
Kurban Artinya Pengorbanan atau Ibadah, Ini Penjelasan Lengkapnya
Kurban Artinya Pengorbanan atau Ibadah, Ini Penjelasan Lengkapnya
20/05/2025 | NOVKetika bulan Dzulhijjah tiba, umat Islam di seluruh dunia menyambutnya dengan semangat ibadah yang tinggi. Salah satu ibadah yang paling menonjol adalah kurban. Namun, sebagian orang mungkin masih bertanya-tanya, kurban artinya sebenarnya apa? Apakah kurban hanya sekadar menyembelih hewan, atau ada makna yang lebih dalam dari sekadar ritual tahunan?
Memahami kurban artinya bukan hanya penting dari sisi linguistik, tetapi juga dari sisi spiritual dan syariat. Dalam Islam, kurban adalah wujud ketaatan, pengorbanan, serta bentuk pendekatan diri kepada Allah SWT. Oleh karena itu, pemahaman yang benar mengenai kurban artinya akan menambah kekhusyukan dan kesungguhan dalam menjalankannya.
Makna Kurban dalam Islam: Lebih dari Sekadar Menyembelih
Dalam bahasa Arab, kurban artinya berasal dari kata qurban yang berakar dari kata qaruba, yang berarti “dekat”. Secara istilah, kurban adalah menyembelih hewan ternak tertentu pada hari raya Idul Adha sebagai bentuk pendekatan diri kepada Allah SWT. Dengan demikian, kurban artinya adalah sarana untuk mendekatkan diri kepada Sang Pencipta.
Namun, makna kurban artinya tidak berhenti pada sisi ritual saja. Ia mengandung makna pengorbanan yang mendalam. Ketika seorang Muslim menyembelih hewan kurban, sejatinya ia sedang berusaha membunuh sifat egois dalam dirinya, dan menggantinya dengan sikap ikhlas dan tunduk kepada kehendak Allah SWT. Oleh karena itu, memahami bahwa kurban artinya juga mencerminkan spiritualitas adalah sangat penting.
Para ulama menjelaskan bahwa kurban artinya bukan hanya perintah yang bersifat formal, tapi juga simbol ketaatan sebagaimana ditunjukkan oleh Nabi Ibrahim AS dan putranya, Nabi Ismail AS. Dalam kisah ini, kurban artinya adalah kesediaan untuk berkorban atas nama cinta kepada Allah SWT, walaupun itu berarti mengorbankan sesuatu yang sangat dicintai.
Lebih lanjut, dalam Al-Qur’an Allah berfirman:
"Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai (keridaan) Allah, tetapi ketakwaan dari kamulah yang dapat mencapainya." (QS. Al-Hajj: 37)
Ayat ini menegaskan bahwa kurban artinya bukan sekadar tindakan fisik menyembelih hewan, tapi sejatinya adalah ibadah hati dan niat yang ikhlas. Allah tidak membutuhkan daging atau darah, melainkan ketaatan dan pengabdian dari hamba-Nya.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa kurban artinya adalah tindakan ibadah yang melibatkan pengorbanan, pendekatan diri, dan penguatan iman kepada Allah SWT.
Kurban dalam Sejarah Islam: Jejak Pengorbanan yang Bermakna
Untuk memahami secara lebih utuh kurban artinya, penting untuk menengok sejarah Islam, khususnya kisah Nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismail AS. Peristiwa ini bukan sekadar dongeng sejarah, tapi sumber inspirasi dan teladan utama dalam melaksanakan ibadah kurban.
Kisah dimulai ketika Nabi Ibrahim mendapat perintah dalam mimpi untuk menyembelih anaknya, Nabi Ismail. Perintah tersebut adalah ujian yang luar biasa berat. Namun, Nabi Ibrahim melaksanakannya dengan penuh keikhlasan dan keteguhan. Dari sini, kurban artinya dapat dimaknai sebagai kepatuhan total terhadap Allah, tanpa mempertanyakan hikmah di baliknya.
Sementara itu, Nabi Ismail juga menerima perintah tersebut dengan lapang dada. Ia berkata, “Wahai ayahku! Kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah engkau akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar.” (QS. As-Saffat: 102). Ini menunjukkan bahwa kurban artinya juga bentuk kesabaran dan pengabdian tanpa syarat.
Peristiwa besar ini kemudian menjadi dasar disyariatkannya kurban dalam Islam. Setiap tahun pada tanggal 10 Dzulhijjah, umat Islam memperingati keteladanan Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail. Maka, ketika kita menyebut kurban artinya, kita tidak bisa lepas dari konteks sejarah penuh makna ini.
Lebih dari itu, kisah ini mengajarkan bahwa kurban artinya bukan hanya menyembelih hewan, tapi menyembelih nafsu, ego, dan keinginan pribadi demi memenuhi kehendak Ilahi. Ini adalah pelajaran spiritual yang sangat dalam bagi setiap Muslim.
