Kisah Sahabat Nabi yang Durhaka kepada Orang Tua: Sebuah Pelajaran Penting tentang Ketaatan

Kisah Sahabat Nabi yang Durhaka kepada Orang Tua: Sebuah Pelajaran Penting tentang Ketaatan

Kisah Sahabat Nabi yang Durhaka kepada Orang Tua: Sebuah Pelajaran Penting tentang Ketaatan

20/11/2024 | Humas BAZNAS

Dalam Islam, ketaatan kepada orang tua adalah salah satu ajaran utama yang sangat ditekankan. Banyak ayat dalam Al-Qur'an dan Hadis Nabi Muhammad SAW yang menyoroti pentingnya berbuat baik, menghormati, dan taat kepada orang tua. Namun, sejarah Islam juga mencatat kisah sahabat Nabi yang durhaka kepada orang tua mereka, kemudian menjadi pelajaran penting bagi umat Islam tentang betapa pentingnya ketaatan dan penyesalan karena tidak menghormati orang tua.

Salah satu kisah sahabat Nabi yang durhaka kepada orang tua, yang paling terkenal dalam sejarah Islam adalah kisah Alqamah bin Qais. Dia terkenal karena kesungguhannya dalam beribadah, selalu melaksanakan shalat, berpuasa, dan sangat dermawan kepada sesama. Namun, dibalik semua ibadahnya, terdapat satu kekurangan besar yang merugikannya yaitu kurangnya perhatian dan penghormatan kepada ibunya.

Diriwayatkan bahwa suatu hari Alqamah jatuh sakit parah. Saat kondisinya semakin memburuk, para sahabat berusaha membantunya mengucapkan syahadat (pernyataan iman) sebagai persiapan menjelang kematiannya. Namun, yang terjadi selanjutnya sangat mengejutkan: Alqamah tidak bisa mengucapkan syahadat, seolah ada sesuatu yang menghalanginya untuk melakukannya.

Melihat hal ini, para sahabat segera pergi menemui Nabi Muhammad SAW untuk memberitahukan keadaan Alqamah. Nabi kemudian bertanya apakah Alqamah memiliki masalah dengan orang tuanya, khususnya ibunya. Para sahabat menjelaskan bahwa Alqamah sering mengabaikan ibunya dan tidak menunjukkan rasa hormat yang pantas kepadanya. Nabi SAW memerintahkan mereka untuk membawa ibu Alqamah.

Ketika ibu Alqamah tiba, Nabi SAW menanyakan hubungan antara Alqamah dan ibunya. Sang ibu mengakui bahwa meskipun Alqamah adalah seorang Muslim yang taat, dia sering mengabaikannya dan memperlakukannya dengan buruk. Nabi SAW kemudian memberitahunya bahwa kebaikan dan pengampunannya terhadap Alqamah sangat penting, agar Alqamah dapat mengucapkan syahadat pada saat kematiannya.

Awalnya, ibu Alqamah merasa terluka oleh sikap anaknya dan enggan untuk memaafkannya. Namun, dengan dorongan dan nasihat dari Nabi, akhirnya ia melunak dan setuju untuk memaafkannya. Setelah dia memaafkannya, Alqamah pun akhirnya bisa dengan mudah mengucapkan syahadat sebelum meninggal.

Kisah Alqamah mengandung pelajaran penting tentang perlunya menghormati dan berbuat baik kepada orang tua. Ketakwaan dalam beribadah kepada Allah tidaklah sempurna tanpa kebaikan kepada orang tua. Allah SWT dengan jelas menyatakan dalam Al-Qur'an:

"Dan Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu tidak menyembah selain Dia, dan berbuat baiklah kepada ibu bapak." (QS. Al-Isra: 23)

Taat dan berbuat baik kepada orang tua adalah salah satu perintah utama dalam Islam. Kisah ini menunjukkan bahwa ketakwaan seseorang dalam beribadah kepada Allah bisa terhalang oleh perlakuan buruk terhadap orang tua. Ketaatan kepada orang tua adalah salah satu hal yang paling dicintai oleh Allah, dan ridha orang tua memiliki dampak yang besar terhadap kehidupan dan kematian seseorang.

Mengapa ketaatan kepada orang tua sangat ditekankan dalam Islam? Orang tua, terutama ibu, adalah orang yang telah berkorban luar biasa dalam hidup kita. Mereka merawat dan mengasuh kita dengan penuh cinta dan tanpa pamrih. Allah SWT menempatkan ketaatan kepada orang tua pada level yang setara dengan ketaatan kepada-Nya. Nabi Muhammad SAW juga bersabda:

"Ridha Allah terletak pada ridha orang tua, dan murka Allah terletak pada murka orang tua.” (HR. Tirmidzi)

Dengan kata lain, seorang Muslim yang ingin meraih ridha Allah harus menjaga hubungan yang baik dengan orang tuanya. Sebaliknya, tindakan yang menyakiti atau mengabaikan hak-hak orang tua dapat memiliki konsekuensi buruk bagi diri seseorang, seperti yang terlihat dalam pengalaman Alqamah.

Kisah sahabat Nabi yang durhaka kepada orang tua, menjadi pengingat bahwa seberapa banyak pun kita beribadah, tidaklah lengkap tanpa kebaikan terhadap orang tua. Berbuat baik kepada orang tua berarti merawat mereka, menghormati mereka, dan menunjukkan cinta sepanjang hidup mereka. Sebagai umat Islam, sangat penting bagi kita untuk mengevaluasi diri dan memastikan bahwa kita telah memenuhi kewajiban kita terhadap orang tua. Jika ada ketidaknyamanan dalam hubungan kita dengan mereka, kita harus memohon maaf dan berusaha memperbaikinya. Jangan biarkan kesalahan terhadap orang tua menghalangi jalan kita untuk mendapatkan ridha Allah.

Dapatkan Update Berita dan Informasi Penyaluran Zakat, Infak, dan Sedekah.

Follow us

Copyright © 2025 BAZNAS

Kebijakan Privasi   |   Syarat & Ketentuan   |   FAQ