
Makan Berlebihan dalam Islam: Bahaya Kesehatan dan Dampak Spiritualnya
Makan Berlebihan dalam Islam: Bahaya Kesehatan dan Dampak Spiritualnya
22/07/2025 | Humas BAZNASDalam ajaran Islam, segala sesuatu yang dilakukan oleh umat Muslim harus berada di jalan yang seimbang, termasuk dalam urusan makan. Makan berlebihan dalam Islam bukan hanya dipandang sebagai perbuatan yang tidak terpuji, tetapi juga berpotensi menimbulkan berbagai dampak negatif bagi kesehatan jasmani dan spiritual.
Sebagai umat Islam, kita diajarkan untuk menjaga diri dari perilaku berlebihan, termasuk dalam konsumsi makanan. Makan berlebihan dalam Islam dilarang karena bertentangan dengan prinsip hidup sederhana dan penuh syukur. Islam mengajarkan agar umatnya makan secukupnya, tidak berlebihan, dan selalu menjaga adab dalam setiap aktivitas, termasuk saat menikmati hidangan.
Melalui artikel ini, kita akan mengulas bahaya makan berlebihan dalam Islam, baik dari aspek kesehatan maupun dampak spiritual, serta bagaimana cara menghindarinya menurut tuntunan syariat.
Pandangan Islam tentang Makan Berlebihan dalam Islam
Islam adalah agama yang mengatur segala aspek kehidupan, termasuk pola makan. Makan berlebihan dalam Islam dianggap sebagai perbuatan yang tidak sesuai dengan ajaran Rasulullah SAW. Dalam sebuah hadis riwayat At-Tirmidzi, Rasulullah SAW bersabda, “Tidak ada bejana yang lebih buruk yang diisi oleh manusia selain perutnya. Cukuplah bagi anak Adam beberapa suap yang dapat menegakkan tulang punggungnya. Jika ia harus makan lebih, maka sepertiga untuk makanannya, sepertiga untuk minumnya, dan sepertiga untuk nafasnya.”
Hadis ini menjadi dasar utama bahwa makan berlebihan dalam Islam sangat ditekankan untuk dihindari. Islam menempatkan makan sebagai kebutuhan, bukan sekadar keinginan atau bentuk pelampiasan hawa nafsu. Oleh karena itu, makan berlebihan dalam Islam dipandang sebagai perbuatan yang bisa membawa kerugian, baik secara fisik maupun mental.
Selain hadis, Al-Qur'an juga memberikan arahan tentang makan berlebihan dalam Islam. Dalam Surat Al-A'raf ayat 31 disebutkan, “Makan dan minumlah, tetapi jangan berlebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebihan.” Ayat ini menjadi bukti nyata bahwa makan berlebihan dalam Islam bukan hanya tidak dianjurkan, tetapi juga dibenci oleh Allah SWT.
Bahkan, makan berlebihan dalam Islam juga bisa membuka pintu bagi sifat malas dan lalai dalam beribadah. Ketika seseorang terlalu kenyang, seringkali tubuh menjadi lemas, malas bergerak, dan akhirnya enggan menjalankan kewajiban ibadah. Ini menjadi salah satu alasan mengapa makan berlebihan dalam Islam dianggap sebagai perbuatan yang dapat melemahkan semangat spiritual seseorang.
Lebih dari itu, makan berlebihan dalam Islam juga sering dihubungkan dengan perilaku boros dan tidak menghargai nikmat Allah. Orang yang terbiasa makan berlebihan cenderung tidak peduli terhadap sesama yang kelaparan dan lebih mementingkan pemuasan diri sendiri.
Bahaya Kesehatan Akibat Makan Berlebihan dalam Islam
Salah satu alasan utama mengapa makan berlebihan dalam Islam dilarang adalah karena dampaknya yang buruk bagi kesehatan. Ketika seseorang terbiasa makan berlebihan, berbagai masalah kesehatan dapat timbul dan mengganggu fungsi tubuh.