Oleh karena itu, memahami kisah sejarah ini akan memperkuat keyakinan kita bahwa kurban artinya adalah puncak keimanan, ketaatan, dan totalitas dalam menjalani perintah Allah SWT.
Jenis Hewan Kurban dan Ketentuannya dalam Syariat
Memahami kurban artinya juga tidak bisa dipisahkan dari jenis hewan yang boleh dijadikan kurban menurut syariat Islam. Hewan kurban harus memenuhi beberapa kriteria yang ditetapkan, dan ini menjadi bagian dari kesempurnaan ibadah kurban itu sendiri.
Hewan yang diperbolehkan untuk dikurbankan adalah unta, sapi, kambing, dan domba. Setiap jenis hewan memiliki batas usia minimal, misalnya kambing minimal berusia satu tahun dan sapi minimal dua tahun. Mengetahui ini penting agar pemahaman tentang kurban artinya tidak hanya bermakna spiritual tetapi juga tepat secara syariat.
Selain jenis dan usia, kondisi fisik hewan juga harus diperhatikan. Hewan yang cacat, sakit, atau sangat kurus tidak sah dijadikan kurban. Ini menunjukkan bahwa kurban artinya memberi yang terbaik kepada Allah, bukan yang tidak berguna atau sisa.
Pembagian daging kurban juga termasuk dalam bagian penting dari pemahaman kurban artinya. Daging kurban harus dibagi menjadi tiga bagian: untuk diri sendiri, untuk kerabat, dan untuk fakir miskin. Tujuannya adalah agar manfaat dari ibadah kurban dapat dirasakan secara luas oleh umat.
Dengan begitu, dari sisi teknis dan syariat pun kita melihat bahwa kurban artinya mencerminkan kesempurnaan dalam memberi, bukan hanya kepada Allah tetapi juga kepada sesama. Ini memperkuat nilai sosial dari ibadah kurban itu sendiri.
Nilai-Nilai Spiritualitas dalam Ibadah Kurban
Satu hal yang tidak boleh dilupakan dalam membahas kurban artinya adalah nilai spiritual yang terkandung di dalamnya. Kurban bukan hanya soal menyembelih, tetapi juga soal membangun hubungan yang lebih dekat dengan Allah SWT.
Pertama, kurban adalah bentuk ikhlas dalam beribadah. Ketika seseorang rela mengeluarkan hartanya, memilih hewan terbaik, dan menyembelihnya hanya karena Allah, maka ia telah memahami bahwa kurban artinya adalah keikhlasan murni.
Kedua, kurban melatih empati dan kepedulian sosial. Dengan membagikan daging kepada orang miskin dan dhuafa, seorang Muslim membuktikan bahwa kurban artinya juga berbagi dan peduli terhadap sesama.
Ketiga, ibadah kurban melatih kesabaran dan pengorbanan. Seperti halnya Nabi Ibrahim dan Ismail, seorang Muslim juga dilatih untuk bersabar dan berkorban, bukan hanya harta tetapi juga ego dan nafsu dunia.
Keempat, kurban artinya adalah bentuk syukur atas nikmat Allah. Ketika seorang Muslim diberi rezeki yang cukup untuk berkurban, ia menunjukkan rasa syukurnya dengan beribadah dan berbagi.
Kelima, kurban mempererat ukhuwah Islamiyah. Dengan adanya pembagian daging kurban dan pelaksanaan ibadah secara berjamaah, kurban artinya menjadi sarana mempererat persaudaraan antar sesama Muslim.
Dari penjelasan di atas, kita dapat menarik kesimpulan bahwa kurban artinya jauh lebih luas dari sekadar menyembelih hewan. Ia adalah simbol pengorbanan, ketundukan, keikhlasan, dan kepedulian sosial dalam satu rangkaian ibadah.
Melalui kurban, kita diajak untuk meneladani Nabi Ibrahim dan Ismail, membangun kepatuhan mutlak kepada Allah SWT. Di sisi lain, kurban artinya juga bentuk konkret syukur atas nikmat yang telah diberikan oleh Allah.
Dalam setiap pelaksanaannya, umat Islam perlu memahami bahwa kurban artinya bukan hanya ritual, melainkan wujud pengabdian diri kepada Tuhan dan sesama manusia. Maka dari itu, ibadah kurban harus dilakukan dengan penuh kesadaran, ilmu, dan niat yang lurus.
Semoga setiap Muslim dapat melaksanakan kurban dengan pemahaman yang benar dan menjadikannya sebagai momen untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan. Dengan mengetahui dan menghayati bahwa kurban artinya adalah ibadah dan pengorbanan, semoga amal kita diterima oleh Allah SWT.
BAZNAS memberi kemudahan untuk masyarakat yang ingin berkurban. Caranya mudah, Anda bisa mengunjungi link Kurban BAZNAS lalu ikuti petunjuknya.
Dapatkan Update Berita dan Informasi Penyaluran Zakat, Infak, dan Sedekah.
Follow us
