Keutamaan Menyantuni Anak Yatim di Bulan Muharram Menurut Ulama dan Dalil Syari’ah

Keutamaan Menyantuni Anak Yatim di Bulan Muharram Menurut Ulama dan Dalil Syari’ah

Keutamaan Menyantuni Anak Yatim di Bulan Muharram Menurut Ulama dan Dalil Syari’ah

01/07/2025 | Humas BAZNAS

Bulan Muharram adalah salah satu bulan mulia dalam kalender Islam yang memiliki keistimewaan tersendiri. Sebagai bulan pembuka dalam tahun hijriah, Muharram menjadi waktu yang tepat bagi umat Islam untuk memperbanyak amal kebaikan, termasuk menyantuni anak yatim. Keutamaan menyantuni anak yatim di bulan Muharram tidak hanya menjadi wujud kasih sayang, tetapi juga memiliki landasan kuat dalam Al-Qur’an, hadis, dan pandangan ulama. Artikel ini akan mengulas secara mendalam mengapa amalan ini begitu istimewa, terutama di bulan yang penuh berkah ini, dengan harapan dapat menginspirasi umat Islam untuk berlomba-lomba dalam kebaikan.

Makna dan Keistimewaan Bulan Muharram dalam Islam

Bulan Muharram dikenal sebagai salah satu dari empat bulan haram (suci) dalam Islam, sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur’an, Surah At-Taubah ayat 36. Bulan ini menjadi waktu istimewa untuk meningkatkan ibadah dan amal saleh, termasuk keutamaan menyantuni anak yatim di bulan Muharram. Dalam bulan ini, setiap kebaikan dilipatgandakan pahalanya, dan dosa pun memiliki konsekuensi yang lebih berat. Oleh karena itu, Muharram menjadi momen strategis untuk memperbanyak amal kebaikan.

Keutamaan menyantuni anak yatim di bulan Muharram juga sejalan dengan anjuran Rasulullah SAW untuk memperhatikan anak yatim. Dalam hadis riwayat Muslim, Rasulullah bersabda, “Aku dan orang yang menanggung anak yatim (kedudukannya) di surga seperti ini,” sambil mengisyaratkan jari telunjuk dan jari tengah yang berdampingan. Hadis ini menunjukkan betapa besar pahala bagi mereka yang peduli kepada anak yatim, terlebih di bulan penuh keberkahan seperti Muharram.

Para ulama menjelaskan bahwa Muharram adalah waktu untuk merenungi keimanan dan memperbaiki hubungan dengan sesama. Keutamaan menyantuni anak yatim di bulan Muharram menjadi salah satu bentuk ibadah sosial yang sangat dianjurkan, karena mencerminkan akhlak mulia Rasulullah SAW. Anak yatim, yang kehilangan sosok pelindung, membutuhkan perhatian khusus, dan bulan Muharram menjadi kesempatan emas untuk menunjukkan kasih sayang.

Selain itu, keutamaan menyantuni anak yatim di bulan Muharram juga terkait dengan semangat hijrah yang menjadi simbol perjuangan dan pembaruan. Menyantuni anak yatim di bulan ini mencerminkan komitmen seorang Muslim untuk berhijrah dari sifat kikir menuju kedermawanan. Ini adalah bentuk jihad melawan hawa nafsu dan wujud nyata dari keimanan.

Dengan demikian, Muharram bukan hanya tentang ibadah ritual seperti puasa Asyura, tetapi juga tentang memperkuat ikatan sosial. Keutamaan menyantuni anak yatim di bulan Muharram menjadi salah satu cara untuk mewujudkan nilai-nilai Islam yang rahmatan lil ‘alamin, memberikan manfaat bagi sesama, terutama mereka yang membutuhkan.