Pertama, makan berlebihan dalam Islam dapat menyebabkan obesitas. Kelebihan asupan kalori yang tidak dibutuhkan oleh tubuh akan disimpan sebagai lemak, sehingga memicu peningkatan berat badan. Dalam jangka panjang, makan berlebihan dalam Islam berpotensi menyebabkan obesitas yang dapat berujung pada berbagai penyakit serius.
Kedua, makan berlebihan dalam Islam dapat meningkatkan risiko penyakit jantung. Konsumsi makanan berlebihan, terutama yang tinggi lemak jenuh dan kolesterol, dapat memperburuk kesehatan jantung. Akibatnya, makan berlebihan dalam Islam menjadi salah satu faktor pemicu serangan jantung dan penyakit kardiovaskular lainnya.
Ketiga, makan berlebihan dalam Islam juga dapat menyebabkan gangguan sistem pencernaan. Perut yang terlalu penuh karena makan berlebihan dapat membuat lambung bekerja ekstra keras, sehingga memicu gangguan seperti asam lambung naik, perut kembung, dan gangguan pencernaan lainnya. Oleh sebab itu, makan berlebihan dalam Islam sangat berbahaya jika dijadikan kebiasaan.
Keempat, makan berlebihan dalam Islam dapat menyebabkan penyakit diabetes tipe 2. Asupan gula berlebih dari makanan berlebihan dapat mengganggu kadar insulin dalam tubuh. Jika kebiasaan ini terus berlanjut, makan berlebihan dalam Islam berisiko tinggi menyebabkan diabetes yang memerlukan perawatan jangka panjang.
Kelima, makan berlebihan dalam Islam dapat menurunkan kualitas hidup. Seseorang yang terlalu sering makan berlebihan cenderung merasa lemas, mudah mengantuk, dan kurang produktif. Hal ini tentu sangat merugikan, terutama bagi seorang Muslim yang dituntut untuk selalu aktif dan produktif dalam beribadah dan bermuamalah.
Dampak Spiritual Makan Berlebihan dalam Islam
Selain berdampak pada kesehatan, makan berlebihan dalam Islam juga membawa pengaruh besar terhadap kehidupan spiritual seorang Muslim. Hal ini menjadi salah satu perhatian utama dalam ajaran Islam, karena segala sesuatu yang berlebihan bisa melemahkan hubungan seorang hamba dengan Allah SWT.
Pertama, makan berlebihan dalam Islam menyebabkan kelalaian dalam ibadah. Ketika perut terlalu kenyang, tubuh menjadi malas dan pikiran sulit fokus. Akibatnya, seseorang seringkali melewatkan waktu ibadah atau mengerjakannya dengan setengah hati. Inilah mengapa makan berlebihan dalam Islam dianggap sebagai salah satu faktor yang dapat melemahkan kualitas ibadah.
Kedua, makan berlebihan dalam Islam dapat menumbuhkan sifat rakus. Islam mengajarkan untuk hidup sederhana dan tidak berlebihan. Namun, kebiasaan makan berlebihan membuat seseorang sulit mengontrol dirinya dan selalu ingin memuaskan hawa nafsu. Dengan demikian, makan berlebihan dalam Islam bisa menjadi awal dari berbagai sifat tercela lainnya.
Ketiga, makan berlebihan dalam Islam menumpulkan hati. Hati yang keras dan lalai seringkali disebabkan oleh perbuatan yang berlebihan, termasuk dalam hal makan. Rasulullah SAW bersabda, “Janganlah kalian banyak makan dan minum, karena sungguh, hati itu akan mati sebagaimana tanaman yang mati karena terlalu banyak air.” Hal ini menunjukkan bahwa makan berlebihan dalam Islam bisa mengakibatkan hati menjadi keras dan jauh dari Allah.
