Makanan Haram Menurut Islam: Inilah Jenis yang Harus Dihindari Umat Muslim

Makanan Haram Menurut Islam: Inilah Jenis yang Harus Dihindari Umat Muslim

Makanan Haram Menurut Islam: Inilah Jenis yang Harus Dihindari Umat Muslim

21/07/2025 | Humas BAZNAS

Islam mengatur seluruh aspek kehidupan umatnya, termasuk dalam urusan makanan. Dalam Al-Qur’an dan hadits, Allah SWT dan Rasulullah SAW memberikan petunjuk jelas tentang apa yang boleh dikonsumsi dan apa yang harus dijauhi. Salah satu hal yang ditekankan adalah mengenai makanan haram menurut Islam. Mengetahui dan memahami jenis-jenis makanan haram sangat penting agar umat Islam dapat menjaga kesucian jiwa dan tubuh, serta memperoleh keberkahan dalam hidup.

Di tengah arus globalisasi dan maraknya produk makanan instan, penting bagi setiap muslim untuk lebih berhati-hati. Sebab, banyak makanan yang tampaknya halal, namun ternyata mengandung unsur haram. Oleh karena itu, dalam artikel ini kita akan mengulas secara rinci jenis-jenis makanan haram menurut Islam, dampaknya bagi kehidupan, dan bagaimana umat muslim dapat menghindarinya.

Pengertian dan Dasar Hukum Makanan Haram Menurut Islam

Dalam Islam, makanan dikategorikan ke dalam dua jenis utama, yaitu halal (boleh dikonsumsi) dan haram (dilarang dikonsumsi). Makanan haram menurut Islam adalah makanan yang secara eksplisit dilarang oleh Al-Qur’an dan sunnah Rasulullah SAW, baik karena zatnya, proses pengolahannya, maupun karena cara memperolehnya.

Dasar hukum mengenai makanan haram menurut Islam terdapat dalam Al-Qur’an, di antaranya QS. Al-Baqarah ayat 173, QS. Al-Ma’idah ayat 3, dan QS. Al-An’am ayat 145. Dalam ayat-ayat tersebut disebutkan secara jelas bahwa bangkai, darah, daging babi, dan hewan yang disembelih tidak atas nama Allah termasuk dalam kategori haram.

Selain dari Al-Qur’an, hadits Nabi Muhammad SAW juga memperkuat larangan terhadap makanan haram menurut Islam. Rasulullah bersabda, “Setiap daging yang tumbuh dari yang haram, maka neraka lebih pantas baginya.” (HR. Tirmidzi). Ini menunjukkan bahwa konsumsi makanan haram bukan hanya berdampak duniawi, tapi juga berdampak pada akhirat.

Penting bagi setiap muslim untuk mempelajari dan mengenali makanan haram menurut Islam, agar tidak terjerumus ke dalam perbuatan yang dilarang Allah. Tidak semua yang tampak enak di mata manusia baik untuk dikonsumsi menurut syariat.

Dengan mengetahui dasar hukum dan pengertian makanan haram menurut Islam, umat Islam diharapkan lebih bijak dan selektif dalam memilih makanan, baik di rumah, restoran, maupun saat membeli produk olahan.

Jenis-Jenis Makanan Haram Menurut Islam

Agar tidak salah dalam memilih konsumsi sehari-hari, berikut ini adalah beberapa jenis makanan haram menurut Islam yang perlu dihindari oleh umat muslim:

Pertama, daging babi dan seluruh turunannya. Daging babi adalah makanan haram menurut Islam yang sangat jelas larangannya dalam Al-Qur’an. Baik itu daging mentah, olahan seperti sosis, ham, bacon, maupun makanan yang mengandung gelatin babi, semuanya haram dikonsumsi.

Kedua, bangkai atau hewan yang mati tanpa disembelih secara syar’i. Termasuk dalam kategori makanan haram menurut Islam adalah binatang yang mati karena penyakit, tercekik, atau dibunuh tanpa menyebut nama Allah. Kecuali hewan laut dan belalang yang memang diperbolehkan meskipun mati sebelum disembelih.

Ketiga, darah yang mengalir. Meskipun darah dalam daging tidak dapat dihindari sepenuhnya, namun mengonsumsi darah yang mengalir seperti darah dalam makanan atau minuman adalah makanan haram menurut Islam yang jelas disebutkan dalam Al-Qur’an.

Keempat, hewan yang disembelih tidak atas nama Allah atau dipersembahkan kepada selain Allah. Ini termasuk makanan haram menurut Islam karena berkaitan dengan unsur syirik. Proses penyembelihan yang tidak sesuai syariat membuat daging tersebut menjadi najis dan tidak boleh dimakan.

Kelima, makanan atau minuman yang mengandung khamr (alkohol) dan zat memabukkan lainnya. Dalam Islam, setiap yang memabukkan adalah haram. Oleh karena itu, makanan yang menggunakan alkohol sebagai bahan tambahan juga tergolong makanan haram menurut Islam.

Dengan mengenali jenis-jenis makanan haram menurut Islam, umat muslim dapat lebih waspada dalam menjaga kehalalan makanan sehari-hari dan memastikan bahwa yang dikonsumsi sesuai dengan tuntunan syariat.