Dalil Syari’ah tentang Keutamaan Menyantuni Anak Yatim

Al-Qur’an dan hadis memberikan landasan yang kuat tentang keutamaan menyantuni anak yatim di bulan Muharram. Dalam Surah Ad-Dhuha ayat 9, Allah berfirman, “Adapun anak yatim, maka janganlah kamu berlaku sewenang-wenang kepadanya.” Ayat ini menegaskan larangan untuk menyakiti anak yatim dan secara implisit mendorong umat Islam untuk memperlakukan mereka dengan penuh kasih sayang, terutama di bulan istimewa seperti Muharram.

Keutamaan menyantuni anak yatim di bulan Muharram juga diperkuat oleh hadis riwayat Bukhari, di mana Rasulullah SAW bersabda, “Orang yang memelihara anak yatim di kalangan umat Islam, menyediakan makanannya, minumannya, maka Allah akan memasukkannya ke dalam surga, kecuali jika ia melakukan dosa yang tidak terampuni.” Hadis ini menunjukkan bahwa amalan ini memiliki nilai yang sangat tinggi di sisi Allah, terlebih jika dilakukan di bulan Muharram yang penuh keberkahan.

Para ulama seperti Imam Nawawi menegaskan bahwa keutamaan menyantuni anak yatim di bulan Muharram tidak hanya terbatas pada pemberian materi, tetapi juga mencakup perhatian emosional dan pendidikan. Memberikan kasih sayang, mendengarkan keluh kesah, atau membimbing mereka adalah bentuk santunan yang tak kalah penting. Di bulan Muharram, amalan ini menjadi lebih bermakna karena merupakan bagian dari upaya meneladani Rasulullah SAW yang dikenal sebagai pelindung anak yatim.

Selain itu, keutamaan menyantuni anak yatim di bulan Muharram juga terkait dengan konsep sedekah yang sangat dianjurkan dalam Islam. Dalam hadis riwayat Tirmidzi, Rasulullah SAW bersabda bahwa sedekah dapat memadamkan dosa sebagaimana air memadamkan api. Menyantuni anak yatim di bulan ini menjadi salah satu bentuk sedekah yang paling utama, karena membantu mereka yang berada dalam kondisi lemah.

Dengan landasan syari’ah yang kokoh, keutamaan menyantuni anak yatim di bulan Muharram menjadi panggilan bagi setiap Muslim untuk berlomba-lomba dalam kebaikan. Amalan ini tidak hanya mendatangkan pahala, tetapi juga membawa keberkahan dalam kehidupan dunia dan akhirat.

Cara Menyantuni Anak Yatim di Bulan Muharram

Menyantuni anak yatim tidak selalu berarti memberikan bantuan materi dalam jumlah besar. Keutamaan menyantuni anak yatim di bulan Muharram dapat diwujudkan melalui berbagai cara sederhana namun penuh makna. Misalnya, mengunjungi panti asuhan untuk berbagi cerita atau memberikan hadiah kecil dapat membawa kebahagiaan bagi anak-anak yatim.

Memberikan pendidikan atau keterampilan juga merupakan bentuk santunan yang sangat berharga. Keutamaan menyantuni anak yatim di bulan Muharram akan semakin terasa manfaatnya jika kita membantu mereka mempersiapkan masa depan yang lebih baik. Misalnya, mengadakan kelas belajar gratis atau memberikan beasiswa adalah cara yang sangat dianjurkan.

Selain itu, keutamaan menyantuni anak yatim di bulan Muharram juga dapat diwujudkan dengan memberikan perhatian emosional. Anak yatim sering kali merasa kesepian, sehingga kehadiran kita untuk mendengarkan atau sekadar bermain bersama mereka bisa memberikan dampak besar. Rasulullah SAW sendiri dikenal sangat penyayang terhadap anak yatim, sering mengusap kepala mereka sebagai tanda kasih sayang.

Mengajak anak yatim untuk berpartisipasi dalam kegiatan keagamaan di bulan Muharram, seperti puasa Asyura atau pengajian, juga merupakan cara untuk mendekatkan mereka kepada nilai-nilai Islam. Keutamaan menyantuni anak yatim di bulan Muharram akan semakin lengkap jika kita turut membimbing mereka dalam aspek spiritual.

