Ketentuan Berpakaian Menurut Syariat Islam: Tuntunan Lengkap dari Kitab Suci dan Sunnah

Ketentuan Berpakaian Menurut Syariat Islam: Tuntunan Lengkap dari Kitab Suci dan Sunnah

Ketentuan Berpakaian Menurut Syariat Islam: Tuntunan Lengkap dari Kitab Suci dan Sunnah

28/07/2025 | Humas BAZNAS

Pakaian dalam Islam bukan sekadar penutup tubuh, melainkan cerminan identitas, akhlak, dan ketaatan seorang Muslim kepada Allah SWT. Ketentuan Berpakaian Menurut Syariat Islam memberikan panduan jelas tentang bagaimana umat Islam harus berpakaian agar sesuai dengan ajaran Al-Qur’an dan Sunnah Nabi Muhammad SAW. Berpakaian sesuai syariat bukan hanya kewajiban, tetapi juga bentuk ibadah yang mencerminkan kesopanan, kehormatan, dan kesederhanaan. Artikel ini bertujuan memberikan pemahaman yang mudah dipahami tentang landasan syariat berpakaian, pentingnya menutup aurat, serta hikmah di baliknya, sehingga umat Islam dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Pentingnya Menutup Aurat dalam Ketentuan Berpakaian Menurut Syariat Islam

Ketentuan Berpakaian Menurut Syariat Islam menempatkan menutup aurat sebagai kewajiban utama bagi setiap Muslim, baik laki-laki maupun perempuan. Dalam Al-Qur’an, Surah An-Nur ayat 31 memerintahkan wanita beriman untuk menjaga pandangan dan kemaluan mereka serta tidak menampakkan perhiasan kecuali yang biasa tampak. Ayat ini menegaskan bahwa menutup aurat adalah wujud ketaatan kepada Allah dan perlindungan diri dari fitnah.

Bagi laki-laki, Ketentuan Berpakaian Menurut Syariat Islam menetapkan aurat dari pusar hingga lutut, sebagaimana disebutkan dalam hadis riwayat Ahmad, “Aurat laki-laki adalah antara pusar dan lutut.” Sementara itu, aurat perempuan mencakup seluruh tubuh kecuali wajah dan telapak tangan menurut pendapat mayoritas ulama. Ketentuan ini memastikan pakaian yang dikenakan tidak hanya menutup tubuh, tetapi juga menjaga kesopanan.

Sunnah Nabi memberikan contoh nyata tentang Ketentuan Berpakaian Menurut Syariat Islam. Rasulullah SAW selalu mengenakan pakaian sederhana seperti gamis atau jubah yang menutup aurat dengan sempurna. Dalam hadis riwayat Muslim, Rasulullah SAW melarang pakaian yang ketat atau tembus pandang, karena dapat memperlihatkan bentuk tubuh dan mengundang perhatian yang tidak diinginkan.

Ketentuan Berpakaian Menurut Syariat Islam juga mencakup aspek akhlak. Berpakaian sesuai syariat berarti menjaga kehormatan diri dan menghormati orang lain. Dengan menutup aurat, seorang Muslim menunjukkan identitas keislamannya dan komitmen untuk hidup sesuai perintah Allah, yang memperkuat hubungan spiritual dengan Sang Pencipta.

Hikmah menutup aurat menurut Ketentuan Berpakaian Menurut Syariat Islam adalah melindungi diri dari godaan dan menjaga kemurnian hati. Pakaian yang sesuai syariat menciptakan lingkungan sosial yang harmonis, di mana setiap individu saling menghormati. Oleh karena itu, menutup aurat adalah kewajiban sekaligus wujud cinta kepada Allah dan Rasul-Nya.

Jenis Pakaian yang Dianjurkan dalam Ketentuan Berpakaian Menurut Syariat Islam

Ketentuan Berpakaian Menurut Syariat Islam memberikan panduan tentang jenis pakaian yang dianjurkan bagi umat Islam. Dalam Surah Al-A’raf ayat 26, Allah SWT berfirman, “Hai anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutup auratmu dan pakaian (untuk) perhiasan. Dan pakaian takwa itulah yang paling baik.” Ayat ini menegaskan bahwa pakaian harus menutup aurat sekaligus memperindah penampilan dengan tetap mematuhi syariat.

Pakaian yang longgar dan tidak memperlihatkan lekuk tubuh menjadi syarat utama dalam Ketentuan Berpakaian Menurut Syariat Islam. Dalam hadis riwayat Abu Dawud, Rasulullah SAW bersabda, “Barang siapa yang memakai pakaian yang menarik perhatian (untuk sombong), maka Allah akan memakaikan pakaian kehinaan pada hari kiamat.” Hadis ini mengingatkan umat Islam untuk menghindari pakaian yang bertujuan untuk pamer.