Keempat, makan berlebihan dalam Islam mengurangi rasa syukur. Ketika seseorang terbiasa makan berlebihan, ia cenderung lupa bersyukur dan tidak lagi menghargai nikmat yang Allah berikan. Sebaliknya, orang yang makan secukupnya akan lebih mudah bersyukur atas apa yang ia terima. Maka dari itu, makan berlebihan dalam Islam dapat menjauhkan seseorang dari sifat syukur.
Kelima, makan berlebihan dalam Islam membuka peluang bisikan setan. Dalam beberapa riwayat, disebutkan bahwa setan senang dengan orang yang berlebihan, termasuk dalam makan. Setan akan lebih mudah menggoda dan mengendalikan orang yang suka berlebihan. Oleh sebab itu, makan berlebihan dalam Islam bukan hanya soal kesehatan, tetapi juga soal penjagaan diri dari godaan syetan.
Cara Menghindari Makan Berlebihan dalam Islam
Untuk menghindari makan berlebihan dalam Islam, umat Muslim perlu menerapkan beberapa langkah yang dianjurkan oleh syariat. Langkah-langkah ini akan membantu kita menjaga diri dari kebiasaan yang dapat merugikan jasmani dan rohani.
Pertama, membiasakan diri makan secukupnya. Rasulullah SAW mencontohkan pola makan yang seimbang: sepertiga untuk makanan, sepertiga untuk minuman, dan sepertiga untuk nafas. Prinsip ini sangat efektif untuk menghindari makan berlebihan dalam Islam.
Kedua, memperhatikan adab makan yang diajarkan dalam Islam. Dengan mengikuti adab seperti membaca basmalah sebelum makan, makan dengan tangan kanan, dan tidak tergesa-gesa, seseorang dapat lebih mengontrol porsi makanannya. Ini merupakan langkah bijak agar tidak terjerumus dalam makan berlebihan dalam Islam.
Ketiga, memilih makanan yang sehat dan bergizi. Konsumsi makanan yang bergizi akan lebih cepat membuat tubuh merasa kenyang dan puas. Dengan begitu, kecenderungan makan berlebihan dalam Islam bisa diminimalkan.
Keempat, memperbanyak puasa sunnah. Rasulullah SAW menganjurkan umatnya untuk sering berpuasa, seperti puasa Senin-Kamis. Dengan sering berpuasa, seseorang akan lebih terlatih menahan diri, termasuk dari makan berlebihan dalam Islam.
Kelima, selalu mengingat dampak negatif dari makan berlebihan dalam Islam. Dengan mengetahui bahaya yang ditimbulkan, baik dari sisi kesehatan maupun spiritual, seseorang akan lebih berhati-hati dan berusaha menghindari perilaku tersebut dalam kehidupan sehari-hari.
Hindari Makan Berlebihan dalam Islam untuk Hidup Sehat dan Penuh Keberkahan
Makan berlebihan dalam Islam bukan hanya sebuah perilaku yang tidak disukai Allah SWT, tetapi juga berdampak buruk bagi kesehatan tubuh dan jiwa. Islam mengajarkan prinsip hidup seimbang dan menghindari segala bentuk berlebihan, termasuk dalam urusan makan.
Bahaya makan berlebihan dalam Islam sangat nyata, baik dari sisi medis seperti risiko obesitas, penyakit jantung, dan diabetes, maupun dari sisi spiritual seperti kelalaian dalam ibadah dan hilangnya rasa syukur. Oleh karena itu, menjaga diri dari makan berlebihan dalam Islam adalah bagian dari upaya menjaga kesehatan dan meningkatkan kualitas keimanan.
Mari kita amalkan ajaran Rasulullah SAW dengan menghindari makan berlebihan dalam Islam, demi hidup yang lebih sehat, berkualitas, dan penuh keberkahan. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan kita taufik dan hidayah agar selalu menjaga diri dari segala hal yang berlebihan, termasuk dalam urusan makan.
Dapatkan Update Berita dan Informasi Penyaluran Zakat, Infak, dan Sedekah.
Follow us