Terakhir, menyantuni anak yatim juga bisa dilakukan secara kolektif melalui lembaga atau komunitas. Banyak organisasi, termasuk BAZNAS, memiliki program khusus untuk anak yatim. Berkontribusi melalui donasi atau menjadi relawan di program tersebut akan memperkuat keutamaan menyantuni anak yatim di bulan Muharram, sekaligus memperluas manfaat kebaikan bagi masyarakat.

Manfaat Menyantuni Anak Yatim bagi Kehidupan Umat Islam

Keutamaan menyantuni anak yatim di bulan Muharram tidak hanya berdampak pada anak yatim, tetapi juga membawa manfaat besar bagi pelakunya. Dalam perspektif Islam, amalan ini menjadi jalan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Rasulullah SAW menjanjikan kedekatan dengan beliau di surga bagi mereka yang memelihara anak yatim, sebuah keutamaan yang semakin istimewa di bulan Muharram.

Selain pahala akhirat, keutamaan menyantuni anak yatim di bulan Muharram juga membawa keberkahan dalam kehidupan dunia. Banyak kisah nyata menunjukkan bahwa mereka yang gemar bersedekah kepada anak yatim mendapatkan kemudahan dalam rezeki dan perlindungan dari musibah. Ini sejalan dengan janji Allah dalam Al-Qur’an bahwa sedekah akan dilipatgandakan balasannya.

Amalan ini juga memperkuat solidaritas sosial dalam komunitas Muslim. Keutamaan menyantuni anak yatim di bulan Muharram mengajarkan kita untuk peduli terhadap sesama, terutama mereka yang berada dalam kondisi lemah. Dengan membantu anak yatim, umat Islam turut mewujudkan nilai ukhuwah Islamiyah yang menjadi pilar kehidupan bermasyarakat.

Dari sisi psikologis, keutamaan menyantuni anak yatim di bulan Muharram juga memberikan kepuasan batin. Memberikan kasih sayang kepada anak yatim dapat menghapus rasa egois dan meningkatkan rasa syukur atas nikmat yang telah Allah berikan. Ini adalah cara untuk membersihkan hati dan jiwa, terutama di bulan yang penuh makna seperti Muharram.

Akhirnya, keutamaan menyantuni anak yatim di bulan Muharram menjadi sarana untuk meneladani akhlak Rasulullah SAW. Dengan mengikuti jejak beliau, seorang Muslim tidak hanya mendapatkan pahala, tetapi juga menjadi teladan bagi orang lain, sehingga kebaikan ini terus menyebar dan menginspirasi.

Menjemput Keberkahan Muharram dengan Kebaikan

Bulan Muharram adalah waktu yang tepat untuk memperbanyak amal kebaikan, dan keutamaan menyantuni anak yatim di bulan Muharram menjadi salah satu amalan yang sangat dianjurkan. Dengan landasan Al-Qur’an, hadis, dan pandangan ulama, amalan ini tidak hanya membawa pahala besar, tetapi juga memperkuat ikatan sosial dan spiritual umat Islam. Mari jadikan Muharram sebagai momen untuk berbagi kasih sayang, terutama kepada anak yatim yang membutuhkan uluran tangan kita.

Keutamaan menyantuni anak yatim di bulan Muharram adalah panggilan untuk menghidupkan semangat kedermawanan dan kepekaan sosial. Dengan langkah sederhana seperti memberikan bantuan, perhatian, atau doa, kita dapat menjadi bagian dari kebaikan yang membawa keberkahan. Semoga amalan ini menjadi jalan menuju ridha Allah SWT dan kebahagiaan di dunia maupun akhirat. Aamiin.

 

Dapatkan Update Berita dan Informasi Penyaluran Zakat, Infak, dan Sedekah.

Follow us

Copyright © 2025 BAZNAS

Kebijakan Privasi   |   Syarat & Ketentuan   |   FAQ