Dampak Konsumsi Makanan Haram Menurut Islam

Mengonsumsi makanan haram menurut Islam bukan hanya berdampak pada kesehatan fisik, tetapi juga memberi pengaruh besar pada kondisi spiritual dan sosial seseorang. Islam menegaskan bahwa makanan yang dikonsumsi harus bersih, halal, dan baik (thayyib).

Pertama, secara spiritual, makanan haram menurut Islam bisa menghalangi terkabulnya doa. Rasulullah SAW bersabda, “Seorang laki-laki yang berdoa kepada Allah, namun makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram, dan diberi makan dari yang haram, maka bagaimana bisa doanya dikabulkan?” (HR. Muslim).

Kedua, makanan haram bisa mengeraskan hati dan menjauhkan diri dari petunjuk Allah. Mereka yang terbiasa mengonsumsi makanan haram menurut Islam akan sulit menerima kebenaran dan cenderung melakukan kemaksiatan, karena hatinya sudah tertutup.

Ketiga, dari sisi kesehatan, banyak makanan haram menurut Islam seperti daging babi atau darah yang mengandung banyak bakteri dan racun. Ini bisa menyebabkan berbagai penyakit, termasuk infeksi dan gangguan sistem pencernaan.

Keempat, dampak sosialnya juga besar. Jika masyarakat terbiasa mengonsumsi makanan haram, maka nilai-nilai halal dan haram akan pudar. Ini bisa menyebabkan runtuhnya moralitas, bahkan ketidakjujuran dalam perdagangan makanan.

Kelima, secara ekonomi, kebiasaan konsumsi makanan haram menurut Islam bisa merugikan pelaku usaha halal. Produk halal yang diproduksi dengan penuh kehati-hatian dan kepatuhan terhadap syariat bisa kalah bersaing jika konsumen tidak sadar pentingnya memilih makanan halal.

Dengan menyadari dampak negatif dari makanan haram menurut Islam, umat muslim diharapkan semakin sadar dan istiqamah dalam menjaga kehalalan makanan yang mereka konsumsi.

Cara Menghindari Makanan Haram Menurut Islam dalam Kehidupan Sehari-Hari

Dalam praktik sehari-hari, umat Islam dituntut untuk cermat dan berhati-hati agar terhindar dari makanan haram menurut Islam. Hal ini tidak hanya berlaku saat memasak sendiri di rumah, tetapi juga saat membeli makanan di pasar, restoran, atau ketika bepergian.

Pertama, periksa label halal pada setiap produk makanan. Sertifikasi halal dari lembaga resmi seperti MUI menjadi indikator awal bahwa produk tersebut bebas dari makanan haram menurut Islam. Jangan mudah tergiur harga murah tanpa memastikan kehalalannya.

Kedua, pelajari komposisi bahan makanan. Banyak produk olahan yang menggunakan bahan turunan hewani atau alkohol. Meskipun tidak disebutkan secara eksplisit, komposisi tersebut bisa termasuk dalam kategori makanan haram menurut Islam.

Ketiga, pastikan proses penyembelihan hewan sesuai syariat Islam. Daging yang halal harus berasal dari hewan yang disembelih dengan menyebut nama Allah. Jika ragu terhadap asal-usul daging, lebih baik ditinggalkan daripada mengambil risiko memakan makanan haram menurut Islam.

Keempat, hindari tempat makan yang mencampur makanan halal dan haram. Misalnya, restoran yang menjual makanan berbahan dasar babi atau alkohol. Kontaminasi bisa terjadi, dan ini membuat makanan halal menjadi diragukan kehalalannya.

Kelima, biasakan berdoa sebelum makan agar Allah melindungi kita dari makanan haram menurut Islam. Dengan memulai makan dengan basmalah dan doa, insyaAllah Allah akan menjaga kita dari hal-hal yang tidak baik bagi tubuh dan jiwa.

Langkah-langkah ini penting untuk diterapkan oleh setiap muslim agar bisa menjalani hidup yang lebih bersih, sehat, dan penuh berkah.

Menjaga Diri dari Makanan Haram Menurut Islam adalah Tanda Ketaatan

Sebagai penutup, penting bagi umat Islam untuk menjadikan konsumsi makanan halal sebagai bagian dari ibadah dan ketaatan kepada Allah SWT. Menjauhkan diri dari makanan haram menurut Islam bukan semata-mata karena kesehatan, tetapi juga karena perintah syariat yang harus ditaati.

Allah SWT telah memberikan petunjuk yang jelas dalam Al-Qur’an tentang apa yang halal dan haram. Dengan mengikuti tuntunan ini, kita akan meraih keberkahan, kesehatan, dan ketenangan dalam hidup. Jangan biarkan makanan yang masuk ke tubuh kita menjadi sebab murka Allah karena mengandung unsur makanan haram menurut Islam.

Maka dari itu, marilah kita tingkatkan kesadaran dan ketelitian dalam memilih makanan. Jadikanlah konsumsi makanan yang halal dan thayyib sebagai bagian dari gaya hidup Islami yang sejati.

Dapatkan Update Berita dan Informasi Penyaluran Zakat, Infak, dan Sedekah.

Follow us

Copyright © 2025 BAZNAS

Kebijakan Privasi   |   Syarat & Ketentuan   |   FAQ