kita semua terhindar dari konsumsi makanan haram dan selalu diberi hidayah untuk menjalani hidup sesuai tuntunan Islam.
Dapatkan Update Berita dan Informasi Penyaluran Zakat, Infak, dan Sedekah.
Follow us