Ketentuan Berpakaian Menurut Syariat Islam juga menyoroti warna dan model pakaian. Rasulullah SAW menyukai pakaian berwarna putih karena melambangkan kesucian dan kebersihan, sebagaimana disebutkan dalam hadis riwayat Tirmidzi, “Kenakanlah pakaian putih, karena itu adalah pakaian yang paling baik.” Namun, warna lain tetap diperbolehkan selama memenuhi syarat syariat.

Larangan menyerupai lawan jenis dalam berpakaian juga termasuk dalam Ketentuan Berpakaian Menurut Syariat Islam. Dalam hadis riwayat Bukhari, Rasulullah SAW melaknat laki-laki yang menyerupai perempuan dan sebaliknya. Hal ini menunjukkan pentingnya menjaga identitas gender sesuai fitrah yang diberikan Allah.

Ketentuan Berpakaian Menurut Syariat Islam mengajarkan kesederhanaan. Rasulullah SAW selalu mencontohkan pakaian yang sederhana namun rapi, meskipun beliau adalah pemimpin umat. Dengan demikian, umat Islam diajak untuk menyeimbangkan keindahan dan kesederhanaan, menjadikan pakaian sebagai sarana ibadah.

Hikmah Berpakaian Sesuai Ketentuan Berpakaian Menurut Syariat Islam

Berpakaian sesuai Ketentuan Berpakaian Menurut Syariat Islam memiliki hikmah yang mendalam bagi kehidupan individu dan masyarakat. Pertama, pakaian yang menutup aurat membantu menjaga kesucian hati dan pikiran. Dengan menutup aurat, seorang Muslim terhindar dari pandangan yang dapat memicu syahwat, menciptakan lingkungan yang lebih aman dan nyaman.

Kedua, Ketentuan Berpakaian Menurut Syariat Islam mengajarkan umat Islam untuk menjaga kehormatan dan martabat. Pakaian yang sopan mencerminkan akhlak mulia dan menjadi bentuk dakwah secara tidak langsung. Ketika seorang Muslim berpakaian sesuai syariat, ia menunjukkan bahwa Islam adalah agama yang mengutamakan kesopanan dan kebersihan.

Ketiga, mematuhi Ketentuan Berpakaian Menurut Syariat Islam meningkatkan rasa percaya diri. Pakaian yang sesuai syariat memberikan rasa nyaman dan aman, karena tidak ada kekhawatiran akan pandangan yang tidak pantas. Hal ini juga membantu membangun hubungan sosial yang saling menghormati di tengah masyarakat.

Keempat, Ketentuan Berpakaian Menurut Syariat Islam melatih kedisiplinan dan ketaatan kepada perintah Allah. Dengan konsisten mematuhi aturan berpakaian, seorang Muslim melatih dirinya untuk taat dalam menjalankan perintah agama lainnya, yang memperkuat hubungan spiritual dengan Allah SWT.

Terakhir, Ketentuan Berpakaian Menurut Syariat Islam memiliki dimensi sosial yang besar. Berpakaian sesuai syariat membantu menciptakan masyarakat yang harmonis dan menjaga nilai-nilai moral. Pakaian yang sopan juga menjadi sarana untuk menyebarkan kebaikan dan mengajak orang lain memahami ajaran Islam.

Ketentuan Berpakaian Menurut Syariat Islam adalah panduan lengkap yang bersumber dari Al-Qur’an dan Sunnah untuk mengatur cara umat Islam berpakaian. Dengan menutup aurat, memilih pakaian yang sopan, dan menjaga kesederhanaan, seorang Muslim tidak hanya memenuhi kewajiban agama, tetapi juga memperoleh hikmah berupa perlindungan diri, peningkatan akhlak, dan penguatan identitas keislaman. Ketentuan Berpakaian Menurut Syariat Islam mengajak umat Islam untuk menjadikan pakaian sebagai sarana ibadah dan dakwah, sehingga setiap langkah dalam kehidupan mencerminkan ketaatan kepada Allah SWT. Marilah kita terapkan ketentuan ini dengan penuh kesadaran dan cinta kepada Allah dan Rasul-Nya.

Dapatkan Update Berita dan Informasi Penyaluran Zakat, Infak, dan Sedekah.

Follow us

Copyright © 2025 BAZNAS

Kebijakan Privasi   |   Syarat & Ketentuan   |   FAQ